Saturday, January 4, 2014

Srikandi dari Timur

Belum genap dua tahun, tepatnya tujuh belas bulan kakakku menapak di bumi ini, aku menyusul kehadirannya di tengah keluargaku yang tercinta. Jangan jangan kehadiranku akan mengganggu ketenangan kakakku yang masih butuh kehangatan pelukan mamaku.Untungnya diusia lima belas bulan kakakku sudah disapih mamaku, padahal Islam menganjurkan penyapihan sebaik baiknya minimal diusia dua tahun.

Maafkanlah aku kakakku sayang, karena telah menggusur kebahagiaanmu, percayalah padaku kasih sayang mama tidak setetespun surut buat dirimu. Walaupun wajahku mirip mama kita, namun peluk cium mama buatmu tidak berbeda dengan diriku. Namanya juga manusia, disebut manusia karena berasal dari kata bahasa Arab "man" dan "nasia "artinya orang yang lupa atau salah. Tidak manusia namanya  kalau tidak lupa atau salah.Wajar kalau perasaan cemburu pasti ada apalagi akal dan iman belum sempurna. Itulah bumbu rempah kehidupan ada pedas dan asam disamping manisnya.

Satu hal yang kuresahkan, kepalaku hampir tanpa rambut berbeda dengan kakakku begitu hitam, subur dan lebat rambutnya tergerai sampai kebahunya persis iklan shampo membuat gemas setiap orang melihatnya.Sepintas orang melihatku menduga aku pria botak, membuatku jadi minder. Tetapi inyakku adik mamaku, sangat sayang padaku, tidak pernah bosan merawat rambutku, akhirnya rambut yang kudambakan hadir dalam kehidupanku. Oh,alhamdulillah terima kasih inyakku sayang, begitu perhatian engkau pada diriku, semoga Allah mempertemukan jodohmu di usia remajamu yang hampir redup.

Kuakui aku tidak secerdas kakakku, namun sekolahku tetap mulus walau setiap akhir tahun membuat stress ortuku. Kakakku mampu menembus Undip dan lulus sarjana hukum dengan predikat cum laude sementara aku kuliah di Unisula lulus sarjana ekonomi dengan predikat distinction.

Sejak mahasiswa diriku sudah dibalut jilbab, karena aku begitu menyenanginya walaupun aku belum tahu bahwa jilbab wajib bagi setiap muslimah dan pembeda dengan non muslimah. Bukankah Allah berfirman dalam surat An-nuur ayat 31:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Ali bin Abi Thalib berucap: "Aku menemui Rasulullah dan Rasul bersabda: Pada waktu mi"raj aku melihat sejumlah wanita ummatku sedang diazab yang dahsyat. Salah satu wanita yang digantung rambut kepalanya dan dialah wanita yang tidak mau menutup rambutnya didepan bukan muhrimnya;demikian juga aku melihat seorang wanita yang memakan dagingnya sendiri dia adalah wanita yang berhias mempercantik dirinya bukan untuk suaminya."

Alhamdulillah ketidak mengertianku mengenai jilbab tetapi aku menyukainya dan mengamalkannya insyaallah bisa membebaskan rambutku digantung diatas api neraka. Sampai aku hijrah ke Negeri Kanguru, untuk studi perbankan di Sydney University aku tetap istiqamah dengan jilbabku tanpa hambatan oleh peraturan negeri ini. Sementara di negeriku hijaber sendiri dicurigai sebagai pelindung teroris sementara Polwan di Amerika dan Inggris  negeri minoritas Islam saja bebas memakai jilbab. Walaupun pameran aurat wanita menjadi kebanggaan dinegeri ini tidak ada yang menganggap kolot wanita yang menutup auratnya masing masing bebas dengan hak azazinya.

Disamping studi aku aktif mengerakkan pengajian Mahasiswa Islam Indonesia di Sydney melanjutkan aktivitas yang biasa kulakukan di kotaku. Pesan daddyku, bentangkan sajadahmu sepanjang jalan hidupmu kalau ingin selamat dunia dan akhirat, maksudnya bukan hanya formalitas diatas sajadah, tetapi setiap lafaz dan gerakan sholat harus diwujudkan dalam setiap langkah kehidupan. Syarat sah sholat haruslah suci zahir dan batin karena menghadap yang Maha Suci, bebas dari iri, hasad dengki dus menetralisir katekolamin yang memicu hipertensi, ujung ujungnya bisa mengakibatkan stroke dan serangan jantung.

Begitu bertakbir Allahu Akbar.hanya Allah yang Maha Besar, semuanya kecil termasuk diri kita sendiri, pupuslah rasa keangkuhan dan rendah diri. Inna sholati wanusuki wamayahya wama mati lillahirobil a"lamiina (sesungguhnya solatku,ibadahku,hidup dan matiku hanya untuk Allah yang menguasai seluruh alam). Sirnalah rasa takut,gentar dan pengecut dalam diri kita.

