Tuesday, September 22, 2015

MENGURAI KABUT DUA HARI RAYA

                                                ALS

Kecemasan terus melanda hati ummat yang awwam karena tidak ada kepastian kapan tepatnya Iedul Fithri dan Iedul Adha sehingga keraguan melaksanakan puasa apakah dirahmati atau dilaknat Allah.
Padahal meninggalkan puasa Ramadhan dengan sengaja tanpa alasan syar"iyah tak akan bisa diganti walaupun puasa seumur hidup sementara diharamkan berpuasa pada hari Iedul Fithri &Adha.
Keinginan berpuasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang terbentur kapan hari yang tepat  karena ada perbedaan penetapan Iedul Adha yang mana yang benar.
Ikuti sajalah yang mana dirasa benar mohon ampun kepada Allah atas keterbatasan yang kita miliki.
Para ulama berbeda pendapat tentang kedudukan sholat"idain(sholat idul fithri dan adha) sebagian menetapkan sunnat muaqqad(sangat dianjurkan) yang lainnya menyatakan fardhu(wajib baik bagi lelaki maupun perempuan).
Para ulama yang mewajibkan sholat Ied berdasarkan argumentasi berikut:
Sejak disyariatkan sholat Ied pada tahun kedua hijrah,Rasul saw dan para
sahabat tak pernah meninggalkannya sekalipun juga sampai akhir hayatnya..
Dalam surat al kautsar ayat 2 Allah berfirman:Fasholli librobiika wanhar(Maka sholtlah kamu bagi Tuhanmu dan kemudian berkurbanlah).Maksudnya sholat Ied dulu baru penyembelihan qurban.
Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk menegakkan sholat ied
keesokan harinya karena terlewat waktunya dan baru diketahui dengan pasti kelihatan bulan setelah tergelincir matahari.
Rasul juga memerintahkan kepada perempuan dalam keadaan haidpun agar menghadiri majelis Ied walaupun menempati tempat yang terpisah padahal beliau tidak pernah memerintahkan yang demikian pada sholat Jum"at.
Dalam hadist dari Ummu Athiyah berucap:Adalah kami diperintahkan
membawa keluar segala wanita yang sedang haid dan gadis gadis pingitan pada hari fithri dan adha.
Perempuan yang berhaid mengasingkan diri dari shalat mereka menyaksikan kebajikan dan seruan kaum Muslimin .(HR:Al Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain dari Ummu Athiyah ra:Bahwasanya:Rasulullah telah mengumpulkan segala perempuan Anshar disuatu rumah,maka beliau mengutus Umar kepada mereka.Umar berdiri didepan pintu dan memberi salam lalu mereka menjawabnya.Kemudian Umar berucap:Aku utusan
Rasulullah kepada kalian,dan beliau telah memerintahkan kami membawa keluar pada dua hari raya,segala perempuan yang sedang haid dan yang gadis.Dan beliau mencegah kami mengikuti jenazah dan tak ada Jum"at atas kami.(HR:Abu Daud).
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Sya"bah dari Abu Bakar RA dan Ali bahwa keduanya berkata:Wajib atas perempuan pergi ketempat bershalat hari raya.
Sholat Ied menggugurkan sholat Jum"at kalau Iedul fithri atau adha jatuh pada hari Jum"at.Kalau sholat Ied itu sunat maka tak mungkin menggugurkan sholat Jum"at.Kata Asy Syafii dalam Al Mukhtashar :Barangsiapa wajib atasnya
menghadiri Jum"at maka wajib pula atasnya hadir sholat Ied.
Bila ada satu desa meninggalkan sama sekali sholat Ied maka wajib penguasa
memerangi penduduk desa tersebut.
Walaupun Rasul saw bersabda:Lima shalat waktu telah difardhukan atas seseorang hamba dalam sehari semalam.bukan berarti meniadakan
kefardhuan shalat Ied,karena shalat lima waktu adalah wadhifah(kewajiban) harian sedangkan shalat ied adalah wadhifah tahunan.
Al Bukhari berkata:Apabila seorang tidak mendapat shalat Ied berjamaah hendaklah dia shalat dua rakaat juga.Demikian juga wanita dan orang dipadang gurun. Atha berkata:Bila seorang tak bisa bersahlat Ied berjamaah maka hendaklah bershalat dua rakaat juga.
