Thursday, May 12, 2016

AL FARABI NEO PLATONIS MUSLIM

Ilmuwan Islam yang menguasai tujuhpuluh bahasa dunia ini termasuk sepuluh
besar Ilmuwan Islam yang telah menghantarkan Islam kezaman keemasan dan filosof Islam pertama yang memperkenalkan filsafat Yunani kepada dunia Islam yang menggabungkan filsafat Plato dan Aristoteles dengan pengetahuan al Qur"an lewat karyanya Al Jam"u Baina Ra"yai Al Hakimain.
Dipanggil Al Farabi karena  tempat kelahirannya didesa Wasij Kota Farab Propinsi Transoxiana Kazakstan tahun 872 M.
Nama lengkapnya Abu Nasr Muhammad bin Al Farakh al Farabi atau nama lain Abu Nasr Muhammad ibn Tarkhan ibn Uzalah .
Didunia Barat lebih populer dipanggil Alpharabius dan dikalangan orang Latin
dipanggil Abu Nasr.Manusia genius yang selalu berpenampilan rapi anak seorang opsir tentara Turki keturunan Persia sedangkan ibunya keturunan Turki asli adalah seorang Syi"ah Imamiyah.
Diawal kehidupannya beliau aktif belajar kesustraan,aritmatika dasar dan ilmu
agama(fiqih.tafsir al Qur"an dan hadist.
Masa mudanya belajar berbagai cabang ilmu Islam dan musik di Bukhara ibu
kota pusat dinasti Samamiyah dibawah Nasr bin Ahmad
Tahun 922 M dari Bukhara beliau pindah ke Baghdad mendalami filsafat,logi
ka,politik dan lain lain Setelah 10 tahun di Baghdad beliau mengembara ke
kota Harran di Utara Syria belajar filsafat dari filosof Yunani Kristen(Yuhana bin Jilad) dan Ibn Halian tokoh filsafat Alexanderia dan membawa Al Farabi ke Konstantinopel selama 8 tahun mendalami filsafat.
Kembali lagi ke Baghdad tekun megajar dan menulis tentang filsafat.
Selama di Baghdad beliau menulis karya karyanya antara lain:
Agrad Al Kitab Ma Ba"da At Tabi"ah(Intisari buku Metafisik).
Al Jam"u Baina Ra"yai Al Hakimain (mempertemukan dua pendapat filsuf  Plato & Aristoteles.
"Uyun Al masa"il ( Pokok Pokok Persoalan).
Dia dijuluki Komentator filsafat Yunani yang ulung didunia Islam.dan sebagai
guru kedua(Mu"allim Tsani) dalam ilmu filsafat setelah Aristoteles sebagai guru pertama(First Master) oleh karena kemampuannya memahami filsafat Yunani.
Dialah filosof Muslim pertama yang berhasil menyingkap misteri kerumitan
yang kontradiktif  antara pemikiran filsafat Aristoteles dan gurunya Plato.
Lewat karya Al Farabi berjudul al Ibanah an Ghardh Aristhu" fi kitab Ma Ba"da
al Thabia"ah(Penjelasan maksud pemikiran Aristoteles tentang metafisika membantu para filosof sesudahnya dalam memahami filsafat Yunani.
Bayangkan Ibnu Sina sang otak berilian saja sudah 40 kali membaca buku
metafisika karya Aristoteles bahkan menghafalnya namun belum bisa mengerti,Begitu membaca karya Al Farabi barulah jelas baginya semuanya.
Kitab Fushus al Hikam karya monumentalnya hingga kini menjadi buku teks
filsafat diberbagai institusi pendidikan.
Karya utamanya yang paling populer adalah Al Madinah Al Fadhilah(Kota
atau Negara Utama) membahas pencapaian kebahagiaan melalui kehidupan politik,Dia menekankan bahwa tugas kepala negara bukan hanya mengatur negara tetapi mendidik manusia yang berakhlak mulia.
Dia membagi negara dalam lima type:
1.Al Madinah Al Fadhilah (Negara Utama):Dipimpin oleh para Nabi diteruskan
   oleh para filsuf dimana penduduknya merasa bahagia.
2.Al Madinah Al Jahiliyah(Negara orang orang bodoh):Tidak pernah mengenal
   kebahagiaan.
3.Al Madinah Al Fasiqah(Negara orang orang Fasik):Mengenal kebahagiaan
   tetapi tingkah laku mereka seperti orang orang bodoh,
4.Al Madinah Al Mutabaddilah(Negara yang berubah ubah):Semula warga ne
   gara punya pemikiran seperti negara utama kemudian mengalami kerusakan
5.Al Madinah Ad Dallah (Negara Sesat):Dipimpin oleh orang orang yang meng
   anggap dirinya mendapat wahyu kemudian menipu orang banyak dengan u
   capan dan perbuatannya
Beliau memerinci lagi negara bodoh atas enam model yaitu:
1.Al Madinah adh Dharuriyah(negara kebutuhan dasar):Warga negaranya beke
   rja keras hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
2.Al Madinah an Nadzalah (negara jahat):Warga negaranya bekerja sama un
   tuk meraih kejayaan dan kemakmuran berlebih lebihan hanya untuk keper
   luan jasmani.
3.Al Madinah al Khassah(negara rendah):Warga negara hanya memburu kese
   nangan & hura hura.
4.Timokratik(negara kehormatan):Warga negara sibuk mengejar kehormatan
