Tuesday, September 15, 2015

DETIK DETIK SAKRATUL MAUT RASULULLAH

                                                         ALS

Kecemasan mendera kalbu para sahabat Nabi saw tatkala mendapat informasi Nabi saw sakit sehingga perintah Rasul untuk mengirimkan pasukan ke Palestina dibawah panglima Usamah bin Dzait yang usianya belum 20 tahun terpaksa ditunda dulu.
Apa yang tergores dalam benak mereka adalah masuk akal, karena mereka tahu benar bahwa Rasulullah belum pernah mengeluh sakit sepanjang hayatnya.Disamping tubuhnya yang kekar,pola hidupnya yang tak pernah menyimpang dari sunatullah,tak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang ,bersiwak setiap wudhu,tidur yang teratur tak melewati jam 21 
malam,bangun akhir sepertiga malam bersujud sambil menghirup udara bersih dan segar.Kebersihan yang merupakan budaya hidupnya,gaya hidup yang sederhana,sabar dan tenang menghadapi masaalah apapun.Keberanian yang menakjubkan memimpin langsung menghadapi kafir Quraisy dalam perang Uhud dan Hunain dipadang tandus membakar, tak pernah menyurutkan stamina fisik imaupun psikisnya sedkitpun.Ingatlah ketika tentara muslimin lari
tunggang langgang   dipagi buta pada perang Hunain menghadapi tentara Quraisy pimpinan Abu Sufyan yang berkata:Hanya laut yang akan menghentikan mereka Namun Muhammad saw berdiri tenang tak beranjak sedikitpun dari tempatnya sambil berseru kepada kaum Muslimin:Mau kemana,mau kemana,Kemarilah,kemarilah akhirnya kaum muslimin kembali dan bersatu menghancurkan pasukan Abu Sufyan.Dalam kondisi berat seperti inipun beliau tak mengenal apa itu sakit.
Yang sangat mencemaskan para sahabat dimalam pertama beliau sakit saat
tengah malam beliau ditemani pembantunya Abu Muwayhiba melangkah ke Baqi"l-Gharqad pekuburan muslimin dekat Madinah untuk meminta ampunkan penghuni Baqi.
Setiba dipekuburan beliau berbicara kepada penghuni kubur:Salam sejahtera bagimu wahai penghuni kubur.Semoga kamu selamat akan apa yang terjadi pada dirimu seperti atas diri orang lain.
Setelah selesai mendoakan ,tatkala akan kembali kerumah, beliau bersabda kepada Abu Muwayhiba:Aku telah diberi anak kunci isi dunia ini serta kekekalan hidup didalamnya demikian juga kunci surga,Aku disuruh memilih dunia ini atau bertemu Allah disurga.
Abu Muwayhiba menyela:Demi ayah bundaku.Ambil sajalah kunci isi dunia ini dan hidup kekal didalamnya kemudian surga.Rasul bersabda:Tidak Abu Muwayhiba aku memilih kembali saja ke Allah di surga.Dalam keadaan sakit seperti itu beliau terus mengunjungi istri istrinya sesuai hari gilirannya.
Tatkala tiba giliran dirumah Maimunah,sakit beliau terasa semakin berat.
Dimintanya para istrinya berkumpul dirumah Maimunah sambil minta idzin agar beliau dirawat dirumah Aisyah saja.
Dalam kondisi sempoyongan beliau dipapah oleh Ali bin Abi Thalib dan Abbas pamannya menuju rumah Aisyah dan dibaringkan tak berdaya.
Dalam kondisi demikian beliau masih teringat hartanya tersisa tujuh dinar
mencemaskan hati beliau,karena kalau dia wafat harta itu masih ditangannya apa yang harus dijawabnya kepada Allah swt kelak.Lalu dimintanya agar disedekahkan kepada fakir miskin.
Beliau pernah bersabda:Kami para Nabi tidak mewariskan apa yang kami tinggalkan buat sedekah.
Ketika demamnya agak reda dipaksakannya dirinya agar shalat subuh ke
mesjid ditopang oleh Ali bin AbiThalib dan Fadzi bin"l-"Abbas dilihatnya Abu Bakar sedang mengimami shalat.Beliau duduk disisi kanan Abu Bakar sampai selesai shalat.Kemudian beliau bertausiah dengan suara lantang:
Saudara saudara!Api neraka telah berembus.Fitnahpun datang seperti datangnya malam gelap gulita.Demi Allah janganlah kiranya kalian berlindung kepadaku tentang apapun.Demi Allah aku tidak akan menghalalkan sesuatu kecuali yang dihalalkan oleh al Qur"an.Juga aku tidak mengharamkan sesuatu kecuali yang diharamkan al-Qur"an.Laknat Allah kepada golongan yang menggunakan kuburan mereka sebagai mesjid.
