BINGKISAN ROSULULLAH VIA ABI UNTUK BUNAYYA

Pernikahan bukan sekedar seremonial ada wali dan dua orang saksi,tetapi adalah suatu mitsaqon gholizan (perjanjian yang berat)yang menuntut keduanya untuk memenuhi hak dan kewajiban masing masing dengan penuh keadilan dan keseimbangan yang akan diminta pertanggungan jawabnya kelak dihari perhitungan.

DI SURGA FIRDAUS KITA BERSATU

Aku tidak mau ikut gila,buruk muka cermin kok dibelah. Kulitku hitam legam,hidungku pesek,posturku bulat pendek,cukuplah kalau aku dijuluki sitampang brengsek. Kemiskinan yang melanda hidupku melengkapi diriku,mengapa tidak ada satupun gadis yang mau melirikku. Tiga puluh lima tahun sudah aku menapak dibumi Allah,menambah predikatku si Bujang Lapuk.

PLUTOKRASI DAN KLEPTOKRASI

SUMUT bukan singkatan Sumatera Utara tetapi diplesetkan dengan : SEMUA URUSAN MUSTI UANG TUNAI. Baik itu urusan politik,ekonomi ,hukum,apapun harus pakai uang. Ada uang abang disayang tidak ada uang abang melayang.

Dilemma

Salah seorang calon tersebut haruslah meninggalkan agamanya dan beralih kepada agama calon yang sangat dicintainya. Bayangkan diotakmu yang bersih apa yang akan terjadi kalau kau rela menggadaikan akidahmu dengan DUNIA YANG HINA DAN GILA ini?

Dialog Musa dan Tuhannya

Ya Allah ya Tuhanku Maha Pencipta diriku dan manusia seutuhnya engkau kurniakan akal nurani serta kehidupan penuh kenikmatan mengapa diakhirat engkau lemparkan mereka keneraka,tanya Musa yang sedang dilanda perang batin yang melanda jiwanya.

Showing posts with label UIA. Show all posts
Showing posts with label UIA. Show all posts