  ,pujian,dari bangsa lain sehingga selalu minta distimewakan.
5.Al Madinah at Taghalub(negara despotik):Warganya berusaha menguasai
   orang lain tak segan berlaku kasar dan kejam.
6.Al Madinah al Jamiyyah(negara demokratik):Lebih terpuji dari negara bodoh
   yang lain.Tujuan utama adalah kebebasan setiap warga negara berhak atas
   apa saja yang dikehendaki.
   Sistem kekuasan yang digadang gadang dari rakyat,oleh rakyat dan untuk
   rakyat justru menurut pemikir Islam adalah bertentangan dengan Islam tak
   layak diterapkan.Menurut Abul A"la Al Maududi sistem negara Islam kekua
   saan tertinggi bukan ditangan rakyat tetapi ditangan Allah swt.
Masaalah akhlak paling banyak ditulis Al Farabi karena akhlak adalah sarana
untuk menggapai kebahagiaan yang merupakan tujuan akhir dari kehidupan.
Dalam kitabnya Risalah al Tanbih "ala subul al Sa"adah dan Tahshil al Sa"adah dijelaskan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat harus memiliki em
pat sifat utama salah satunya adalah akhlakul karimah.
Al Farabi berpandangan bahwa semua Nabi adalah filsuf tetapi tidak semua
filsuf itu adalah nabi.
Karena baik Nabi maupun Filsuf sama sama dapat berhubungan dengan akal maka tidak ada pertentangan diantara wahyu dan filsafat
Nabi berhubungan dengan amlaikat Jibril tanpa diawali latihan karena Allah te
lah menganugerahkannya kekuatan suci(Qudsiyah).
Sementara filsuf dapat berhubungan dengan Tuhan melalui aqal Mustafad
(perolehan) yang sudah terlatih dan kuat daya tangkapnya sehingga dapat menerima hal hal yang bersifat abstrak murni dari akal.Dengan demikian antara Nabi dan Filsuf tak sejajar tingkatannya.
Dia juga menngorbitkan karyanya Kitab Al Musici al Kabir(Buku Agung tentang
musik) yang dianggap buku paling berwibawa mengenai musik Timur.
Ia menulis buku ini didorong oleh ketidak puasan dengan buku buku teori musik Barat kala itu tak jelas dan banyak kekeliruan.
Menurut Sarton ahli musik Barat buku ini merupakan risalah terpenting yang pernah ditulis orang tentang musik.
Pandangannya tentang musik banyak mempengaruhi penulis musik Barat se
perti Robert Kilwarley (1279M),Raimundo Lull(1315M) dan Adam de Fuldo.
Bukan hanya teori musik beliau juga memainkan alat musik bahkan mencipta
kan alat musik seperti rebana,gitar dan biola juga pencipta lagu,dimana salah satu lagu ciptaannya adalah Rabab yang dilagukan oleh para darwis Maulawi sampai saat ini.
Kemahirannya meniup seruling menghipnotis penonton tersedu,tertawa,lalu pulas tertidur disaksikan Raja Dinasti Hamdaniyah Saifuddaulah yang meme
rintah Aleppo dan sekitarnya.
Al Farabi adalah penulis yang produktif,menurut Kifti dan Ibnu Abi Saibah lebih
kurang 600 buku,15 risalah dan 17 komentar mengenai berbagai cabang ilmu filsafat,matematika,politik,pengobatan dan musik sebagian besar telah diterjemahkan kedalam bahasa Barat sedang yang asli dalam bahasa Arab telah banyak yang hilang.
Dalam perjalanan hidupnya beliau mengembara ke Damaskus selama 3 tahun tetapi beliau terpaksa pindah ke Mesir karena situasi politik memburuk dimana
Damaskus dikuasai oleh dinasti Hamdaniyah menggantikan dinasti Ikhsidiyah.
Beberapa tahun di Mesir kembali ke Damaskus kemudian ke Aleppo memenuhi
undangan Saifaddaulah putra mahkota dinasti Hamdaniyah untuk ikut diskusi orang orang terpelajar.
Al Farabi tampil mengesankan berkat kemampuan menguasai banyak baha
sa,ilmu filsafat dan bakat musiknya.
Dia diangkat sebagai penasihat istana diberi honor yang tinngi namun dia hanya mengambil empat dirham saja untuk kebutuhan hidup hariannya sisanya dikembalikan untuk kas negara untuk dimanfaatkan buat kepentingan kaum du"afa.
Ia mengakhiri perjalanan hidupnya di Damaskus bulan Rajab 339H/Desember 950M tepat usianya 80 tahun dimana Saif addaulah langsung memimpin upacara pemakamannya.Beliau berbaring untuk selamanya dimakam Bab as Saghir berdekatan dengan makam Mu"awiyah pendiri dinasti Umayyah.
Masih terngiang ucapan sejarawan tersohor Allama ibn Khalikan:Tak seorang Muslimpun yang bisa menyamai taraf ilmu filsafat Al Farabi yang telah mempe
ngaruhi pemikir dan pujangga Islam Ibnu Rusyd,Ibnu Khaldun,Ibn Haytam,Ibn Niskawayh,Jalaludin Rumi dan Al Gazali.


Dikutip dan disusun oleh ALS:Semarang 13 Mei 2016 published jam 10.15 wib.

0 comments:

Post a Comment