Ingatlah Rasul saw bersabda:Wahai sekalian kaum Muhajirin kalian akan diuji dengan lima perkara dan aku memohon perlindungan Allah agar kalian tidak ditimpa hal hal tersebut:
1.Ketika perbuatan keji merajalela ditengah tengah kaum hingga mereka berani
secara terang terangan melakukannya akan menyebar penyakit menular dan
kelaparan yang belum pernah mereka alami sebelumnya.
2.Ketika orang senang mencurangi timbangan akan ada tahun tahun yang
menjadi masa sulit bagi kaum muslimin dan penguasa berbuat jahat kepada
mereka.
3.Ketika orang orang enggan membayar zakat maka air hujan akan ditahan dari
langit.Andai kata bukan karena hewan ternak niscaya hujan tak akan pernah
turun.
4.Ketika orang orang mengingkari janji terhadap Allah dan Rasulnya,Allah akan
menciptakan musuh dan juga mereka berkuasa atas mereka.kemudian akan
mengambil sebagian apa yang ada ditangan mereka.
5.Ketika para penguasa tak berhukum dengan kitab Allah dan mereka memilih
selain apa yang diturunkan Allah.Allah akan menjadikan kehancuran mereka
dari diri mereka sendiri.
(HR:Ibnu Majah dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Apa yang kita hadapi saat ini adalah bencana asap yang sudah menjilati tiga perempat wilayah Indonesia akibat perbuatan tangan anak bangsa membakar
hutan tak berdosa.Apakah ini pertanda hari kiamat sudah diambang pintu seperti yang tersurat dan tersirat dalam surat ad Dukhan 10-11:Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata yang meliputi ummat manusia.Inilah azab yang pedih.Apakah akan diikuti keluarnya binatang melata (dabbah) dari perut bumi memangsa manusia dan Dajjal?
Bukankah Rasuil pernah mengingatkan:Sungguh Rabbmu telah memberimu
peringatan akan tiga hal yaitu ad Dukhan(asap) yang akan mengakibatkan orang mukmin demam dan kulit orang kafir melepuh sehingga keluar asap dari telinganya.Kedua adalah Dabbah dan ketiga adalah Dajjal(HR:Thabrani).
Ketiga tahapan ini merupakan pertanda akan berakhirnya dunia yang penuh tipu daya.yang nyata ini.
Yang penting segeralah bertaubat sebelum matahari terbit disebelah Barat.
Tak ada pilihan lain kecuali hujan deras harus turun dari langit hanya dengan pertolongan Allah swt.namun harus mengikuti istisqa" ala Rasullullah saw.
Ingatlah surat asy Syura"28:Dialah(Allah) yang menurunkan hujan sesudah
mereka putus asa dan Dia pula yang menyebarkan rahmatNya.
Tetapi Allah mengingatkan:Segera beristighfar dan taubat nasuhah,perhatikan
surat Hud ayat 52:Wahai hambaku mohonlah ampun kepada Tuhanmu dan bertaubatlah niscaya diturunkan hujan deras kepadamu.
Allah berfirman juga dalam surat Jin 16:Andaikan mereka istiqamah dalam
kebenaran pastilah Kami beri mereka air yang segar.
Ada tiga kaifiyat(cara) Rasulullah : memohon hujan(istisqa"):
1.Berjamaah menegakkan sholat dilapangan
2.Hanya didalam khutbah tanpa menegakkan sholat.
3.Hanya berdoa diluar sholat baik didalam atau diluar mesjid,dimasa damai ataupun perang.
Dalil kaifiyat pertama adalah:
Telah berkata Aisyah ra bahwa Rasul saw meminta para sahabat membuat mimbar dilapangan pada hari beliau tentukan. Setelah matahari terbit dalam pakaian yang sederhana dan khusyu"berkhutnah diatas mimbar.
Segala pujian semata mata milik Allah Yang mendidik dan memimpin seluruh
alam.Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Tuhan yang berkuasa dihari kiamat Tiada Tuhan kecuali Allah.Dia melakukan apa saja yang Dia mau.
Wahai Tuhanku Engkaulah Tuhan yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau melakukan apa saja yang Engkau inginkan.Wahai Tuhanku Engkaulah Allah yang tiada Tuhan selain Engkau
Engkaulah yang Maha kaya dan kami ini miskin hina.Turunkanlah hujan untuk
kami dan jadikanlah hujan yang Engkau turunkan itu menghasilkan makanan dan sayur sayuran bagi kami hingga sampai suatu ketika.
Setelah itu beliau mengangkat tangannya terus menerus dengan mengarahkan
punggung tangannya kelangit sehingga tampak kedua ketiaknya dengan khusyu" dan tadharu" lalu beliau menghadap kiblat membelakangi makmum
dan membalik baju luarnya yang sebelah kiri kekanan dan sebaliknya dan terus berdoa memohon diturunkan hujan.