Friday, May 15, 2015

BURUH YANG KELABU

By: ALS

Aksi Sebastian Manihutu membakar diri dan melompat dari atap tribune Stadion Senayan Jakarta ditengah tumpah ruahnya massa buruh yang memperingati perayaan hari buruh sedunia satu May 2015 membuat suasana yang begitu meriah mendadak membisu dengan  terhentinya panggung musik yang mementaskan grup band Ahmad Dani.Aktivis gerakan buruh yang menempuh jalan nekat itu diduga karena himpitan hidup yang berat masih sempat meninggalkan pesan di facebooknya :Teruskan perjuanganku yang bahagia ini.Walaupun terkendala oleh peristiwa tragis itu tak bisa membendung aksi lautan manusia berupa massa buruh dijalan utama ibukota negara hingga kawasan depan Istana Merdeka sambil meneriakkan yel yel dan mengibarkan spanduk yang bertuliskan sepuluh tuntuan buruh antara lain menolak pemberlakuan pasar bebas Masyaraakat Ekonomi ASEAN(MEA),buat undang undang perlindungan buruh,penghapusan sistem kontrak atau outstsourcing,tuntutan tunjangan kesehatan ,pendidikan dan lain lain.
Namun semuanya berlalu begitu saja dan nasib buruh tetap terpuruk dititik nadir.May Day yang merupakan hari buruh sedunia terilham dari kesuksesan aksi buruh di Kanada pada tahun 1872 yang menuntut pengurangan jam kerja yang sebelumnya 19-20 jam perhari jadi 8 jam perhari diterima dan diberlakuka sejak 1 Mei 1886 dan Indonesia adalah negara Asia pertama yang merayakan tanggal i Mey sebagai hari buruh sedunia.
Sesudah 90 tahun lebih perjuangan buruh di Indonesia baru membuahkan hasil menuntut haknya melalui pengesahan Undang Undang Kerja no 12 tahun 1948 pada fasal 15 ayat 2 dinyatakan bahwa tanggal 1 Mei buruh dibebaskan dari kewajiban kerja.Tetapi pada masa orde baru gerakan buruh dianggap pemberontakan menggulingkan pemerintahan yang syah dan diidentikkan dengan ideologi komunis alias gestapu(gerakan 30 September).
Dan saat ini kondisi buruh semakin kritis karena kenaikan upah yang mereka tuntut jauh dari harapan akibat dilibas inflasi,melambungnya harga BBM dan bahan bahan makanan pokok.
Buruh Indonesia yang berjumlah 40 juta terutama disektor industri dan pertanian, 90% tammatan SD dan SLTP hanya 10% tammatan SLTA merupakan persoalan utama disumber daya manusia.
Buruh industri adalah paling kritis karena dilanda persaingan internasional terutama dalam realisasi MEA(Masyrakat Ekonomi ASEAN) nanti, dimana supir taxi kita saja sudah pasti kalah dengan supir taxi yang datang dari Philipina,Thailand,Singapura dan Malaysia karena bahasa Inggris mereka yang lebih mantap sehingga perusahaan transportasi dan hotel lebih memilih mereka terutama melayani turis turis asing.
Kenyataan ini sudah tampak lewat perjanjian China Asean Trade dimana Indonesia terlibat didalamnya kebanjiran produk Cina yang akan mengancam produk dalam negeri.sendiri.
Apalagi kebijakan ekonomi negara kita cenderung propasar yang memperioritaskan masuknya investor asing akibatnya kepentingan peningkatan kesejahteraan buruh diabaikan.
Apalagi negara negara Asia yang punya kekuatan ekonomi raksasa seperti Jepang,Cina dan Korea Selatan mensyaratkan bila Indonesia ingin memperoleh investasi sebesar Rp 917 trilyun atau lebih haruslah mempunyai kebijakan upah buruh yang rendah dan kenaikan upah buruh hanya lima tahun sekali.Hal ini dibrondong oleh sistem buruh kontrak(outsourcing) dimana pengusaha dengan mudah merekrut atau memecat buruh sewaktu waktu .yang dilegalkan sejak zaman Megawati walaupun zaman Soeharto ada undang undang Jaminan Sosial Tenaga Kerja(Jamsostek) namun sifatnya tidak memaksa kepada pengusaha.Kenikmatan pengusaha dengan sistem outsourcing dan negara tak mampu atau berniat merubah aturan itu membuat nasib buruh semakin kelabu..
Walaupun Indonesia mengklaim termasuk 20 negara raksasa ekonomi dunia tetapi ternyata upah buruh Indonesia termasuk ketegori terendah se Asean hanya sedikit lebih baik daripada Kamboja dan Vietnam Jumlah buruh sebesar 40 juta tak bisa berbuat apa apa selain demonstrasi dan menuntut hal yang sama setiap tahunnya namun harus gigit jari karena negara tidak berpihak padanya. Berbeda dengan di Jerman dimana serikat buruhnya kuat menempatkan dirinya setara dengan pengusaha bahkan negara di Eropah Barat dimana negara berpihak pada buruh memberikan subsidi kepada perusahaan untuk menaikan upah buruh.Akankah kaum buruh akan terperangkap dalam kerangkeng kemiskinan abadi dan melahirkan generasi buruh kelabu sampai langit runtuh berkeping keping?
Ummat Islam sebanyak 85% dari penduduk Indonesia 50% adalah buruh baik buruh industri,tani,pasar,nelayan dan lain lain bagaimana Islam bersikap?
