Thursday, November 27, 2014

GURUKU MATAHARIKU


ALS

Kehadiran guru dimuka bumi ini untuk mengusir kegelapan sesuai makna guru dalam bahasa Sansekarta dimana gu berarti kegelapan dan ru berarti mengusir identik dengan pemikiran Imam Gazali bahwa pendidik itu adalah pelita(siraj) segala zaman.
Guru sejati itu ibarat lilin membakar dirinya demi menerangi jalan orang lain demikian Mustafa Kemal Aturk pernah berucap.
Namun guru janganlah seperti seseorang membawa lampu wasiat Aladin menerangi orang sekitarnya sementara dia sendiri dalam kegelapan.
Ingat ungkapan William Arthur Ward ,salah satu tokoh pendidikan di Amerika Serikat bahwa The mediocare teacher tells,The Good teacher explaines.The Superior teacher demonstrates.The Great teacher inspires,artinya guru sedang sedang itu memberitahu,guru yang baik itu menjelaskan dan guru ulung itu menunjukkan sedangkan  guru yang yang hebat itu adalah menginspirasi.
Menurut Al Gazali mendidik adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat kebinatangan kepada sifat insaniyah dan ilahiyah dan aktivitasnya sama nilainya dengan ibadah setahun.Hanya satu diantara seribu orang yang bisa sukses tanpa bantuan guru kata Budhidharma.
Begitu pentingnya peran guru sampai Allah berfirman dalam surat at Taubat aayat 12:
Tidak sepatutnya bagi mukminin pergi semuanya kemedan perang.Mengapa tidak pergi dari tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam ilmu agama  untuk memberi peringatan pada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka menjaga dirinya.
Rasul bersabda:Sesungguhnya Allah dan malaikat penghuni langit dan bumi sehingga semut yang berada dalam lubangnya dan ikan ikan dilautan bershalawat kepada guru yang mengajar kebaikan pada manusia (HR:Tirmidzi).
Rasul saw juga bersabda:Sebaik baik kamu adalah orng yang mempelajari al Quran dan mengajarkannya (HR:Bukhari).
Tak ada contoh teladan guru yang terbaik selain Rasulullah saw terutama dalam kesabarannya lemah lembut,tabah menghadapi segala galanya ketika berhadapan dengan berbagai makhluk dibumi ini,
Renungkanlah peristiwa ketika seorang Arab Badui kencing didalam mesjid dimana parasahabat marah marah tetapi Rasul saw membiarkannya sampai kencing selesai.
Begitu sabar dan bijaksananya Rasul sebagai guru teladan mendidik para sahabat penuh kebijakan.
Sekiranya sedang kencing dibentak pastilah terkejut dan lari sehingga air kemih berserak mengotori areal yang lebih luas.Bila tiba tiba dihentikan kencingnya akan meregang merusak kantong kencingnya menderitalah dia dan menunjukkan kepada para sahabat bagaimana cara mensucikan bekas kencing tadi yang benar.
Allah berfirman dalam surat al Ahdzab 21:Demi sesungguhnya adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh teladan yang terbaik yaitu barang siapa yang senantiasa mengarapkan ridha Allah dan balasan baik hari akhirat serta mengingat Allah sebanyak banyaknya.
Rasul saw mengingatkan:Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu sekaligus dari hambanya akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama((guru) maka ketika tidak tersisa lagi ulama maka manusia akan mengangkat pemimpinnya dari kalangan orang orang bodoh ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu dan mereka sesat menyesatkan.(HR:Bukhari).
Guru tidak akan pernah mati tergantung apakah dia sekedar Mudarris yaitu hanya mengajarkan keahliannya saja,atau sekedar Muallim mengajarkan juga cabang ilmu lainnya,ataukah seorang Mursyid yang juga menunjukkan jalan yang benar ataukah Murabbi dimana mereka juga mendidik,mengasuh,membentuk anak didik jadi amanu wattaqaw(beriman dan bertakwa?
Bila menjadi Murabbi insyaalah mereka tak akan pernah putus amalannya walau sudah berkalang tanah,Ingatlah Rasul saw bersabda:Apabila mati anak Adam akan terputus amalannya kecuali tiga perkara:Yaitu sedekah jariyah berupa ilmu yang diajarkannya ,murid muridnya yang terus secara berantai menyebarkan ilmu yang diajarkannya dan murid yang soleh dan takwa yang  terus mendoakannya.Dari Abu Hurairah ra ,Rasul saw mengingatkan:Barangsiapa yang mengajarkan kebaikan akan mendapat pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.Sebaliknya barangsiapa mengajarkan kesesatan maka ia mendapat dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.
Allah akan memberi petunjuk kepada mereka yang menunjuki kebenaran kepada saudaranya.
