Tuesday, February 3, 2015

JEMBATAN SIRATH AL MUSTAQIM APA ADA?

Ihdinashshiraatallmustaqiima;Shiraatalladziina an"amta :alaihim ghairil maghdhuubi "alaihim waladhdhaalliina artinya Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya bukan jalan mereka yang engkau murkai dan bukan pula jalan yang sesat demikian firman Allah swt dalam surat alfatihah ayat 6-7.
Siapa mereka yang mendapat nikmat itu?Lihat surat an Nisa"69:Orang orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitru para Nabi,para shaddiqin,mereka yang mati syahid dan orang orang yangh saleh.
Shirath al mustaqim diartikan jalan yang lurus,luas dan lebar.
Dalam surat al An"am 126:Wahaadza shirootun rabbika mustaqiima,faqad fashshalnal aayaati liqoumi yatadzakkaruuna,artinya:
Dan inilah jalan Tuhanmu yang lurus.Kami telah menjelaskan ayat ayat kami kepada orang yang menerima peringatan.
Dalam surat al An"am 161 Allah berfirman:Katakanlah hai Muhammad sesunggtuhnya Tuhanku telah memberi aku petunjuk kejalan yang lurus agama yang benar,agama Ibrahim yang lurus.Dia Ibrahim tidak termasuk orang yang musyrik,Demikian juga dalam surat al Baqarah 213,as Syuura 52,al An"am 153,as Shaafat 118,Ali Imran 51,Maryam 26,al Haaj 54,an Nur 46,an Nisa 175,an Nahl 121,az Zakhruf 43 menyatakan sirathal mustaqim artinya tuntunan yang kokoh tak ada satu ayatpun memaknai dengan jembatan.
Atas dasar ini sebagian ulama berpendapat bahwa sihirath al mustaqim bukanlah jembatan atau titian yang terbentang tetapi ia adalah Islam yang kandungan utamanya adalah himpunan perintah dan larangan Allah sebagaimana termaktub dalam alquran.
Namun Imam al Gazali berkata:Dan hendaklah diimani bahwa titian sirat itu benar,yaitu jembatan yang terbentang diatas perut neraka jahannam,Ia lebih tajam dari pedang dan lebih halus dari rambut.Ia mengelincirkan kaki orang kafir dengan ketentuan Allah swt lalu menjerumuskan masuk kedalam neraka.Dan ia mengokohkan kaki orang beriman dengan rahmat Allah lalu mereka diiringi masuk kedalam syurga.(lihat dalam bukunya Qawa"id al Aqaid).
Demikian juga Ibnu Taimiyah berkata:Dan titian shirat itu terbentang diatas perut neraka terletak antara syurga dan neraka yang dilalui manusia mengikuti kadar amal perbuatan mereka,sebagian mereka melewatinya sekedip mata dan yang lain secepat kilat(dalam bukunya Al Aqidah al Wasitiyyah).
Sementara Imam Nawawi Rahimahullah dalam kitab sarrah Muslim menyebutkan,sesungguhnya telah berijmak ulama salaf tentang wujudnya As Sirath yaitu jisr (jembatan diatas neraka yang akan dilalui semua manusia,al mukminun selamat sedangkan selainnya akan terjatuh dalam neraka.
Siti Aisyah ra pernah bertanya pada Nabi saw:Dimanakah manusia berada pada hari kiamat nanti?Baginda menyatakan :Semua manusia berada diatas jembatan neraka jahannam.(HR:Tirmidzi).
Dari Abu Said Al Khudri ,Rasulullah saw bersabda:Ia adalah jalan yang sangat licin sukar bagi kaki berdiri diatasnya .(HR:Muslim).
Rasulullah saw lagi bersabda:Kemudian diciptakan Allah swt (al Jisru) yaitu jembatan diatas neraka jahannam .Lalu Rasul ditanya:Apakah al jisru itu?Jawab Rasul saw:Tempat melintas yang licin dan mudah tergelincir jatuh kedalam neraka mereka yang mendurhakai Allah dan akan selamat ornag orang yang benar benar beriman.(HR:Muslim).
Dari Qatadah menyampaikan:Kemudian para muslim berdiri dan jembatan diletakkan lalu mereka melintas diatasnya seperti larinya kuda terlatih dan penunggang kuda yang handal(HR:Tirmidzi).
Dari Aisyah ra Rasul bersabda:Rasulullah saw bersabda:Titian itu lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang.(HR:Ahmad).
Dilain kesempatan Rasulullah saw juga bersabda :Orang orang beriman akan melintasinya secepat kedipan mata,ada yang seperti kilat,angin,burung,kuda yang handal .Maka merekalah yang selamat dan diselamatkan.Ada juga yang dicarik carik lalu dilepaskan dan ada juga yang terjatuh kedalam neraka jahannam.(Muttafaq alaih Bukhari dan Muslim).