Renungkanlah perintah Allah lewat lidah Muhammad saw dari Umar RA:Shalat
safar dua rakaat,shalat adha dua rakaat,shalat fithri dua rakaat,shalat jum"at dua rakaat sempurna,bukan diringkaskan demikianlah perintah Tuhan atas lidahMuhammad saw.(HR:An Nasa"i).
Tak perlu dipersoakan kedudukan sholat "Idain apakah sunat muaqqad atau fardhu yang penting mengamalkannya atas dasar ibtigha"i mardhatillah sesuai dengan petunjuk Rasulullah agar tidak terjebak dalam perbuatan bid"ah.
Hendaklah kita menyemarakkan Iedul fithri dengan bertakbir,tahlil,tasbih dan taqdis sejak terbenam matahari malam hari raya sampai selesai shalat Ied sedangkan untuk Iedul adha ada takbir muthlaq tak terikat waktu mulai satu Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah sedangkan takbir muqayyad(terikat) pada setiap selesai shalat fardhu mulai selesai shalat shubuh tanggal 9 Dzul(fajar hari Arafah) sampai waktu ashar akhir hari tasyrieq.
Allah berfirman dalam surat al hajj 28:Supaya mereka berdzikir(menyebut nama Allah) pada hari yang ditentukan.Dalam surat al baqarah 203 Allah berfirman:Dan berdzikirlah menyebut nama Allah dalam beberapa hari berbilang.Dari Ibnu Abbas ra mengatakan:Hari yang telah ditentukan adalah tgl
1 sd 10 Dzulh sedangkan beberapa hari berbilang adalah hari tasyrik11 sd 13 Dzulh(HR:Bukhari).
Dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas,maksud hari yang telah ditentukan
adalah mulai tanggal satu Dzulhijjah sampai tanggal 9 Dzulhijjah dan beberapa hari berbilang adalah tgl 11,12&13 Dzul(sahih)
Dari Umar bin Khatab ra  berkata:Dulu beliau bertakbir setelah selesai
shalat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah shalat ashar 13 Dzulhijjah(HR:Ibn Abi Syaibah&Al Baihaqi disahihkan Al Albani).
Demikian juga hadist hadist  dari Ali bin Abi Thalib dan Ibnu abbas ra dengan bunyi yang mirip dan perawi yang sama disahihkan oleh Al Albani.
Dari Abdullah bin Umar bahwa Nabi saw nersabda:Tak ada amal yang
dilakukan dihari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah swt melebihi amal yang dilakukan tanggal 1 sampai 10 Dzulhijjah oleh karena itu perbanyaklah membaca tahlil,takbir dan tahmied pada hari itu(HR:Ahmad)(sahih).
Dengungkan dan keraskanlah suara takbir baik dirumah,dijalan baik siang maupun malam demi syi"ar hari raya.
Rasul bersabda:Hiaslah dua hari rayamu dengan tahlil,takbir,tahmied dan taqdies((HR:Zabir dari Anas ra).
Rasul saw juga bersabda:Barangsiapa menghidupkan dua malam Ied tidaklah mati hatinya dihari mati seluruh hati(HR:Thabrany dari Ubadah Ibnu Samit).
Bertakbirlah sesuai dengan yang dicontohkan Rasul dan para sahabat bahwa Rasul dan para sahabat bertakbir masing masing tak berjamaah dengan suara serentak..Syaikh Muhammad bin Ibrahim Mufti Saudi Rahmatullah telah melarang takbir jama"i(bersama sama serentak).
Umar dan Abu Hurairah ra pergi kepasar tanggal 1 sampai 10 Dzulhijjah
Beliau berdua mengucapkan takbir kemudian masyarakat mengikutinya sebab mendengar takbir mereka berdua tetapi bertakbir masing masing bukan mengiringi mereka berdua(HR:Al Bukhari).
Pada saat Jibril menyaksikan penyembelihan Ismail yang ditukar dengan domba berdecak kagum sambil mengucapkan Allaahu akbar3x disambut
Ibrahim dengan Laailaaha illallahu wallahuakbar kemudian disambut Ismail dengan Allaahu akbar walillahilhamdu.
Ada beberapa riwayat dari sahabat mencontohkan lafadz takbir.diantaranya
adalah:Lafadz takbir Ibnu Abbas ra diriwayatkan oleh Al Baihaqi disahihkan oleh Syaikh Al Albani adalah Allaahu akbar3x walillaahilhamd,Allaahu akbar wa ahallu Allaahu akbar"ala "aa hadaanan.
Lafadz takbir Ibnu Mas"ud ada dua model yaitu Allahu akbar 3x Laa ilaaha
