Thursday, August 28, 2014

KEMERDEKAAN UNTUK SIAPA?

Sudah 69 tahun usia kemerdekaan Indonesia yang kita cintai sejak diproklamirkan hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 jam 10 pagi adalah mutlak karena Rahmat Allah bukan karena kehebatan kita menaklukkan penjajahan Jepang tetapi oleh dua bom buatan ahli Jerman yang digunakan Amerika menghancur leburkan Hirosyima 6 Agustus 1945  dan Nagasaki 9 Agustus 1945 membuat Jepang bertekuk lutut dan terpaksa pulang kampung sehingga terjadi masa transisi kekosongan penjajahan bangsa asing di Indoneisa yang mendorong Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Co Sakai buatan Jepang yang diketuai oleh DR.Rajiman Wedyodiningrat dan Ir Sukarno sebagai anggota membacakan teks proklamasi digedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta tepat pada 9 Ramadhan bulan suci Ummat Islam dengan diawali ucapan Bismillahirrahmanirrahim.
Semula Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia tanggal 24 Agustus 1945 dengan harapan Indonesia mau membantu Jepang melawan Amerika ternyata Allah membuat skenario dengan mematikan semua kehidupan di Jepang lewat bom meledakkan Hirosyima dan Nagasaki dengan rahmat Allah cita cita perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan Belanda selama 350 tahun dan penjajahan Jepang 3,5 tahun terwujud seminggu lebih awal.
Kemerdekaan Indonesia berkat Rahmar Allah diabadikan dalam alinea ke3 Pembukaan UUD 1945.
Memang kita sudah merdeka dari penjajahan asing namun kita belum merdeka dari cengkeraman kemiskinan,kebodohan dan ketertinggalan bahkan perbudakan oleh bangsa sendiri.
Kalau berdasarkan jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai(BLT) maka jumlah penduduk Indonesia yang terseret oleh kemiskinan sebesar 75 juta jiwa,kalau mengacu pada pembeli raskin(beras miskin) maka jumlahnya mencapai 123 juta jiwa.Bila diukur dari pendapatan perkapita dibawah dua dollar US perhari maka jumlahnya sekitar 108,8 juta jiwa atau 49% dari 250 juta total penduduk Indonesia yang menduduki jumlah penduduk no 4 terbesar didunia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik(BPS) lebih kurang 28,58 juta penduduk miskin sampai bulan September 2013 berdasarkan biaya pengeluaran perorang perbulan sebesar Rp 259.520.
Diperkirakan 80% warga RI hanya bisa belanja dibawah satu juta rupiah perbulan malahan mayoritas yang dibawah Rp500.000/bulan.Kemiskinan didominasi oleh buruh dan petani dimana kenaikan upah buruh hanya antara 1-3% dalam tahun 2012 tak sebanding dengan kenaikan harga kebutuhan dasar sementara petani dengan pendidikan rata rata SD tak mampu memproduksi hasil pertanian yang bermutu dan peran para tengkulak meminjankan dana pada petani dengan sistem ijon karena bank enggan memberikan kredit penyertaan modal membuat kemiskinan semakin kronis bukan hanya jumlahnya meningkat tetapi juga indek kedalaman dan keparahan kemiskinan semaikin meningkat artinya rata rata pengeluaran penduduk miskin cenderung jauh dari garis kemiskinan .
Oleh karena pengeluaran simiskin 73,5% hanya untuk membeli bahan makanan maka peningkatan swasembada pangan tampaknya mutlak untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Tetapi sayang Indonesia yang dikenal sebagai negara agraria belum mampu memenuhi kebutuhan pangan warganya sehingga terpaksa bergantung impor dari luar negeri celakanya yang diimpor adalah bahan pangan pokok seperti beras,gandum,jagung dan kedelai merupakan bahan baku tahu dan tempe.
Jawaban klasik kita sulit mencari lahan baru yang bisa dijadikan areal pertanian dimana berdasarkan data setiap tahun pemerintah hanya mampu mencetak sawah baru 38.000 hektar sedangkan alih fungsi lahan pertanian mencapai 100 ribu hektar pertahun.
Masaalahnya bukan hanya itu tetapi juga buruknya infrastruktur,lemahnya dukungan kelembagaan pertanian dan kebijakan tata niaga pangan diserahkan kemekanisme pasar yang harus ditangani serius.
Kertegantungan impor energi terutama BBM membuat defisit neraca perdagangan sepanjang tahun 2013 hingga 12,63 milyar dollar US atau lebih dari Rp 130 trilyun yang berpotensi terus meningkat karena konsumsi BBM 1,3 juta barel/hari sementara produksi BBM hanya 800 barel/hari membuat pemerintah panik harus mengimpor 460 ribu barel/hari.
Jumlah kendaraan pribadi yang meningkat dan infrastruktur yang jelek membuat kemacetan dus meningkatkan konsumsi BBM dua kali lipat diperkirakan di Jakarta saja bisa menimbulkan kerugian enam puluh trilyun rupiah pertahunnya.
