Thursday, January 16, 2014

TERJALNYA JALAN KULALUI

 
Selagi aku masih butuh air susu ibuku, pelukan ibuku tidak bisa lagi menghangatkan tubuhku. Ibuku telah pergi jauh dan tak mungkin kembali lagi menatap diriku. Rekaman wajahnya belum sempat terukir dalam ingatanku. Maafkanlah aku bu, yang telah meresahkanmu, selama mengandungku mual dan muntah sering mendera dirimu, mengerang kesakitan tatkala melahirkanku, mengganggu kepulasan tidurmu ketika aku menangis dikelarutan malam, membutuhkan air susumu. Semoga pengorbananmu yang luar biasa ini Allah akan membukakan pintu surga selebar lebarnya buatmu.
 
Pelukan kasih sayang bibiku membalut kelanjutan hidupku. Aku diasuh dan dibesarkannya selama balita bersama sepupuku yang lewat pintu rahimnya. Abang sulungku tanpa disadari meneteskan air mata membasahi pipinya ketika aku diboyong kegubuk reot bibiku, kenapa kami harus berpisah  pada saat aku belum mengerti apa apa. Sejujurnya tidak ada pilihan lain selain aku harus diasuh oleh bibiku.  Kehidupan bibiku yang sangat sederhana sebagai istri seorang buruh di perkebunan ex-Belanda namun terlihat begitu cerianya karena bisa mensyukuri apa adanya.
 
Bibiku sangat menyayangiku seperti menyayangi darah dagingnya sendiri. Dialah manusia sejati dalam pandanganku mencurahkan kasih sayangnya buat seorang anak manusia yang bukan berasal dari rahimnya sendiri. Mengusap kepala anak yatim/piatu saja pahalanya sebanyak rambut yang dielusnya apalagi mengorbankan segala galanya untuk seorang anak manusia,sabda Abu Umaimah dari Nabi saw' Rasul bersabda: Aku dan mereka yang memelihara anak yatim/piatu nanti akan berdampingan denganku disurga,seperti ini sambil merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.(HR.Bukhari).
 
Rasul juga bersabda: Sebaik baik rumah tangga muslim ialah yang didalamnya ada anak yatim/piatu yang dilayani dengan baik .(HR.Ibnu Majah). Dari Ibnu Abbas ,Rasul bersabda: Barang siapa yang memberi makan/minum seorang anak yatim/piatu diantara kaum muslimin maka Allah akan memasukkannya kedalam surga,kecuali dia melakukan dosa yang tidak diampuni .
 
Allah berfirman dalam surat Al Ma"un ayat 1-3:
Aroaitalladzdzi yukadzdzibu biddiina;Tahukah engkau orang yang mendustakan agama? Fazaalikalladzii yadhu"ul yatiima;Maka itulah orang yang menghardik anak yatim. Walaa yahudhdhu "alaa thoaamil miskiini;Dan tidak menolong memberi makan simiskin.
 
Allah juga berfirman dalam surat Ad Dhuha ayat 9-10:
Fa ammal yatiima falaa taqhar;Maka terhadap yatim janganlah kamu sewenang wenang. Wa ammassaaa ila falaa tanhar;Dan terhadap para pengemis janganlah menghardiknya.
 
Dari Abu Hurairah r.a:
Seorang laki laki mengadu kepada Rasul akan hatinya yang keras;Rasul bersabda:
Usaplah kepala anak yatim/piatu dan berilah makan orang miskin .
 
Rasul juga bersabda :(HR.Thabrani).
Bila engkau ingin hatimu menjadi lembut dan damai serta agar tercapai keinginanmu maka sayangilah anak yatim,usaplah kepalanya dan berilah dia makanan seperti yang engkau makan. Bila ini engkau lakukan hatimu akan tenang,serta lembut dan keinginanmu tercapai. Yang paling menarik,Rasul sangat senang dengan anak anak,bila bertemu sering diciumnya dan kadang kadang digendongnya.
 
Aisyah r.ah pernah berceritra:
Ketika Rasul mencium Al Hasan dan Al Husin dihadapan Al Aqra bin Habis,lalu Al Aqra berucap :Ya Rasulullah sepuluh anakku tidak pernah kucium seperti engkau. Rasul dengan pandangan yang tajam langsung bersabda: Siapa saja tidak memiliki rasa rahmat dalam hatinya tidak akan dirahmati Allah. Dilain riwayat Aisyah r.ah pernah berceritra:Seorang Arab Badui datang kepada Rasul dan berucap: Kalian senang sekali mencium anak sedangkan kami tak pernah melakukannya.
 