Melihat kondisi Nabi saw begitu prima, cerialah seluruh sahabat sehingga
Usama bin Dzaid langsung menghadapnya mohon idzinnya untuk memimpin pasukan ke Palestina dan Abu Bakar mohon pamit mengunjungi istrinya di Sunh luar kota Madinah Umar dan Alipun pergi dengan urusan masing masing.
Rasulpun lega melihat Mesjid dipenuhi kaum muslimin dan diimami oleh Abu
Bakar Siddiq,pulanglah beliau kerumah Aisyah dengan hati yang berbunga bunga walaupun fifiknya kian melemah.
Fatimah melangkah kekamar abinya terlihat sedang terbujur tak berdaya dia menangis terbayang masa lalu setiap dia masuk kekamar abinya selalu
disambut dan dicium Rasul diantara dua alis matanya.Dialah puteri kesayangan beliau satu satunya penerus hidupnya tetapi saat ini Rasul tak mampu berdiri lagi untuk darah dagingnya itu,
Suara melemah menyapa Fatimah:Kemarilah mendekatku Fatimah,beliaupun membisikkan sesuatu.
Fatimahpun menangis tersedu sedu.Kemudian dimintanya Fatimah mendekat
lagi dan dibisikkannya sesuatu,kelihatan Fatimah tersenyum ria.Semua tamu yang menyaksikan adegan itu bertanya tanya dalam hati mereka kenapa habis memangis Fatimah kok bisa tersenyum.optimis.Bisikan pertama Rasul bersabda:Wahai Fatimah,aku akan dipanggil Allah untuk selama lamanya saat ini.Bisikan kedua:Engkaulah keluargaku yang pertama kali menyusulku dihari kiamat kelak.Rahasia ini diungkap Fatimah setelah wafatnya Rasul saw.
Suruhlah Hasan dan Husein mendekatku Fatimah meminta anaknya itu
mendekat eyangnya.Rasulpun mencium kedua cucu semata wayangnya sambil berwasiat:Isilah waktumu selalu dengan kebaikan.walaupun mereka
menyakitimu.Kemudian dimintanya seluruh istrinya mendekat sembari mewasiatkan peliharalah sholat,peliharalah sholat berulang ulang demikian juga buat tamu yang hadir.
Dadanya semakin terasa terhimpit dengan bicara terputus putus dimintanya
agar beliau ditinggalkan sendirian sambil meminta Aisyah mendekatinya.
Disandarkannya kepalanya dipangkuan Aisyah sambil mengangkat tangannya
berdoa:Allahumma ya Allah,tolonglah aku dalam sakratulmautku ini.
Aisyah berucap:Terasa olehku kepala Rasulullah semakin memberat dipangkuanku,pandangannya menatap keatas seraya bersabda:Ya Rafiqul A'la(Ya Teman tertinggi dari surga).
Kataku:Engkau telah terpilih dan engkaupun telah memilih Rafiqul A'la.
Jibril menemui Rasul seraya berkata:Malaikat Maut ada didepan pintu minta izin untuk menemuimu .
Belum pernah sekalipun Malaikat Maut meminta izin kepada siapapun yang akan dicabut nyawanya.Dengan tenangnya Rasul bersabda:Persilakan dia masuk menemuiku ya Jibril.
Masuklah Malaikat Maut sambil berucap:Assalaamu"alaika ya Rasul.Dijawab
Rasul:Alaika salam warahmatullahi wabarakaatuh ya Malaikat Maut,
Lalu Malaikat Maut berkata:Allah telah mengutusku untuk memberikan pilihan
padamu apakah tetap tinggal didunia atau bertemu Allah diakhirat Rasul menjawab:Aku memilih Ar Rafiqul A'la bersama sama dengan orang yang telah memperoleh nikmat dari Allah yaitu para Nabi,Shadiqin,Syahidin dan Sholihin.Dan mereka itulah sebaik baik rafiq(teman).Berdirilah Malaikat
Maut disisi kepala Nabi saw sambil mengucapkan:Yaa Ayyatuhan nafsul muthma"innatu rji"i ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyatan,fadkhulii fii "ibaadii wadkhulii jannaatii(Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhaNya.Maka masuklah kedalam golongan hamba hambaKu dan Masuklah kedalam surgaku)(al fajr:27-30).
Tiba tiba robohlah tangannya dan makin berat terasa tekanan kepalanya
didada dan leherku dan tak terdengar dan terasa lagi suara dan embusan nafasnya,aku yakin dia telah tiada kebetulan.dalam giliranku.Perlahan kuletakkan kepalanya diatas bantal.Aku bingung,terlalu muda usiaku menghadapinya tak banyak yang bisa kuperbuat melainkan menepuk mukaku bersama wanita wanita lainnya.Aku bergegas menuju mesjid menyampaikan
kepada para sahabatnya bahwa ia telah pergi dan takkan kembali lagi.