Delapan puluh persen subsidi BBM disedot orang kaya sehingga subsisi untuk pemberdayaan simiskin terbengkalai membuat kemiskinan semakin meraja lela.
Bagaimana mungkin bisa tercapai target MDGs(The Milinium Development Goals) dimana angka kemiskinan harus dibawah 7,55% dan Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia bisa mengentaskan angka kemiskinan dan kelaparan di Indonesia.
Islam benci kepada kemiskinan  tetapi bukan membenci orang miskin.
Dengan zakat diharapkan mampu mengeliminasi kemiskinan tetapi zakat belum mampu di gali seutuhnya dari ummat Islam Indonesia.
Diperkirakan potensi zakat mencapai Rp 5,5 trilyun tahun ini di Indonesia.
Namun fungsi zakat belum effektif dan effisien dijalankan untuk memberdayakan kaum duafa sehingga zakat baru berperan sekedar menyenangkan para duafa saat Idulfitri saja tetapi sesudahnya status quo.
Rasul bersabda;Tak beriman seseorang yang tidur lelap dalam keadaan kenyang sementara tetangganya dalam keadaan lapar juga Rasul bersabda :Kesengsaraan orang orang miskin ketika dia lapar dan telanjang tidak terjadi kecuali karena perbuatan orang orang kaya.(HR:Thabrani).
Inilah model kemiskinan struktural yang merendahkan martabat sosial dimana orang orang kaya merampas hak orang miskin yang dititipkan lewat hartanya.
Imam Gazali mengutip pernyataan Lukman al Hakim pada anaknya:Wahai anakku cukuplah dirimu dengan rizki yang halal dan jangan jatuh miskin.Karena ketika seseorang jatuh miskin ia akan terkena tiga hal yaitu lemah agamanya,pendek pikirannya dan hilang kehormatannya lebih dari itu akan direndahkan orang .
Ingatlah Rasul selalu berdoa setiap sholat:Allahumma inni a"uzubika minal kufri wa alfaqri wa adzab alqabri,Ya Allah aku berlindung dengan dirimu daripada kafir dan fakir dan azab kubur.(HR:An Nasai)
Salah satu akar perbudakan adalah kemiskinan disamping kebodohan,ketimpangan gender dan tak adanya kepastian hukum.
Berdasarkan data KOPBUMI(Konsorsium Perlindungan Buruh Migran Indonesia) sejak tahun 2001 telah terjadi kasus pelanggaran hak azasi manusia terhadap 2239.566 buruh migran Indonesia mulai penipuan,penghilangan dokumen,tanpa gaji,penyiksaan,pemerkosaan sampai pembunuhan.
Dalam data International Organization for Migration (IOM) sejak Maret 2005 sampai April 2006,terjadi kasus perdagangan manusia sebanyak 1022 orang (wanita 88,6% dan anak anak 23%) diexploitasi sebagai PRT (52%) dan melacur (1).
Belum lagi para koruptor yang mencuri uang rakyat tercatat 1271 tersangka korupsi diantara Jnuari 2013 sampai Desember 2013 dengan kebobolan uang negara sejumlah Rp 7,4 trilyun cukup potensial menyeret masyarakat kejurang kemiskinan walaupun KPK telah berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp1.196 trilyun,Kepolisian Negara sebesar Rp 1 trilyun dan kejaksaan Agung sebesar Rp.403.102.000.215 dan USD 500.000 .
Biarpun seribu bendera dikibarkan oleh sukarelawan komunitas Seribu Cinta dilereng gunung Merapi untuk mengelorakan peringatan Proklamasi Kemerdekaan yang ke 69 tidak banyak menyentuh nasib mereka yang kurang beruntung kecuali mengerakkan hatinurani untuk berbagi dan menggalang gerakan pemberdayaan kaum duafa dengan mendukung program pemerintahan baru bukan merecokinya dengan
pencitraan seolah olah berpihak kepada duafa atas kebijakan kenaikan harga BBM.
Presiden yang baru harus punya keberanian menempuh kebijakan yang tepat dan demi kemaslahatan rakyat walaupun dituduh tidak populis untuk menaikkan harga BBM sebab untuk memenuhi janji kampanye paling tidak dibututuhkan seribu trilyun rupiah dan yang paling penting lagi adalah pembenahan internal birokrasi karena salah satu faktor tingginya harga BBM karena kebocoran dan tak effisiennya birokrasi.dan haruslah terbuka untuk membangun kepercayaan rakyat.
Apalagi tingkat inflasi saat ini sedang berada pada tingkat nadir paling tepat menaikkan harga BBM minimal Rp1500 bila tidak dinaikkan defisit APBN bisa mencapai Rp257,6 trilyun.
Allah berfirman: Ada tiga kelompok yang menjadi musuhku kelak dihari kiamat yaitu orang yang mengatas namakanKu tetapi berkhianat,menjual manusia merdeka dan memakan hasilnya,dan orang yang tidak membayar upah buruh yang sewajarnya padahal ia telah menyelesaikan pekerjaannya.
(HR:Bukhari).

Dikutip dan disusun oleh ALS , Semarang,Jum at 29 Agustus 2014 jam 13.30

0 comments:

Post a Comment