Rasul merespons: Apakah yang hendak kukatakan bila rahmat Allah sudah hilang tercabut dari seseorang. Bila rahmat telah dicabut dari hatinya maka harta yang menumpuk,kecantikan/kegantengan yang melekat pada dirinya,kekuasaan yang digenggam ditangannya dan gelar keilmuan yang disandangnya akan mengeringkan hatinya dan kegelisahan berkepanjangan akan mendera sepanjang hidupnya.

Oh, bibiku sayang dengan keterbatasan yang melilit hidupmu masih mampu engkau menapak jejak Rasulullah. Memasuki usia sekolah aku dijeput abang sulungku kembali bergabung bersama ayah dan saudara saudara kandungku dirumah tempat kelahiranku. Alangkah bahagianya ayah dan saudara saudaraku dengan kehadiranku kembali. Bibiku dengan ikhlas melepaskanku demi masa depanku yang lebih baik.
Aku mulai melangkahkan kakiku kesekolah dasar yang terletak 200 meter dari rumahku. Kecerdasanku biasa biasa saja,begitupun sejak dari SD sampai lulus SMA tidak ada hambatan yang berarti buatku. Setelah lulus SMA aku tidak melanjutkan pendidikanku karena kondisi ekonomi orang tuaku. Empat tahun aku bekerja serabutan kemudian dengan izin Allah aku diterima sebagai pegawai honorer di Dinas Perkebunan (Disbun) kabupaten.
 
Setelah dua tahun aku bekerja, aku ditugaskan belajar, mengambil diploma I pertanian di IPB Bogor selama 2 tahun. Selesai meraih diploma satu pertanian, aku kembali keposisi semula, tetap sebagai pegawai honorer.Setelah sepuluh tahun aku bersabar, akhirnya aku diangkat sebagai PNS gol.IIa. Waktu bergulir terus kumanfaatkan waktuku sambil kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Asahan.Secara perlahan tapi pasti berhasil juga kuraih gelar Insinyur Pertanian dan status kepegawaianku disesuaikan dengan pangkat golongan IIIa.
 
Pada saat umurku sudah 35tahun kakak iparku selalu mendesakku untuk mencari pasangan hidupku,soal biaya biar dia yang mempersiapkan. Aku sudah pantas digelar lajang karam,dengan gelar Insinyur dan pekerjaan tetapku, aku begitu tenangnya dengan kesendirianku. Aku jadi gelisah teringat Rasul menegur si Ukaf, pemuda tampan dan kaya tetapi bujang tua tetap tidak mau menikah.
 
Rasul bersabda:Hai Ukaf engkau itu saudaranya setan,sesungguhnya orang yang paling hina adalah mati dalam keadaan membujang. Akhirnya menjelang usiaku 37 tahun,Allah mempertemukan jodohku dengan teman kuliahku yang juga telah meraih gelar Insinyur pertanian. Kegalauanku yang selama ini menghantuiku, kini telah pergi tanpa pamit dan aku menikmati baiti jannati bersama istriku sayang.
 
Dugaan orang iseng tentang ada yang kurang beres dengan kejantananku, kukubur dengan kelahiran generasiku lima orang dibelakangku. Istriku lebih bahagia tinggal dirumah mengasuh dan mendidik anak anak kami, karena prinsipnya membina anak secara Islami lebih berharga daripada menumpahkan darah dimedan jihad membela agama. Dengan izin Allah dua anak perempuanku telah menjadi anak yang soleha dan berhasil menembus Universitas Negeri Sumatera Utara. Yang paling sulung mahasiswa fakultas ekonomi semester V sementara yang kedua mahasiswa fakultas kedokteran semester III.
 
Rasul bersabda:Siapa yang berhasil mendidik anak perempuannya menjadi anak yang soleha nanti akan mendampingiku di surga, seperti ini,dengan merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.
 
Anak laki laki yang ketiga dengan prestasi diraihnya duduk di SMA plus untuk murid yang  berprestasi telah duduk ditingkat akhir. Anakku yang keempat masih duduk dikelas dua SMP sedang simurai kencak paling bungsu masih duduk di Taman Kanak Kanak. Istriku tidak perduli dengan teriakan aktivist perempuan yang memprovokasi muslimah untuk menjaga kehormatan dan kesuciannya tinggal dirumah. dianggap pengangguran dan keterbelakangan.Mereka tidak pernah berfikir bahwa perempuan telah diberi fitrah sejak dilahirkan untuk hamil,melahirkan dan mendidik anak.
 