Kemudian beliau menghadap kemakmum dan turun dari mimbar untuk sholat dua rakaat tanpa azan dan iqamah dan tanpa didahului Ash shalatu jami"ah.
Sesudah membaca al Fatihah pada rakaat pertama beliau membaca surat al A"la dan pada rakaat kedua membaca surat al Ghasyiah.Kemudian Allah mendatangkan awan,kilat guruh dan hujan deras (HR:Abu Dawud).
Khutbah istisqa" boleh sebelum atau sesudah sholat dan sebagian ulama melaksanakan seperti sholat Ied dengan bertakbir tujuh kali dirakaat pertama dan lima kali dirakaat kedua.
Sebagian ulama menganjurkan berpuasa tiga hari berturut turut ,memperbanyak sedekah,bertaubat sebenar benar taubat dan hari keempat tetap berpuasa pergi kelapangan membawa anak anak dan orang tua serta berbagai jenis hewan ternak untuk sholat istisqa berjamaah: dan berkhutbah.
Dasar hukum bahwa beliau minta hujan hanya lewat khutbah saja:
Telah berkata Anas ra:Sesungguhnya telah masuk seorang laki laki ke mesjid
pada suatu hari Jum:at disaat Rasul saw sedang berkhutbah.Ia menghadap
Rasulullah sambil berkata:Ya Rasul :Telah binasa binatang binatang dan terhenti pelayaran.Mintakanlah kepada Allah agar turunkan bujan buat kami.
Maka Rasulpun mengangkat kedua tangannya lalu berkata:Allahumma
aghistna,allhumma aghistna.allhumma aghitsna,allhumma asqina.allhumma asqina(Wahai Allah tolonglah kami,tolonglah kami,tolonglah kami,Ya Allah siramilah kami,siramilah kami dan para sahabat mengamini doanya
Lalu hujanpun turun dengan lebatnya (HR:Bukhari dan Muslim).
Telah berkata Ibnu Abbas ra:Telah datang seorang Arab gunung kepada Nabi
saw.lalu ia berkata:Ya Rasulullah saya datang dari satu kaum yang kekeringan tanaman dan keputusan air maka Rasul naik keatas mimbar lalu memuji Allah lantas bersabda:Wahai Allah kucurkanlah keatas kami hujan yang rata dan lebat yang segera dan tidak lambat bisa melepaskan kami dari kekeringan,menyuburkan baik buah buahannya.Lalu Rasul turun dari mimbar,sejak itu tak ada lagi seorangpun datang dari desa melainkan berkata:Sesungguhnya hiduplah kami.(HR:Ibnu Majah).
Riwayat ini memnunjukkan bahwa istisqa"(meminta hujan) boleh berdoa dari atas mimbar saja.
Riwayat yang lain disebutkan:Pada satu saat beliau berdoa memohon hujan di
mesjid Madinah sambil duduk dilantai mesjid bukan diatas mimbar.:
Wahai Tuhanku,siramilah kami segera dengan hujan yang menyuburkan dan
berlapis lapis yang cepat tidak terlambat,memberi manfaat bukan mudharat
(HR:Ahmad dan Baihaqi dari Ka"ab bin Murrah).
Pada suatu hari beliau berdoa mohon hujan diluar mesjid disuatu tempat dinamai AzZaura .
Demikian juga dalam satu peperangan tentara muslimin kehausan karena tentera kafir Quraisy bertahan ditempat yang banyak air kemudian mereka mengadukannya kepada Rasul.
Dalam kondisi orang orang munafik saling menyindir kalau betul Muhammad seorang Rasul tentu dia mampu memohon kepada Tuhannya agar tentara muslim tak kehausan sebagaimana Musa telah lakukan.
Gosip itupun terdengar Rasulullah,lalu Rasul bersabda:Begitulah omongan
kaum munafik,maka janganlah kamu berputus asa semoga Allah menurunkan hujanNya buat kamu.
Lalu Rasulpun berdoa:Wahiai Tuhanku siramilah hambaMu dan binatang
binatangMu,dan sebarlah rahmatMU,dan hidupkanlah tanahMu yang telah mati.Wahai Tuhanku siramilah kami dengan hujan yang baik yang menyuburkan,yang memberi manfaat bukan mudharat,segera tak terlambat.
Kemudian hujanpun turun sederas derasnya memberi kepuasan dan kemenangan kepada tentera Muslim,
Alhamdulillah telah dilaksanakan sholat istiqa"oleh prajurit ABRI diseluruh Indonesia dan para pemuda pada saat sumpah pemuda dan paling penting mari berdoa dalam setiap sholat sebelum salam
Allahumma aghistna,Allahumma aghistna,Allahumma aghistna,Allahumma asqina,Allahumma asqina.
Dikutip dan disusun oleh ALS: Semarang Sabtu 31 Oktober 2015 published jam 16.15