Tuesday, March 4, 2014

TETESAN AIRMATA NUR ASIYAH

Perempuan hitam manis tinggi sedang yang dibalut jilbab itu, tekun sekali mengikuti majlis taklim dimesjid yang bermenara tinggi itu, rutin dua minggu sekali dan sudah berlangsung lima tahun. Setiap diminta membaca kalam ilahi sebelum pengajian dimulai suaranya dan kefasihannya menyentak kalbu setiap pendengarnya walaupun tidak menguasai maknanya. Walaupun tidak mengerti maknanya setiap membaca satu huruf al quran lillahitaala, mendapat ganjaran satu kebaikan.Semakin terbata bata karena kesulitan semakin berlipat pahalanya. Bayangkan alif lam mim saja tiga huruf berarti tiga kebaikan, bagaimana kalau satu surat apalagi mampu mengkhatamkannya.Sekiranya seseorang mampu mengerti isinya dan mengamalkannya sudah dapat dipastikan akan bahagia dunia akhirat.

Nur Asiyah nama lengkapnya,dara lemah lembut tutur katanya, kelihatan tegar walaupun masih  sendiri diusianya yang tiga puluhan,mungkin dia pasrah pada takdir ilahi. Apakah dia menapak jejak Rabiyatul Adawiyah yang bertahan sendiri karena takut berbagi cinta selain kepada Allah?Bagaimana kalau semua perempuan bersikap demikian,bukankah akan lenyap generasi manusia yang akan jadi khalifah dimuka bumi ini? Tidak ada desas desus bahwa dia patah hati karena kegagalan cintanya dengan seorang pemuda yang didambakannya,bukankah dia begitu akrab dengan al Quran dimana mungkin ada kamus kecewa buat kaum yang taqarrub ilallah?

Belum pernah terdengar ada pendekatan dari seorang pemudapun kedirinya mungkin para pemuda merasa tidak sekufu dengan keistimewaan yang melekat pada dirinya. Ah semoga dugaan itu tidak ada benarnya,yang pasti sidara merasa risih dengan nama yang disandangnya setelah dia sadar bahwa makna namanya identik dengan pembangkang atau durhaka.

Walau digandengkan dengan Nur yang berarti cahaya tidak bisa menutupi makna Asiyah(durhaka). Mungkin ortunya tidak bermusyawarah sebelum pemberian namanya karena hak mutlak ayahnya. What"s a name,apalah sebuah nama,mungkin sudah popular dikalangan masyarakat awam sampai nama anaknya diberi nama apa  saja yang teringat dikepalanya termasuk nama musuh Rasulullah saw.

Islam menjunjung tinggi nama yang diberikan karena nama itu adalah doa semoga keturunannya bisa bermanfaat buat sesamanya,karena sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat buat manusia. Tidak seorangpun yang tidak merasa gembira menyambut kelahiran sang bayi yang sudah lama didambakannya karena tidak semua pasangan suami istri yang penuh harap dan sudah menempuh segala cara bertahun tahun bisa memperoleh keturunan.

Sudah sepantasnyalah kehadiran sang bayi yang diharapkan disambut dengan ucapan selamat dari kaum muslimin disekitarnya untuk membina keakraban dan kasih sayang antar sesama. Menanti anak dilahirkan berdoalah dengan khusyuk:
Rabbanaa hablana azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrata "ayunin waj alnalilmuttaqiina imaama. Artinya: Ya Tuhan kami anugrahkanlah kepada kami istri sitri kami dan anak cucu kami enak dipandang mata dan jadikanlah kami imam bagi orang orang yang taqwa.

Sambutan utama dan pertama tama oleh pasangan suami istri ketika anak lahir adalah sujud syukur. Bacalah doa sujud syukur: Sajada wajhii lillazii kholaqahu wasyaqqa sam"ahu wabasarahu.
Aku sujudkan mukaku kepada yang menciptakan dan yang memecahkan pendengaran dan penglihatannya.
Kemudian doakanlah;Innii "uudzuka bikalimatillahit taammati min kulli syaithaanin wa haamimatun wamin kulli "ayunin laamnatin artinya aku berlindung untuk anak ini dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan syaitan dan gangguan binatang,sorotan mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya.(HR.Bukhari).