Dalam Islam masyarakat tidak terpecah dua atas kaum buruh atau pengusaha,proletar atau bourjuis dan buruh tani dan tuan tanah.Semua pekerja disebut ajir baik golongan terpelajar atau bukan.baik berkerja pada negara,atau swasta/perseorangan apapun pekerjaannya Pengupah disebut musta"jir dan bentuk transaksi perburuhan/penyewaan tenaga kerja disebut ijaaroh sedangka upah yang diberikan disebut ujroh.Dan perlu diketahui gaji/upah adalah jasa(manfaat) bukan kebutuhan hidup ajir sehingga ketentuan ujroh tidak bisa diseragamkan.Oleh karena itu negara tak perlu menetapkan UMR/UMK Serahkan saja pada kedua pihak yang melakukan transaksi.Bila ada perselisihan kedua pihak mengenai upanhya, itu urusan kedua pihak(musta"jir dan ajir).atau negara menyerahkan pada khubaroo(pakar) yang ahli menetukan ajrun mistli (upah yang layak) sesuai dengan situasi dan kondisi pekerjaanya.Perhatikan surat at Thalaq ayat 6:Apabila wanita menyusui anak kalian maka berilah upahnya.Rasul saw bersabda:Siapa saja beriman kepada Allah dan hari kiamat maka janganlah dia memperkerjakan seseorang ajir sampai dia memberi tahu upahnya.
Pembantu atau buruh adalah pekerjaan melakukan tugas untuk orang lain dengan upah sesuai dengan yang disepakati merupakan sewa jasa(ijaroh).
Budak kalian adalah saudara kalian.kebetulan Allah jadikan mereka dibawah kekuasaan kalian(HR:Bukhari),
Maksudnya perlakukanlah budak/pembantu kalian sebagai dirimu sendiri dan jangan merasa strata majikan lebih tinggi dari buruh sehingga gap antara majikan dan buruh bisa dipersempit.
Rasuil saw melarang memberikan beban tugas kepada pembantu melebihi kemampuannya kalau terpaksa maka majikan wajib membantu.
Rasul saw bersabda:Janganlah kalian membebani mereka((budak) dan jika kalian memberikan tugas kepada mereka maka bantulah mereka.(HR:Bukhari).
Islam mendorong para majikan meringankan beban budaknya.Dari Amr bin Huwairitz,Nabi bersabda:Keringanan yang kamu berikan pada budakmu maka itu menjadi pahala timbangan amalmu(HR: Ibnu Hibban).
Rasul mewajibkan majikan untuk memberikan upah pegawainya tepat waktu tanpa dikurangi sedikitpun .Dari Abdullah bin Umar ra,Nabi bersabda:Berilah upah pegawai sebelum kering keringatnya.((HR:Ibnu Hajar).
Islam memberikan peringatan keras pada para majikan yang menzalimi pembantunya.Dalam hadist qudsi dari Abu Hurairah,Nabi saw bersabda:bahwa Allah berfirman:Ada tiga orang yang akan jadi musuhku dihari kiamat,orang yang Aku beri kemudian berkhianat.seorang yang melakukan jual beli manusia merdeka,dan mempekerjakan seorang buruh,siburuh menunaikan tugasnya namun dia tidak memberi upahnya yang sesuai.(HR:Bukhari dan Ibnu Majah)
Aisyah ra berceritra bahwa Rasul saw tak pernah sekalipun memukul dengan tangannya baik pada wanita,demikianlah pula budak.(HR:Muslim ,Abu Daud).
Anas bin Malik sejak usia 10 tahun sudah jadi pembantu Rasulullah saw selama 9 tahun,berkata:Demi Allah aku telah melayani Rasul selama 9 tahun,belum pernah sekalipun beliau berkomentar terhadap apa yang kulakukan maupun mengkritik.(HR:Muslim dan Abu Daud).
Nabi memerintahkan para majikan untuk memberikan makanan yang baik baik yang mutunya sama dengan makanan majikan.
Rasul saw bersabda:Berikanlah makanan yang engkau makan dan berikanlah pakaian yang engkau pakai kepada budakmu.
Islam mendorong agar majikan atau atasan bersikap tawadhu" dan berwibawa terhadap buruh atau pembantunya.
Dari Abu Hurairah ra,Rasul saw bersabda:Majikan yang tidak sombong,yang mau makan bersama budaknya atau mengendarai himar,mau mengikat kambing atau memerah susunya.(HR:Bukhari dan Baihaqi).
Perhatikanlah sikap Rasul terhadap pembantunya seorang Yahudi masih remaja.Ketika pembantunya sakit berat dan dalam kondisi syakratul maut,beliau duduk disamping kepalanya dimintanya sianak agar masuk Islam.Si anak spontan melihat kepada bapaknya Si bapak berkata:Ta"atilah Abu Qosim.
Diapun masuk Islam dan malaikat maut mencabut ruhnya.Rasulpun meninggalkan rumahnya sambil berucap:Alhamdulillah Dzat yang telah menyelamatkannya dari neraka.(HR:Bukhari).
Dari langkah awal Nabi secara bertahap menghapuskan perbudakan dengan cara menepatkan kemerdekaan budak sebagai hukuman atas perbuatan yang melanggar.peraturan.
Seorang suami melakukan dhihar(menyerupakan istrinya seperti ibunya atau muhrimnya) ,kemudian mereka ingin rujukdan menarik ucapannya maka dia harus memerdekakan budak(Takhriiru raqabah)jika tak punya harus berpuasa dua bulan berturut turut dan jika tidak mampu harus memberi makan 60 orang miskin.(lihat surat Al Mujadalah ayat 2 & 3).
Islam sebagai agama rahmat bagi semerta alam sangat memperhatikan hak azazi manusia walaupun seorang budak apalagi buruh.