Tepat setahun aku sudah pensiun golongan IVa kini hanya mengharapkan dana pensiunku disamping usaha kebun kelapa sawitku yang tak seberapa. Mungkinkah aku mampu mengatasi biaya studi anak anakku yang terus membengkak? Aku yakin dengan kerja keras yang kuanggap jihad fi sabilillah diusia 58 tahun ini,dengan doa dan silaturrahmi,insyaallah.akan terbuka pintu rezeki yang tidak disangka sangka.
 
Faman yattaqillahu fa ja"alahu makhrojan,siapa saja yang takwa, Allah akan membuka jalan keluar yang tak terduga. Ya Allah ya Tuhanku jadikanlah diriku orang yang qona"a dan tawakkal kepadamu agar sabar dan syukur tetap menghiasi kalbuku. Ya Allah ya Tuhanku jadikanlah anak keturunanku qurrota a"yunin yan fau linnas,enak dipandang mata dan bermanfaat bagi manusia.
 
Aku sengaja bertahan hidup ditempat kelahiranku karena aku berniat ingin berbakti kepada orang tuaku.Doaku dikabulkan Allah,ayahku tersayang selama sakit tuanya dalam rawatanku dan diakhir hayatnya kucium dan kapeluk dia sehingga tetesan air mataku membasahi wajahnya yang pucat tanpa darah. Aku mengulang kisah Rasulullah ketika melayat sahabatnya Usman bin Madh"un mencium diantara kedua matanya dan air matanya menetes membasahi pipi sahabatnya.
 
Alangkah lapangnya dadaku tatkala bibiku dijeput Izrail kubisikkan kalimah syahadat ditelinganya ternyata dia mampu mengucapkannya dengan jelas,semoga Allah membuka pintu surga buatnya. Aku juga sangat bersyukur ketika ibu tiriku menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah menderita stroke bertahun tahun juga tak luput dari kepedulianku. Aku berprinsip kalau engkau ingin berbuat baik kepada almarhum orang tuamu sayangilah apa yang disayanginya semasa hidupnya termasuk binatang dan tanaman kesayangannya. Aku tidak pernah menganggap ibu tiriku seperti ceritra klasik,tetapi aku bersikap dia adalah orang yang disayangi ayahku.
 
Terhadap saudaraku seayahpun aku tetap menyayangi sebagai mana aku sayang dengan saudara seayah dan seibu. Keakraban ku dengan mereka karena aku tinggal bersama mereka dan sampai usia tuaku berada didesa yang sama.Aku menyayangi mereka karena ayahku pasti menyayangi anaknya. Alhamdulillah aku bersama abangku membangun dana keluarga abadi untuk kesejahteraan keturunan ayahku yang bernasib kurang beruntung. Abang sulungku sebagai donatur tetapnya dan aku pengelolanya,hingga saat ini yatim piatu anak adikku telah menyelesaikan studi di IAIN dan kini jadi pegawai BRI yang satu lagi adiknya sedang studi teknologi informasi semester satu, Alhamdulillah tidak sekadar mengusap kepala anak ayam piatu yang masih kerabatku tetapi juga dengan izin Allah mempersiapkan masa depannya.
 
Satu hal yang paling mengganjal dihatiku tetapi sulit aku melepaskannya kebiasaan merokok yang terus menghantuiku.Kecanduan nikotin telah menyeretku jadi budak yang paling dungu dimuka bumi Allah ini.Aku biarkan diriku dizalimi oleh 4000 macam racun yang bersembunyi dalam kepulan asap sebatang rokok.Aku tidak hanya menzalimi diriku tetapi menzalimi manusia disekitarku yang jadi perokok passif.
 
Oh alangkah kejamnya aku,ampunilah ya Allah,aku tak mau terpleset dari titian Shirothol Mustaqim dan tercebur kedalam lubuk neraka yang bernyala nyala. Ihdinassiraathal mustaqiima,tunjukilah kami ya Allah jalan yang lurus. Shiraathallaziina an"amta "alaihim.yaitu jalan orang engkau beri nikmat Ghairil maghdhuubi "alaihim,waladhdhaaalliina,bukan jalan orang yang kau murkai dan bukan jalan orang sesat.
 
Aamiin,perkenankanlah doaku ya Allah.

 
Disusun oleh : ALS   Semarang 15 Januari 2014.

1 comments:

  1. subhan Allah....mengharukan sekaligus menginspirasi. semoga perjuangan hidupmu dpt jd teladan bagi kami semua pak Kandar. semua kenangan masa kecil kami bersamamu puluhan tahun silam masih melekat kuat di benak kami. semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah dan rahmatnya untuk pak Kandar dan keluarga.

    ReplyDelete