Kumandangkanlah azan ditelinga sang bayi begitu dia dilahirkan. Aku melihat Rasulullah saw membacakan azan ditelinga Hasan bin Ali ketika Fatimah melahirkan.(HR.Abu Dawud). Barang siapa mendapat kurnia anak kemudian dibacakan adzan ditelinga kanannya dan iqamah ditelinga kirinya maka sianak tidak akan diganggu oleh ummi shubyan( setan).(HR:Ibnu Assunny).
Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan Nabi saw adzan ditelinga al Hasan bin Ali pada hari lahirnya maka beliau adzan diteloinga kanannya dan iqamat ditelinga kirinya.(HR.Al Baihaqi).
Begitu juga ketika adzan dikumandangkan setiap masuk waktu shalat maka setan akan terbirit  sambil terkentut kantut lari tunggang langgang Dengan membacakan adzan ditelinga sang bayi baru lahir ,si bayi lebih dulu mendengar kalimah syahadah daripada bisikan syaithan, yang sudah siap menanti kehadiran anak manusia untuk membisikkan keasyikan jadi pengikutnya mendurhakai Allah.
Sebagian ulama menyatakan tiga hadist ini dhoif bahkan maudhu(palsu) karena diantara perawinya ada yang pendusta dan penyebar hadist palsu diantaranya Ashma bin Ubaidilah  untuk hadist pertama dan Jubaaroh,Yahya bin al A'la dan Marwan bin Salam untuk hadist kedua dan Al Hasan bin Amru untuk hadist ketiga.Oleh karena kedudukan hadist iktilafiyah pasti ada yang benar dan ada yang salah kalau ragu boleh ditinggalkan.
Langkah berikutnya adalah melaksanakan aqiqah. Rasul bersabda :
Setiap bayi yang lahir tergadai oleh aqiqahnya yang disembelih hari ketujuh,lalu dicukur rambutnya dan diberi nama(HR:Ahmad). Jumhur ulama sepakat bila tidak bisa hari ketujuh boleh dilakukan pada kelipatan tujuh hari berikutnya bahkan pada hari hari lainnya . Dari Abu Buraidah ra :Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya atau hari ke empat belas atau hari kedua puluh satu kelahirannya(HR:Baihaqi dan Thabrani). Bila tidak pernah diaqiqah masa bayinya boleh mengaqiqah dirinya kapan saja dia mampu.

Waktu menyembelih aqiqah bacalah doa: Bismillah Allahumma min muhammadin wa aali muhammadin wa min ummati muhammad artinya Dengan nama Allah .ya Allah terimalah aqiqah dari Muhammad ,dari keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad.(HR,Ahmad,Muslim,Abu Dawud).

Lebih utama dua ekor kambing atau domba untuk bayi laki laki dan seekor untuk bayi perempuan begitupun Rasul pernah menyembelih dua ekor domba untuk cucunya Hasan dan Husein masing masing seekor. Dari Aisyah ra berkata:Sunnahnya aqiqah dua ekor kambing untuk seorang bayi laki laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan,dimasak tanpa mematahkan tulangnya.Lalu dimakan oleh keluarganya dan disedekahkan pada hari ke tujuh kelahiran.(HR.al Baihaqi).
Danjurkan tidak memotong tulang tulang aqiqah baik waktu disembelih maupun waktu disajikan tetapi dipisahkan dipersendiannya dimana anggota setiap anggota tubuh aqiqah sebagai simbol tebusan seluruh anggota tubuh sibayi.
Aqiqah hanya kambing atau domba tidak ada keterangan bolehkah sapi atau unta. Yang penting sembelihan aqiqah bisa jantan atau betina,cukup umur,sehat,tidak cacat.

Aqiqah sebagai penebus hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua ortunya kelak dihari kiamat dan mengikuti sunnah nabi Ibrahim tatkala Allah swt menebus putranya Ismail as serta melindungi anak dari syaitan yang sering mengganggu anak. Dengan walimah aqiqah mengundang tetangga baik yang kaya atau miskin sangat bermanfaat untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan bersama sama mendoakan keselamatan bayi. Tidak hanya orang tua bayi yang gembira tetapi orang lain juga gembira. Barang siapa yang menyenangkan orang lain Allah pasti menyenangkannya. Dari Jabir bin Abdullah meriwayatkan bahwa Rasul saw bersabda : Jika salah seorang kalian diundang untuk menyantap hidangan datanglah.jika ia berkenan ia boleh memakannya jika tak berkenan boleh tidak memakannya.(HR.Ahmad dan Muslim). Seburuk buruk hidangan adalah hidangan dalam walimah dimana orang kaya diundang sementara si miskin tidak diundang.(HR.Bukhari dan Muslim).
Memberikan aqiqah dalam bentuk siap saji untuk memudahkan simiskin .menikmatinya.
Pelaksanaan aqiqah hanya untuk mereka yang mampu dan hukumnya sunnah muakkad menurut Imam Malik,Syafei,Ahmad dan mayoritas ahli fiqih. Rasul bersabda:Barang siapa diantara kalian ada yang ingin menyembelihkan bagi anak anaknya maka silahkan lakukan.(HR:Ahmad ,Abu Dawud,An Nasai).