Dikutip dan disusun oleh ALS:Semarang Sabtu 16 Mei 2015 jam 13.28.



Monday, December 9, 2013

SEMALAM DI SELANGOR


Pertama kali aku menangis dikolong langit ini, wujud kesedihanku yang mendalam karena mamaku hampir meregang nyawa saat proses melahirkanku. Kenapa aku tega melukai jalan lahirku sendiri, sama sekali aku tidak mengerti. Kabarnya antibiotika yang diberikan daddyku untuk mencegah infeksi memicu urtikaria seluruh tubuh mamaku diikuti dropnya tekanan darahnya mengancam jiwanya. Dengan ambulans putih membawa mamaku kerumah sakit insya Allah mamaku bisa diselamatkan. Terlalu banyak ranjau dilalui dalam perjalanan hidup mamaku yang hampir merenggut nyawanya sampai menjelang penantian malaikat maut benar benar menjemputnya.

Oh mamaku sayang apa yang pantas kuberikan buatmu di usiamu yang renta ini. Tidak mungkin aku membalas jasamu meskipun kupasrahkan seluruh isi bumi dan langit untukmu. Ampunilah anak bungsumu ini karena selalu meresahkanmu, tidak mungkin Allah ridha kepadaku sepanjang engkau tidak ridha kepadaku. Aku bersumpah tidak akan menikah sampai wanita yang engkau restui hadir kehadapanku. Ya Allah kumpulkanlah kami anak anaknya bersama kedua orang tua kami di jannatun na"im.

Sebagai anak bungsu aku sangat dimanjakan kedua orang tuaku sehingga rasa tidak percaya diri cukup menghantuiku membuat mamaku dan kakakku terpaksa menunggui aku selama di TK. Aku akui bahwa aku tidak secerdas kakak-kakakku untunglah daddyku selalu mendampingiku sewaktu belajar di rumah sehingga aku bisa mulus menyelesaikan studiku sampai SMP. Daddy ku bahagia melihat semangat belajarku walaupun dengan IQ pas-pasan. Walaupun daddyku kadang kadang agak keras namun tidak meluruhkan nyaliku. Dorongan semangat dari daddyku bahwa kesuksesan seseorang bukan karena IQnya yang tinggi tetapi semangat dan kerja keras serta percaya diri bahwa dia harus bisa. 
Napoleon pernah berkata: "Tidak bisa adalah salah satu kata dalam kamus orang gila." 

Lihatlah Thomas Alpha Edidon rapornya biasa-biasa saja tetapi penemuannya membuat terang benderang jagat raya ini. Memang daddyku adalah idolaku kemana dia menyetir mobilnya aku selalu di sisinya. Aku tidak pernah meminta apapun walau aku ingin tetapi dia selalu tahu isi hatiku. Aku sangat mengaguminya terutama ketika berdakwah dengan gaya bicaranya yang khas. Di samping foto dirinya di atas mimbar ketika khutbah Idul Adha yang tergantung di dinding rumah di waktu kecilku, kugantung juga fotoku lagi berkhutbah saat aku remaja di samping fotonya.

Aku didukungnya untuk mengikuti test di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam di Solo. Beliau dengan sabar menungguiku selama proses ujian masuk. Ternyata Allah mengizinkan aku diterima sempurna. Tiga tahun aku belajar mandiri di pondok Assalam tanpa bimbingan daddyku lagi. Ternyata aku bisa dan harus bisa. Rasa tidak percaya diri yang dulu menghantuiku kini dengan malu-malu meninggalkan pribadiku. Dengan modal ijazah Assalam dan percaya diriku, serta  izin Allah, aku berhasil menembus pintu Universitas al-Azhar yang sangat terkenal di seluruh penjuru dunia.