illallahu wallahu akbar,Allahu akbar walillaahilhamd dan Allaahu akbar 2x seterusnya(diriwayatkan Ibn Abi Syaibah)
Lafadz takbir seperti yang disandarkan pada Ibnu Mas"ud,Umar bin Khatab dan Ali binAbi Thalib adalah Allahu akbar2x Laa ilaaha illallahu wallaahu akbar Allaahu akbar walillaahilhamd.
Sementara lafadz tambahan takbir,Allaahu akbar kabiran walhamdulillaahi
katsiran wasubhanallahi bukratan wa asiila.Laa ilaha illallahu wala na"budu illa iyyaahu muhlishiina lahuddiina walau karihal kaafiruna laa ilaaha illallahu wahdahu shadaqa wa"dahu wanashara "abdahu wahazamal ahzaba wahdahu tak jelas sumbernya mungkin diambil sebagian dari doa sesudah takbir Nabi saw pulang dari perjalanan(ajibuna ta"abuna"abiduna saayiduna lirabbuna hamiduna shadaqallahu wa"dahu wanashara abdahuwahazamal ahzaba
wahdahu) dan dzikir sesudah salam setiap sholat fardhu(laailaaha illallahu wahdahula syarikalahu lahul mulku walahulhamdu wahuwa "ala kullisyai"inqadir,laailaaha illallahu muhlishina lahuddina walau karihal kafirun).
Disunatkan segera mandi dipagi hari raya,berpakaian yang terbaik dan wangi2an bagi pria.dan makan sedikit sebelum shalat Iedul fithri tetapi imsak sebelum shalat iedul adha.
Keluar dari rumah bertakbirlah sepanjang jalan dan sampai ditempat sholat langsung duduk tanpa sholat sunat dua rakaat dan terus bertakbir sampai imam hadir.
Nabi saw keluar rumah menuju lapangan sambil bertakbir sehingga tiba dilapangan beliau tetap bertakbir sehingga sholat selesai beliau menghentikan takbir(HR:Ibn Abi Syaibah).
Sebaiknya imam hadir saat shalat akan dimulai,menghadap jamaah merapikan shaf shaf jamah sebelum bertakbir,sesudah sempurna shaf imam mulai bertakbir membaca doa iftitah.
Sesudah doa iftitah dirakaat pertama bertakbirlah sebanyak tujuh kali diselingi diam diantara takbir dan lima takbir sebelum membaca alfatihah dirakaat kedua.Sebagian sahabat menyukai membaca diantara takbir ( subhanallaahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbaru,allaahumma shalli "ala
muhammadin allahummaghfighlii)(Mahasuci Allah segala pujian bagiNya tak ada Tuhan yang disembah melainkan Allah,sanjunglah muhammad ya Tuhanku,ampunilah aku).
Setelah selesai shalat imam berdiri menghadap jamaah dan membuka khutbah dengan Alhamdulillah bukan dengan takbir tetapi memperbanyak takbir disela sela khutbah.
Ingatlah shalat Ied ditegakkan tanpa adzan dan iqamat berdasarkan hadist Nabi saw:Jabar bin Abdullah ra berkata:Bahwasanya Nabi saw telah mengerjakan shalat dua Ied tanpa adzan dan iqamat(HR:Abu Daud)).
Tak ada adzan pada shalat Iedil fitri baik ketika imam keluar ketanah lapang atau telah berada ditanah lapang.Juga tak ada iqamat.Dan tidak ada pula seruan apapun dihari raya itu(HR:Muslim).
Sedangkan seruan Asshalaatu jaami"ah hanya untuk shalat gerhana tak untuk shalat jamaah lainnya.
Khutbah dilaksanakan sesudah shalat Ied sedangkan khutbah shalat jum"at sebelum shalat(HR:BukhariMuslim)
Tak ada satu dalilpun yang kuat bahwa khutbah hari raya dua khutbah dengan
duduk sejenak diantara dua khutbah kalaupun ada hadistnya adalah dhaif.
Jamaah hendaklah mendengarkan dan memahami khutbah bukan bubar setelah shalat Ied.
Bila selesai khutbah hendaklah pulang kerumah lewat jalan yang berbeda ketika pergi shalat.bila bertemu kenalan dijalan hari itu bermushafahah
(berjabatan tangan) dan ucapkanlah taqabballallahu minna waminkum(mudah mudahan Allah menerima amalan kami dan kamu).
Sembelilah qurban setelah shalat Iedil Adha sembelilah sifat kebinatangan pada dirimu dan setiap bulu qurban dibalasi satu kebaikan buatmu.

Dikutip dan disusun oleh ALS:Semarang 23 September 2015 published jam 13.17 wib.






0 comments:

Post a Comment