Setelah penyembelihan aqiqah dilakukan pencukuran rambut bayi. Makna aqiqah itu sendiri adalah juga rambut bayi yang dibawa lahir. Dari Aisyah ra berkata:Rasulullah pernah beraqiqah untuk Hasan dan Husain pada hari ketujuh kelahirannya,beliau memberi nama dan menyuruh supaya dihilangkan kotoran dari kepalanya(dicukur).(HR.Hakim).

Salah satu hikmah dari pencukuran rambut adalah menghilangkan rambut yang sudah dikotori lemak dan kotoran dijalan lahir sehingga kulit kepala mudah terinfeksi atau teritasi timbulnya dermatitis seborhoica.Dengan kepala yang gundul pori pori kepala lebih terbuka mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan lebih dini  terditeksi setiap kelainan kulit kepala

Mencukur rambut bayi sebagian atau seluruhnya lalu menimbang berat rambut dan mensedekahkan emas atau perak seberat rambut yang dicukur diuangkan kemudian disedekahkan kepada  simiskin merupakan aksi kepedulian sosial. Dari Ali bin Abi Thalib menceriterakan:Rasul mengaqiqahkan Hasan dengan kambing dan beliau menyuruh Fatimah mencukur rambut Hasan dan menimbang lalu bersedekah dengan perak seberat rambut itu.Fatimahpun menimbang rambut itu ternyata beratnya senilai dengan lebih kurang satu dirham.(HR.Turmudzi).

Cara mencukur rambut janganlah bergaya al Qaz"u dimana rambut dicukur ditengah kepala tetapi membiarkan disisinya atau sebaliknya demikian juga mencukur didepan kepala dan membiarkan dibelakang kepala atau sebaliknya. Rambut yang dicukur jangan dibuang sembarang tempat tetapi kuburkanlah karena rambut adalah bagian tubuh kita yang harus kita hormati.
Jangan ikuti adat kebiasaan yang sudah berjalan sepanjang adat bertentangan dengan syariah apalagi merusak akidah

Pemberian nama merupakan doa dan harapan orang tua untuk anaknya yang ikut menentukan langkah hidup anak selanjutnya dalam pergaulan di masyarakat apakah dia akan dihormati atau disepelekan. Rasul bersabda:Sesungguhnya kamu kelak pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama namamu dan nama nama ayahmu,maka perindahlah namamu. Muliakanlah anak anakmu dan perbaguslah nama mereka.

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw: Ya Rasul,apakah hak anakku ini atasku? Rasul menjawab: Membaguskan namanya ,memperbaiki adabnya dan menempatkannya pada posisi yang baik. Rasul sering mengubah nama yang terlanjur diberikan seperti Ali bin Abi Thalib memberi nama anaknya Harb(perang) diubah Rasul jadi al Hasan(baik) dan Umar bin Khatab menamakan putrinya Asiyah(durhaka/pembangkang) dirubah Rasul saw jadi Jamilah(cantik). Untuk nama kota saja yang sebelumnya Yatsrib artinya mengancam diubah jadi al Madinah yang artinya tempat peradaban.Begitulah Rasul menghargai sebuah nama.

Dari Ibnu Umar,Rasul juga bersabda:Nama nama yang paling disukai oleh Allah Ta"ala ialah Abdullah dan Abdurrahman dan berilah anak anakmu nama nabi nabi. Untuk anak perempuan gunakanlah nama para istri dan putri Nabi saw. Untuk penggunaan asmaul husna sebagai nama sebaiknya rangkailah dengan Abdul umpama Abdul Ghafar atau Habiburrahman atau Muhibullah yang dicintai Allah. Kita boleh saja mencari nama baik menurut selera kita tetapi sebagai ummat Islam yang taat pada Allah dan Rasulnya sewajarnya kita wajib menjunjung sunah Allah dan sunah Rasul agar kita dan keturunan kita bisa berdampingan dengan Rasul dihari kiamat.

Pantas kalau Nur Asiyah terpaksa meneteskan air mata, karena tak semudah dibayangkan merubah nama karena menyangkut akta kelahiran,semua ijazah dan surat surat penting lainnya.Haruskah dia tetap menyandang namanya yang kontradiktif dengan kepribadiannya . Ah bukan hanya satu jalan menuju Makkah..

0 comments:

Post a Comment