Malaikat Malik menyeru dipintu neraka:Wahai Muhammad siapa yang datang dari ummatmu dan bersamanya ada pembebasan dari Allah swt maka dia akan selamat.Jika sebaliknya dia akan terjatuh kedalam neraka jahannam,Wahai Malik dengan izin Allah atasmu maka palingkanlah wajahmu dari ummatku sehingga mereka dapat bebas dari gemetar karena melihatmu.Lalu Malik memalingkan wajahnya.Nabi Muhammad didepan ummatnya lalu bersabda ikutilah aku wahai ummatku diatas titian sirath ini.
Manusia yang pertama menginjakkan kakinya di sirat adalah Muhammad saw memimpin rombongan ummatnya yang terdiri dari sepuluh kelompok.Kelompok pertama melewati sirat laksana kilat,kedua laksana angin kencang,ketiga laksana kuda yang handal,keempat  laksana burung.kelima berlari,keenam berjalan,ketujuh berdiri dan duduk oleh sebab lemas dan dahaga karena mereka memikul dosa dosanya  bergelayut diatas shirath langsung Muhammad saw menarik tangannya dan mereka bangun kembali,kedelapan ditarik wajah mereka dengan rantai karena dosa dosa besar.Mereka berteriak wahai Muhammad langsung Muhammad saw bermohon Allah selamatkan mereka,ya Allah selamatkan mereka.Kelompok 9 dan 10 tetap diatas shirath tidak diizinkan mereka menyeberang.
Dari Nawwas bin Sam"aan dari Rasuil saw sabdanya:Allah membuat perumpamaan tentang shitahal mustaqim bahwa pada dua sisi kiri kananya ada dua pagar dan pada kegua pagar tersebut banyak pintu yang sedang terbuka dan pada tiap pintu itu ada tabir yang menutupinya dan diatas pintu masuk jalan yang lurus itu ada penyeru yang memanggil Hai sekalian manusia masuklah kalian semua kejalan yang lurus ini dan janganlah menyimpang dan ada pula penyeru yang berada diatas jalan itu yang jika manusia ingin membuka sedikit saja tabir penutup pintu itu lalu ia berseru Celakalah engkau bila kau buka tabir itu niscaya kau akan terjerumus kedalamnya.Jalan yang lurus itulah Islam,kedua pagar itu adalah batasan batasan Allah(Hududullah) dan pintu yang terbuka itu adalah larangan Allah dan penyeru yang memamnggil dari pintu masuk adalah kitabullah(al qur"an) dan penyeru dari atas jalan adalah peringatan Allah yang terdapat dalam hati setiap muslim(HR:Imam Ahmad).
Dalam hadist yang lain Rasulullah saw bersabda:Sesungguhnya Allah swt telah menciptakan shirath yang berada diatas neraka mempunyai tujuh gardu dan jarak setiap gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun,1000 tahun berupa tanjakan yang tinggi,1000 tahun berupa dataran dan 1000 tahun berupa turunan yang curam.Ia lebih kecil dan lembut daripada rambut,lebih tajam dari pedang,lebih gelap daripada malam yang pekat.Setiap gardu bercabang tujuh dan setiap cabang berbentuk panah yang runcing.Duduklah setiap hamba diatas setiap gardu tersebut dan ditanyakan kepadanya tentang perintah Allah.Digardu pertama ditanyakan tentang akidah,kedua tentang sholat,ketiga tentang zakat,keempat tentang puasa,kelima tentang haji dan umrah,keenam tentang wudhu dan mandi wajib yang ketujuh ditanyai tentang sikap kepada kedua orang tua,menyambung silaturahmi dan penganiayaan terhadap makhluk hidup.Bila lulus digardu pertama baru bisa kegardu kedua dan seterusnya bila gagal akan dilempar kedalam neraka.
Pernah seorang Yahudi menemui Rasulullah saw dan bertanya:Dimana manusia berada pada pergantian bumi dan langit dengan bumi dan langit yang lain selepas kiamat berlaku?Maka Rasulullah saw menjawab:Mereka berada dalam kegelapan dekat satu jembatan(Shirath).Lalu Yahudi bertanya lagi:Siapa orang pertama lewat jembatan itu?
Rasulullah saw menjawab:Kaum muhajirin yang miskin miskin dan merekalah yang pertama masuk syurga.(HR:Muslim dari Tsauban).
Kekayaan akan menunda masuknya seseorang kedalam syurga karena proses pemeriksaan asal usul hartanya memakan waktu ribuan tahun sementara simiskin tanpa proses langsung masuk syurga maka jangan heran kalau Rasul selalu berdoa ya Allah jadikanlah aku orang miskin.
Apakah jembatan sirath al mustaqim itu wujud yang nyata atau sebagai gaya bahasa metapora yang menyimbolkan begitu terjalnya dan penuh resiko perjalanan menuju syurga itu tidak penting tetapi yang utama buruan bertaubat bersihkan dosa kita kalau tidak ingin dihanguskan oleh api neraka jahannam yang bernyala nyala.


Dikutip dan disusun oleh ALS: Semarang 3 Februari 2015 dipublish jam 20.15

0 comments:

Post a Comment