Monday, August 15, 2016

BELAJAR SEPANJANG HAYAT

Ingatlah Imam Al Gazali pernah berucap Al Insanu hayawanun natiq bahwa manusia itu adalah hewan yang berakal.
Fungsi akal menurut Imam Syafii dapat membedakan antara dua kejahatan
bukan sekedar membedakan kebaikan dan kejahatan.
Disinilah akal diuji atau  dituntut untuk mencari jalan keluar yang identik
dengan kebenaran yang bermukim dalam hati nurani.
Dengan akal manusia dapat mengembangkan bakat dan potensi yang dimi
likinya dan mampu mengatur dan mengelola alam sebagai amanah Allah.
Namun dibalik itu secara harfiah aql(akal berarti tali) yang mampu mengikat
manusia agar tidak terjerumus kelembah dosa.
Alqur"an sangat menganjurkan manusia untuk berpikir dan memggunakan
kemampuan nalarnya yang telah dikurniakan Allah untuk mengembangkan
akal pikiran itu.Bukankah pertanyaan bertubi tubi dari alqur"an apakah kamu
tidak berfikir(afala tatafakkarun),kenapa tak pakai akalmu(afala ta"qilun).
Pertanyaannya apakah kita termasuk manusia yang berakal?
Camkanlah surat Ali Imran 190-191,dimana Allah berfirman:
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang
dan malam terdapat tanda tanda orang yang berakal yaitu orang orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau berbaring dan mereka memikirkan ten-
tang penciptaan langit dan bumi seraya berkata Ya Tuhan kami tidaklah eng-
kau ciptakan semua ini dengan sia sia.Maha suci Engkau maka peliharalah
kami dari siksa neraka.
Jelas orang orang yang berakal(Ulul al Bab) adalah orang orang yang mela-
kukan dua hal yaitu tadzakkur yaitu senatiasa mengingat Allah dan tafakkur
yaitu memikirkan ciptaan Allah.
Akal hanya berkembang dengan ilmu dan ilmu diperoleh lewat belajar baik
formal maupun non/informal.
Islam sangat menghargai ilmu dan mewajibkan setiap muslim menuntut ilmu.
Rasul saw bersabda:Tholabul ilmi faridhatun ala kulli muslimin wal muslimat
menuntut ilmu kewajiban bagi muslim laki dan perempuan(HR:Ibnu Majah).
Allah swt berfirman dalam surat Thaaha114:Dan katakanlah(hai Muhammad)
tambahkanlah ilmu kepadaKu.
Allah akan meninggikan orang orang beriman diantaramu dan orang orang
yang diberi ilmu beberapa derajat (Al Mujadalah 11),
Dalam surat Az Zumar 19  Allah swt berfirman:Katakanlah apakah sama antara
orang yang mengetahui dan orang yang tidak tahu.?
Sesungguhnya hanya orang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.
Bahkan nilai ilmu lebih tinggi dari ibadah,Rasul saw bersabda:
Sungguh sekiranya engkau melangkahkan kaki diwaktu pagi(maupun petang)
kemudian mempelajari satu ayat dari kitabullah(al quran) maka pahalanya lebih
baik daripada ibadah setahun(HR:Tirmidzi).
Renungkanlah sabda Rasul saw:Barangsiapa yang menghendaki kehidupan
dunia maka wajib baginya memiliki ilmu,dan barang siapa yang menghendaki
kehidupan akhirat wajib baginya memiliki ilmu dan barangsiapa menghendaki
keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu,(HR:Tirmidzi).
Allah berfirman dalam surat Al Fathir 28:Sesungguhnya yang takut kepada
Allah diantara hamba hambaNya hanyalah ulama.
Tinta seorang ilmuwan lebih keramat daripada darah seorang mujahid demikian
petuah Rasul saw.
Ilmu tak turun sendiri dari langit tapi harus digapai dengan belajar
Pepatah Cina mengatakan bahwa belajar itu adalah warisan yang akan
mengikuti pemiliknya dimanapun ia berada.Satu perbincangan dengan orang
banyak itu lebih baik daripada belajar 10 tahun.
Ikutilah semangat Winston Churchill:Saya selalu siap belajar meskipun saya
tidak selalu suka diajar.                                                          
Sementara pendapat Martin H Fischer bahwa jagat raya ini adalah laboratorium
bagi pikiran yang serba ingin tahu.
Menyambung ungkapan Martin H Fischer maka Clay B Bedford berucap:
You can teach a student a lesson for a day,but if you can teach him to learn by
creating curiosity he will continue the learning process as long as he lives.
(Kamu bisa mengajar seorang pelajar satu pelajaran perhari,tetapi bila kamu
bisa mengajarnya dengan membangun rasa ingin tahunya dia akan melanjut
kan proses belajarnya seumur hidupnya).
Ketika lahir manusia hanya membawa insting (haus,lapar dan menangis) lewat
proses belajar maka potensi akan berkembang secara effektif dan effisien.
Life is education and education is life(Hidup adalah pendidikan dan pendidikan
adalah hidup itu sendiri) yaitu pendidikan yang menghidupkan yang mampu
mengembangkan seluruh potensi kemanusian.
Menurut John Dewey (tokoh pendidikan) bahwa:
Konsep pendidikan tak mengenal kata terlambat(terlalu tua) atau terlalu dini untuk memulainya(Never late to learn).
Sementara Herry Ford secara tegas menyatakan Anyone who stops learning is
old,wether at twenty or eighty(siapa saja yang berhenti belajar berarti sudah
tua apakah berumur dua puluh tahun atau delapan puluh tahun).
Ingatlah semboyan Eartha Kitt:I am learning all the time.The tombstone is my
diploma (Aku belajar setiap waktu,batu nisan akan menjadi ijazahku).
Namun Robert Braud berpesan:Learning is a lifetime process but there comes
a time when we must stop adding and start updating(Belajar adalah proses
seumur hidup tetapi ada kalanya kita harus berhenti menambah (ilmu) dan
memulai memperbaharui (ilmu).
Pendidikan seumur hidup bukan hanya diperoleh di isntitusi resmi tetapi juga
dari liku liku hidup kita sendiri yang penuh masaalah dimana manusia berakal
harus mampu terus menerus beradaptasi secara aktif,dinamis,kreatif & inovatif
supaya bisa hidup secara wajar dalam miliu sosial yang selalu berubah.
Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai disosialisaikan melalui
kebijaksanaan negara(Tap MPR no IV/MPR/1970  dan Tap no IV/MPR/1978)
tentang GBHN yang menetapkan prinsip prinsip pembangunan nasional yaitu:
1.Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
   seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia(arah pembangunan
   jangka panjang)
2.Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga
  (rumah tangga),sekolah dan masyarakat.Karena itu pendidikan adalah tang
  gung jawab bersama antara keluarga,masyarakat dan pemerintah (Bab IV
  GBHN bagian pendidikan).
Orang bijak berpesan:Jangan belajar untuk mencapai sukses tetapi belajarlah
 untuk membesarkan jiwa,dan setiap langkah hidup kita kapanpun dimanapun
 kita harus lebih baik walaupun tidak menjadi yang terbaik.


Dikutip dan disusun oleh ALS,Semarang 15 Agustus 2016,published jam 15.10

















kebenaran

1 comments:

  1. Jangan belajar untuk mencapai sukses tetapi belajarlah
    untuk membesarkan jiwa,dan setiap langkah hidup kita kapanpun dimanapun
    kita harus lebih baik walaupun tidak menjadi yang terbaik.

    Ma sha Allah ungkapan orang bijak selalu menyejukkan.

    ReplyDelete