Saat berdiri menghadap kiblat kedua kaki sejajar bahu ,dengan semua jari kaki menghadap lurus kedepan akan tercipta keseimbangan berat tubuh kita, bila kita berjalan dengan mempertahankan sikap demikian tidak akan pernah terpleset jatuh, walau ditempat licin. Saat rukuk, tulang belakang dan kepala lurus kedepan akan meregang sendi tulang belakang minimal sekali setiap rakaat, tidak akan pernah mengeluh nyeri punggung kapanpun. Setiap sujud aliran darah akan berkumpul diotak meregang pembuluh darah otak minimal dua kali setiap rakaat akan meningkatkan elasitisitas pembuluh darah otak mampu mencegah perdarahan otak. Ketika salam, gerakan kepala maksimal kekanan dan ke kiri setiap sholat, cukup bermanfaat meregang otot otot penyanggah leher , akan meminimalisir kekakuan pada tengkuk,cengeng kata orang jawa.

Lafaz assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bukan omong doang tetapi kita harus mampu menciptakan kedamaian,keselamatan dan kesejahteraan dikiri kanan kita sehingga setiap orang berusaha ingin dekat dengan kita dan mereka merasa kehilangan tatkala kita tiada. Para musholli adalah sosialis tulen dengan kepeduliaan yang tinggi, selalu bermuhasabah kebaikan apa yang sudah aku lakukan hari ini.

Innas sholaata tanha 'anil fakhsyaai wal munkar (sesungguhnya sholat itu adalah prisai untuk mencegah perbuatan yang keji dan munkar). Laa diina li mal laa khalaqallah (tidak ada gunanya agama bagi yang tidak punya akhlak). Kalau benar sholatnya pastilah dia berakhlaqul karimah.

Sholatnya akan benar kalau ikhlas lillahita'ala dan ittiba' sesuai dengan tuntunan Rasul.Shollu kama ra aitumuuni usholli (sholatlah kamu sebagai mana kau lihat aku sholat). Jangan ditambah tambah atau dikurang kurangi itu namanya bid'ah. Kullu bid'atin dholaalah,wa kullu dholalatin  finnar (semua bid'ah itu sesat dan setiap yang sesat tempatnya di neraka). Tidak ada kamusnya bid'ah hasanah.

Wajarlah kalau sholat itu tiang agama, barang siapa menegakkkan sholat berarti menegakkan agama dan barang siapa meninggalkan sholat berarti meruntuhkan agama.. Dan amal ibadah kita yang diperiksa pertama di hari kiamat adalah sholat,bila sholatnya tidak beres maka seluruh amalan lainnya ditolak.

Alhamdulillah ortuku telah membekali anak anaknya sejak dalam kandungan, saat lahir dan ketika dibesarkan menjelang remaja, tidak hanya dengan kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan sosial dan spiritual. Tatkala badai taufan krisis moneter melanda dunia termasuk Indonesia, mayoritas student Asia yang studi di Aussie digulung dan dihempaskan badai krisis kembali kenegeri masing masing. Bayangkan saja, nilai dollar US yang  semula Rp 800 saat aku menapak di Aussie melejit jadi Rp 15.000 dalam waktu relatif singkat. Para konglomerat saja kelimpungan menarik kembali anak anaknya kesarang masing masing apalagi orang tuaku bukan konglomerat dengan empat anak studi di Aussie.

Tetapi bagi Allah semua yang tidak mungkin menjadi mungkin,wallahu fa'alu liman yurid (Allah mampu melakukan apa saja yang dia ingini). Kami bertekad tidak akan pulang ke Indonesia,aku dengan percaya diri mencari informasi dari job agency.Aku bekerja sementara sebagai buruh pabrik kemudian kuserahkan pada kakakku karena aku mendapatkan job baru. Kemudian kakakku diangkat jadi sekretaris dan adikku lewat temanku dapat pekerjaan. Alhamdulillah kami terhindar dari badai krisis.

Teman-temanku dari Indonesia banyak yang kuusahakan mendapat pekerjaan walau sebagai buruh Jangan dianggap sebagai buruh di Indonesia dengan upah minimum dibawah kebutuhan, disini malah mampu membeli mobil. Perhatikanlah supir-supir truk didominasi orang bule karena penghasilan mereka lebih dari cukup. Kebetulan pemilik visa student diberi kesempatan bekerja part time 20 jam perminggu dan bisa fulltime kalau kuliah libur. Mamaku menyapaku sebagai srikandi dari Timur. Berkat sikap simpatiku, pergaulanku yang luas kumanfaatkan situasi, bagaimana mengurai badai dahsyat yang kuhadapi. Inilah bekal kecerdasan sosial yang dititipkan ortuku. Benar bahwa doa dan silaturahmi dapat mengubah takdir.