Rasa bangga jadi mahasiswa Universitas Islam terkenal di dunia memang tidak bisa ditutup-tutupi terlihat dari wajahku yang ceria ketika melangkahkan kaki pertama kali di kampus al-Azhar. Namun aku tetap beristighfar karena terlalu bangga bisa meremukkan aqidah. Alhamdulillah dengan izin Allah setelah melalui lika-liku jalan yang ditempuh, aku berhasil menyelesaikan studiku dengan menyandang gelar LC alias License. Walaupun aku ber-IQ jongkok, berkat kerja keras dan kehendak Allah aku bisa membuktikan kebenaran motto daddyku.

Daddyku pernah curhat dengan mamaku, anak kita yang paling bungsu paling berwibawa dari semua anak kita dan paling berbakat untuk bicara dan menulis. Aku kembali ke Indonesia bergabung dengan Alumni al-Azhar di ibu kota. Sempat juga aku menulis di kolom HIKMAH di harian Republika berjudul INSYAALLAH. Dadyku memintaku untuk melanjutkan studi sarjana dua, jurusan Islamic Banking & Finance di Universitas Indonesia. Karena menurut beliau, perbankan Syariah telah merambah ekonomi dunia dengan gagalnya sistem bank konvensional. 

Menjelang akhir studi aku melamar pekerjaan dan diterima sebagai karyawan di Bank Muamalat Jakarta. Dalam beberapa bulan saja aku dipercaya sebagai manager pemasaran. Walaupun jabatanku sebagai manager, dadyku terus mendukung sedikit untuk dana bulanan karena honorku belum cukup untuk hidupku di Jakarta, yang menuntut living cost yang lumayan tinggi. Namun begitu, aku berniat untuk segera hidup mandiri secara total, karena aku sadar bahwa dadyku semakin menua, tidak seproduktif seperti ketika aku masih kuliah dulu.

Allah membuka jalan buatku lewat informasi dibutuhkan calon sekretaris pribadi duta besar Indonesia untuk Tunisia. Karena aku menguasai bahasa Arab dan Inggris untuk komunikasi dan alumni al-Azhar yang banyak tahu tentang Tunisia aku langsung diterima dengan honor jauh di atas harapanku. Alhamdulillah bukan hanya cukup untuk kebutuhanku bahkan aku mampu mengirim uang bulanan buat mamaku sayang. Aku  juga bahagia karena di samping tugas rutinku aku masih sempat mengisi tausiah buat ibu-ibu Darmawanita Kedutaan Indonesia di Tunis sehingga ilmu Islamku tidak musfroh. 

Ada satu hal yang tetap mengganjal di hatiku perjanjian tidak  boleh menikah sampai kontrak selesai selama tiga tahun. Aku teringat Rasul mengingatkan si Ukaf pemuda ganteng dan kaya tidak ingin menikah di usia menjelang petang bahwa sehina-hina manusia adalah mati dalam kondisi membujang. Kiranya Allah Maha Mengetahui apa yang bersarang dalam benakku dibukakannya aku jalan lewat cara tak terduga yang biasanya diberikannya hanya untuk mereka yang bertakwa. Allah mengerakkan hati pak Dubes untuk curhat denganku. Pak Dubes baru tahu umurku sudah 33 tahun dimintanya aku untuk segera menikah karena dia tergolong pendukung sunnah Rasulullah. Bagaikan dapat durian runtuh, pucuk dicinta ulampun tiba, hatiku berbinar binar. Alhamdulillah aku akan terlepas dari gerombolan si Ukaf.

Kesempatan ini kumanfaatkan seoptimal mungkin untuk mewujudkan nasihat Rasul yang kucintai. Diluar dugaaan ditengah meraba raba siapa yang bakal jadi permaisuriku, tidak lama kemudian aku tersentak  mengingat sahabat karibku mantan siswa Assalam apakah adik  perempuannya yang alumni al-Azhar masih sendiri. Lewat facebook kuhubungi sahabatku tgl 23 juni 2013 jam 14.29. Ia menjawab bahwa adiknya itu masih single dan sedang menempuh  program S3 di Universitas Islam Antarbangsa di Kuala Lumpur Malaysia. Aku minta izin darinya untuk menghubungi adiknya langsung via facebook dan Allah mempertemukan hati kami.