Rasul saw juga bersabda:Demi Allah sesunggguhnya Allah memberi petunjuk kepada seseorang dikarenakan petunjukmu ini,hal itu lebih baik bagimu daripada kendaraan mewah maupun harta yang berharga,(HR:Abu Dawud).
Imam Gazali mengatakan bahwa barang siapa yang belajar tanpa seorang syeikh maka syeikhnya adalah setan dan Imam Syafei berucap barangsiapa yang mempelajari ilmu hanya dari kitab saja tanpa guru maka dia telah mempersempit hukum.Ingatlah imu itu akan tegak dengan adanya guru
Henry Yongman berkata:Orang belajar sendiri biasanya kaulitas guru dan siswanya buruk.
Mengajar mungkin seni terhebat karena medianya adalah jiwa dan akal manusia demikian ungkapan John Steinback.The best teacher teachs from the heart not from the book.and the average teacher explaines complexity but the gifted teacher reveals simplicity;Guru terbaik mengajar dari hati bukan dari buku dan kebanyakan guru mengajarkan kerumitan sedangkan guru yang berbakat mengajarkan kemudahan atau kesederhanaan demikian Robert Brault bicara.
What a teacher writes on the blackboard of life can never be erased,apa yang ditulis guru dipapan tulis kehidupan tidak akan pernah bisa dihapus demikian ungkapan seorang bijak.,
Maka tidak bisa dibantah bahwa tinta ulama lebih mulia dari darah pahlawan.
Jelas posisi dan keagungan guru merupakan ujung tombak membangun generasi emas dimasa depan dengan menelantarkan guru sama saja menenggelamkan matahari bangsa selama lamanya.
Walaupun paraguru berkerja dengan panggilan jiwanya namun dia harus mampu membahagiakan keluarganya dengan menjamin masa depan mereka yang lebih baik;
Untuk itu haruslah ada jaminan kesejahteraan keluarganya yang merupakan tanggung jawabnya dan
kita anak bangsa seluruhnya haruslah mendukung sepenuhnya agar matahari bangsa tetap bersinar.
Sejak hari guru Nasional 25 November 2014 ini mulailah kita mendukung para guru sesuai dengan profesi masing masing baik dalam kesehatan maupun bidang kehidupan lainnya berupa membebaskan biaya pemerikasaan kesehatan,pendidkan anak anaknya dan discount biaya transportasi dalam menjalankan tugas rutinnya dan harga pangan dan sandang khusus buat pahlawan tanpa tanda jasa ini Menurut Badan Kepegawaian Nasional tercatat 2,92 juta guru termasuk negeri dan swasta ditambah sebanyak 900 ribu guru honorer dimana secara ratio antara jumlah guru dan murid 1:14 jauh lebih baik dari Malaysia 1::20,Jepang 1:32 Korea Selatan 1:30 bahkan standard International 1:32.
Namun yang jadi masaalah rumit adalah tak meratanya distribusi guru kerena 76% berada dikota kota
Para guru enggan ditempatkan didesa apalagi didaerah terpencil atau perbatasan karena nasib mereka tak jelas ditempat mereka bertugas membuat kelangkaan guru semakin kritis.
Kelangkaan guru membuat prajurit TNI didaerah perbatasan terpaksa jadi guru sukarela bahkan ada satu guru terpaksa mengajar untuk tiga kelas sekaligus.
Tetapi kenyataan bahwa gaji guru honorer yaitu Rp 4500,-perjam dibawah honor standar Rp.10 ribu perjam bahkan dibayar rapel 3 bulan sekali itupun tak mencukupi memenuhi kebutuhan sebulan.
Bagaimana mungkin mereka bisa tenang hidup disana untuk fokus  mengajar dan mendidik kalau bukan karena dedikasi dan mencintai profesinya.
Persatuan Guru Republik Indonesia mengusulkan kepada pemerintah agar penyebaran guru merata keseluruh daerah maka hendaklah pemerintah memberi insentif khusus dan kepastian rumah tempat tinggal yang wajar dan mendapat kartu jaminan sosial,kartu Indonesia Pintar dan Sehat tidak hanya untuk murid yang tak mampu tetapi juga guru yang kurang beruntung terutama guru honorer dan madrasah.
Untuk pemerataan distribusi guru hendaknya yang dikirim kedaerah terpencil mereka yang ikhlas dengan menanda tangani kesediaan ditempatkan ditempat terpencil ketika pelamaran Calon Pegawai Negeri Sipil.Untuk meningkatkan kualitas guru,nasib guru mulai pengangkatan jadi guru sampai purna tugas dikhususkan dirjen guru yang menangani masaalah guru,insya Allah telah disetujui Presiden kita
Akhirul kalam marilah kita berdoa semoga para guru terbebas dari jeratan kepahitan hidup karena kurang diperhatikan dilimpahi kesabaran,ketabahan dan kehadirannya selalu ditunggu.ilmunya diburu,nasihatnya diseru,karakternya ditiru dan hilangnya membuat siapa saja menanggung rindu.
Oh guruku engkaulah matahariku bersediakah engkau bersinar lagi buat anak bangsa ini.

Dikutip dan disusun oleh ALS,Semarang 27 November 2014.published  menjelang matahari terbenam.

0 comments:

Post a Comment