Alhamdulillah dengan kerja keras dan semangat belajar yang tidak pernah kendur dengan izin Allah akhirnya kuraih gelar Master of Commerce major in Banking dari Sidney University. Alangkah bahagianya aku tatkala aku diwisuda, mamaku menyaksikannya sendiri, tetapi dibalik kebahagiaanku mamaku tanpa disadarinya telah melewati masa berlaku visa touristnya dan terpaksa mamaku dipulangkan ke Indoonesia dengan catatan tidak dibenarkan lagi berkunjung ke Aussie sampai waktu yang tidak ditentukan.

Dalam perjalanan waktu Allah mempertemukan aku dengan pemuda Indonesia sepengajianku yang baru saja menyelesaikan studi Teknologi Informasi yang sudah memiliki visa menetap. Dengan otomatis aku punya visa menetap dan aku diterima berkerja sebagai ahli pembukuan di Rumah Sakit Negara sementara suamiku bekerja sebagai ahli teknologi informasi di perusahaan Amerika. Pertemuan kami direstui kedua pasang ortu kami, resmilah kami sebagai suami istri yang sah dimana aqad nikah berlangsung di Sydney dan walimahnya di Medan tempat mertuaku.

Namun masalah rumah tangga selalu saja hadir dalam kehidupan kami, berkat kesabaran yang dikurniakan Allah, aku bersumpah akan jadi istri yang solehah, setia  dan taat pada suamiku,anjing silakan menggongong namun kafilah tetap berlalu. Hampir 12 tahun aku berumah tangga tetapi aku belum diberikan Allah momongan yang memecahkan kesepianku. Aku teringat nabi Ibrahim yang tua dan Sarah istrinya juga tua dan mandul berdoa sebelum memperoleh anak : Rabbi habli min ash shalihin (Ya Allah Tuhanku anugerahkanlah kepadaku anak yang saleh.) Allah mengabulkan doanya memberikan Nabi Ishak kepadanya.

Nabi Zakaria dan isrinya juga mandul dan tua berdoa di Surat Ali Imran 38:

Di sanalah Zakariya mendo'a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do'a".

Doa nabi Zakaria dikabulkan, diberikan Allah, anak namanya Yahya seorang Nabi. Allah berfirman dalam surat Maryam ayat 7:

Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
Nabi Zakaria bertanya kepada Tuhannya:(surat Maryam ayat 8-9):

Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua".


Tuhan berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali".

Aku akan terus berdoa dan tak akan pernah bosan berdoa yang aku takuti kalau Allah bosan denganku. Disetiap sujud akhir aku bermohon: Robbi habli min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan ,innaka sami'ud du a'. (Ya Tuhanku karuniakanlah darimu untukku keturunan yang baik. Sesungguhnya engkau Maha Mendengar doa). Robbi latazarni fardan wa anta khoirul waritsiin (Ya Tuhanku jangan biarkan aku sendiri dan engkaulah waris yang terbaik).

Aku harus bersangka baik dengan keputusannya mana tahu kehadiran momonganku akan membawa bencana buatku. Bukankah aku punya keponakan tempat mencurahkan kasih sayangku dan ikut membimbing masa depannya. Kalau hanya sayang pada anak darah daging sendiri, binatangpun sangat sayang sama anaknya, lantas apa bedanya kita dengan mereka?

Badai krisis moneter telah berlalu sudah cukup menempa imanku sekuat baja, sekiranya ada badai yang beda kuanggap saja angin sepoi sepoi basah. Diwaktu senggang kusahakan kuliah yang berkaitan dengan pekerjaanku, akhirnya kuraih gelar Master of Health Management dalam waktu paling singkat. Dengan dua gelar Master yang kugenggam apakah itu merupakan supremasi buat diriku? Oh sama sekali tidak. Aku harus bisa mengukir kebaikan buat sanak saudaraku semaksimal mungkin sebagai investasi abadi dihari hisab.

Oh dunia yang penuh tipu daya tidak akan kubiarkan hidupku sia sia gara gara mencintainya. Alhamdulillah wa syukrilillah telah 40 tahun aku mengembara dibumi Allah belum pernah aku mengatakan ah pada daddy dan mamaku apalagi menoreh hatinya. Maafkanlah aku daddy dan mamaku sayang hingga saat ini aku belum mampu membahagiakan dirimu.

disusun oleh : ALS
Semarang 4 januari  2014.

2 comments:

  1. Sungguh inspiratif kisah hidup ukhti kita ini. Kesabaran dan selalu percaya kepada Allah adalah kunci keberhasilannya selama ini. Jangan pernah berhenti berdoa, ukhtuna al-jamiilah :) Barakallah

    ReplyDelete
  2. Khairun Naas anfa'uhum linnaas; Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi ummat manusia. Srikandi dari Timur patut menyandang predikat itu. Bravo 'alaik ya uni Tami :-)

    ReplyDelete