Inilah barangkali takdir sejati dimana Allah tidak merubahnya lagi ataukah takdir baru yang sudah diubah Allah. Ah tak usah berdebat soal takdir sebab itu di luar jangkauan akal kita. Tetapi aku telah ber'azam aku akan menerimanya dengan syarat mama dan daddyku merestuinya. Setelah mama dan daddyku merestuinya, aku berkonsultasi dengan pak Dubes merancang izin cuti untuk mengatur hari dan tanggal aqad nikah dan walimatus urush. 

Bertepatan dengan tanggal kelahiran calon permaisuriku disepakati acara aqad nikah yang sakral. Pada malam Jum'at keramat penuh berkah kami dibai'at menjadi suami istri yang sah disaksikan oleh kakak iparku di hadapan mama daddy dan ibu mertuaku serta kedua kubu keluarga kami. Dengan mahar hafalan surat an-Nur ayat 1-35 dan coin emas dinar seberat 8,5 gram sempurnalah syarat aqad nikah yang kami impikan sebelumnya. Suatu mitsaqon gholizan untuk melaksanakan kewajiban memenuhi hak istriku baik lahir dan batin yang akan kupertanggung jawabkan kepada Allah di hari kiamat kelak.

Tausiah daddyku berjudul "Bingkisan Rasulullah  via Abi dan Ummi untuk Albi dan Wiwin" cukup mengharukan dan menyadarkanku bahwa begitu aqad nikah berlangsung gugurlah hak dan kewajiban orang tua terhadap anak perempuannya beralih menjadi tanggung jawab penuh diriku baik urusan dunia maupun akhirat. Ia juga menekankan bahwa status mertua sama dengan orang tua kandungku dan menjadi tanggung jawab dan kewajibanku untuk merawat mereka sampai akhir hayat dikandung badan.

Kehadiran kedua kakakku dari Australia memberikan dukungan moril bagi dunia baruku. Oh, terima kasih kakakku dan keponakanku sayang. Malam khataman esoknya sangat mengesankan mulai kedua mempelai sampai daddy, mama, mertuaku, kakak kandung dan iparku bergiliran membacakan masing masing satu surat pendek al Quran sebagai hadiah paling istimewa buat kami berdua. Keesokan hari ba'da Zuhur digelar walimatul 'ursy diselingi adat Melayu dari pihak istriku dan adat Tapanuli Selatan negeri asal daddyku menambah meriah suasana hari Sabtu. 

Namun hari Minggu, kesepian mulai melanda mertuaku  dengan isakan tangis dan derai air mata membasahi kedua pipinya dengan adegan pelukan mesra antara ibu dan putri belahan jiwanya karena sesaat lagi akan diboyong lelaki pujaan putrinyanya ke negeri seberang. Diawali penerbangan kami ke Kuala Lumpur disusul kakakku terbang ke Sidney dan kedua orang tuaku ke Semarang menambah kesepian yang mendalam bagi keluarga istriku.

Dari Kuala Lumpur, kami berbulan madu satu malam di Gombak Selangor, istana istriku selama studi di Malaysia. Setelah menikmati malam pengantin kami yang terakhir, dengan berat hati kami berpisah esok harinya karena aku bertugas kembali ke markasku di Tunis sementara bidadariku tersayang harus menjalani program studi S3 di UIA. Dengan lambaian tangan dan senyum berurai air mata dilepaskannya diriku dibandara terminal LCCT, Kuala Lumpur International Airport, sampai pesawatku lenyap dari pandangannya. Ya Allah ya Tuhanku lindunglah bidadariku. Kuatkanlah imannya dan semangatnya mencapai cita citanya dan kurniakanlah kami anak qurrata a'yunun yanfa'u linnas. Amiin.

Setiba di Tunis aku teringat pesan daddyku, jangan lupa menyelesaikan sarjana duamu cuma selangkah lagi, eman eman toh dek.


*Ditulis oleh: ALS 
 Semarang 9 Desember 2013