Menderulah suara tangis para sahabat sementara Ali bin Abi Thalib terduduk kaku seperti patung tak bernomor,Ustman bin Affan kebingungan laksana bocah cilik menggerak gerakkan tangannya kekanan dan kekiri tanpa tujuan.
Umar bin Khatab terpicu emosi tidak percaya sama sekali bahwa Rasul wafat dan yakin tak akan wafat.dan siapapun mengatakan Rasul wafat akan kupotong tangan dan kakinya sebagai hukuman orang munafik dengan suara melangit dihadapan kaum muslimin.Rasul hanya pergi menemui Tuhannya seperti Musa bin Imran menemukan Tuhannya selama empat puluh hari dan segera kembali kepada ummatnya.
Muhammad adalah khalilullah dan selama dua puluh tahun dengan keyakinan
dan kekuatannya telah menggoncangkan dunia menggerakkan revolusi rohani yang paling hebat didunia mana mungkin bisa wafat.
Mendengar berita Rasul wafat,Abu Bakar segera pulang ke Madinah dari
tempat istrinya di Sunh dan langsung kerumah Aisyah tanpa memperdulikan pidato Umar.
Dilihatnya jenazah Rasul  dan langsung disingkapkannya kain bersulam dari Yaman penutup jenazah Rasul lalu menciumnya kemudian berkata:Alangkah nikmatnya ketika engkau hidup dan alangkah nikmatnya dikala engkau wafat.Ditatapnya wajah Nabi meyakinkan dirinya bahwa beliau telah wafat
Sambil bicara:Demi ibu bapakku,Maut yang sudah ditakdirkan Allah kepadamu kini telah engkau rasakan,sesudahnya tak akan ada lagi maut yang menimpa
engkau.Diletakkannya kepala Nabi kembali kebantal dan ditutupnya kain Yaman itu kewajahnya lansung ia bergegas keluar mendapati Umar masih terus berorasi bahwa Rasul tidak wafat,.
Sabar,sabarlah Umar.Dengarkan aku,namun Umar terus bicara dan tak mau mendengar.
Ditinggalkannya Umar Kemudian berpidato dilokasi yang berbeda:Syukur
alhamdulillah kehadirat Allah Yang Kuasa.Saudara saudara sekalian1
Barangsiapa yang ingin menyembah Muhammad,Muhammad sudah
wafat.Tetapi barangsiapa yang menyembah Allah,Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati,
Kemudian dibacakannya surat Ali "Imran ayat 144::Muhammad hanyalah
seorang Rasul sebelumnya telah berlalu beberapa Rasul.Apakah bila dia wafat atau dibunuh kamu akan jadi murtad.Siapa saja yang murtad maka ia tak akan merugikan Allah sedkitpun,Allah akan membalasi orang yang bersyukur.
Semua orang berbondong bondong pindah kelokasi Abu Bakar termasuk Umar
bin Khatab tatkala mendengar ayat itu Umar tersungkur kakinya tak mampu bertopang lagi karena baru yakin bahwa Rasul benar benar wafat Dan seluruh kaum muslimin yang tadinya yakin Rasul tidak wafat kini berbalik bahwa Rasul benar benar wafat.Langit Madinahpun mendung,mataharipun enggan muncul seluruh penduduk Madinah dirundung duka,burung burung tak mampu berkicau,dedaunan tak kuasa melambai,anginpun apatis berembus,tampak sesosok manusia hitam legam menangis terisak isak duduk memyendiri disudut mesjid Nabawi dibalut duka yang mendalam dialah Bilal bin Rabah sang Muazin tetap setiap Rasul menjadi imam sholat berjamaah.
Suara emasnya ketika melantunkan azan menggugah kalbu setiap manusia
beriman bergegas kemesjid berubah gemetar tatkala mengumandangkan adzan waktu dzuhur setelah Rasul wafat.Tatkala mengucapkan asyhaduanna muhammadarrasulullah bukan hanya suaranya gemetar tetapi seluruh tubuhnya gemetar dan hampir rubuh kalau tidak disanggah sahabat Rasul dan azanpun diteruskan muadzin lain.Sejak itu dia tak mampu beradzan lagi untuk selama lamanya,karena begitu remuknya sanubarinya ditinggalkan orang yang sangat dicintainya,yang memuliakan bekas budak yang dihina dan dinista sepanjang hidupnya.
Tanggal 12 Rabiul awal tahun gajah beliau hadir dimuka bumi ini tanggal 12
Rabiul awal tahun 11H ketika sang surya merangkak diufuk Timur Nabi penutup menutup matanya untuk selamanya diujung usia 63 tahun empat hari
Aisyahpun keluar mencari tempat menyendiri untuk bebas menangis sendiri.

Dikutip dan disusun oleh ALS:Semarang Selasa 15 September 2015.publishes jam 20.50

0 comments:

Post a Comment