Tuesday, November 4, 2014

PAHLAWANKAH ENGKAU?

   
   ALS
Beberapa saat setelah meraih kemerdekaan, kolonialis kembali mencoba mengerogoti      kemerdekaan dipicu terbunuhnya Brigadir Djenderal Mallaby Panglima Brigade ke 49 Inggris oleh sekelompok milisi Indonesia di jembatan merah Surabaya.tanggal 30 Oktober 1945
Elemen elemen Tentara Kemananan Rakyat dan pemoeda menandatangani Soempah Keboelatan Tekad pada tanggal 9 November 1945 jam 6 sore yang isinya::
                                            Bismillahirrahmanirrahim.
                                           Soempah Keboelatan Tekad
                                                  Tetap merdeka
Kedaoelatan Negara dan Bangsa Indonesia dilaporkan tanggal 17 Agustus 1945,akan kami pertahankan dengan soenggoeh soengoeh penoeh tanggoeng djawab.ichlas berkorban dengan tekad.
                                              Merdeka atau Mati !!!
                                       Sekali merdeka tetap merdeka.
                                       Soerabaya 9 November  1945
Setelah diskusi yang cukup panjang dengan seloeroeh elemen yang hadir di Soerabaja pada jam 23 malam Goebernoer Soerjo mengoemoemkan keputusannya melaloei Radio bahwa rakyat Soerabaja akan melawan sampai tetes darah jang penghabisan..
Inggris memulai seranggannya tanggal 10 November 1945 jam 6 pagi sementara Boeng Tomo dengan seluruh rakyat melawan penyerbuan itu.Pelepasan bom dari udara dan laut menghancurkan leburkan sebagian besar Soerabaya dimana menjelang senja Inggris menguasai sepertiga kota.
Menurut surat kabar Times London,kekuatan Inggris dilengkapi dengan 25 pounders,37Howitzer,empat kapal perang Destroyer,12 pesawat udara jenis Mosqito dan 15.000 personel dari divisi 5 dan 6000 personel dari brigade 49 the Fighting Cox. akhirnya dalam waktu 3 minggu seluruh kota dikuasai Sekutu.Sebanyak 6000 rakyat Indonesia gugur dan para pejuang Indonesia yang masih hidup bersama ribuan pengungsi meninggalkan Surabaya dan selanjutnya membangun garis pertahanan baru dari Mojokerto sampai Sidoarjo.Namun dengan pertolongan Allah swt dan semangat juang yang tak pernah kendur akhirnya kemerdekaan tetap dapat dipertahankan.
Tekad yang kuat yang menyatu adalah modal utama untuk mencapai cita cita yang mulia bukan perlengkapan senjata yang sempurna.
Dan itulah latar belakang kenapa pemerintah menetapkan 10 November sebagai hari Pahlawan.
Pertanyaannya adalah apakah gelar pahlawan boleh disandang harus gugur dulu dimedan juang atau apakah setiap orang yang gugur dimedan juang berhak diberi gelar pahlawan?
Apakah mereka yang berjuang memelekkan mata anak bangsa dari buta aksara,buta agama dan buta hatinya untuk peduli lingkungannya tidak berhak menyandang pahlawan?
Bukankah para ibu yang mengandung,melahirkan,menyusui,merawat dan mendidik anaknya menjadi pribadi yang takwa bukan pahlawan?
Bukankanh Rasul pernah bersabda memberi makan sesuap nasi kepada anak dan istri lebih utama daripada berjihad dijalan Allah?
Bagaimana para TKI yang diberi gelar pahlawan devisa dan para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa serta bapak dan ibu sebagai pahlawan keluarga?
Menurut terminologi Islam bahwa muslim yang gugur fisabilillah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah disebut Syahid atau jamaknya Syuhada(Pahlawan).
Rasul bersabda:Apa yang kalian ketahui tentang syahid?
Sahabat ra menjawab: Siapa saja yang terbunuh dijalan Allah maka dia syahid.
Kemudian Rasul saw menjawab:Kalau begitu berarti syahid dikalangan ummatku sangat sedikit.
Sahabat ra bertanya lagi: Kalau begitu siapa mereka yang syahid itu ya Rasul?
Rasulullah bersabda: Barang siapa yang terbunuh dijalan Allah maka dia syahid,yang mati dijalan Allah dia syahid,yang mati oleh karena cacar atau diarrhae dia juga syahid.(HR:Muslim).
Menurut Imam Nawawi ra syahid yang bukan terbunuh dijalan Allah mereka
juga mendapat pahala para syuhada namun jenazahnya tetap dimandikan,dikafankan dan disholatkan berbeda dengan mereka yang gugur berperang melawan musuh membela agama Allah tidak perlu dimandikan dikafankan dan disholatkan langsung dikuburkan lengkap dengan pakaian perangnya.
Bagaimana kita tahu niat mereka berjuang karena mencari ridha Allah ?
Itu urusan dia dengan Allah karena Allah yang tahu niat dihatinya kita bersangka baik saja alias husnul zon terhadapnya.
Islam mengkategorikan Syahid atas tiga golongan:
1.Syahid dunia: Mereka yang terbunuh ketika ikut berperang dijalan Allah,tetapi
   tidak ikhlas karena bukan mencari ridha Allah tetap diperlakukan sebagai syahid karena hanya           Allah yang Maha Tahu apa yang tersembunyi dihatinya.

2.Syahid akhirat::
  Mereka yang mati karena tenggelam,terbakar ,terkubur longsor dan sejenisnya maka jenazahnya         tetap dimandikan,dikafankan dan disholatkan.
  Rasul saw bersabda
  Syuhada itu ada lima yaitu mereka yang mati karena penyakit cacar,diarhae,tenggelam,tertimbun         tanah longsor dan syahid berperang dijalan Allah.(HR:Muslim).
  Rasul saw juga pernah bersabda:
  Mereka yang mati oleh karena melindungi hartanya,membela kehormatan keluarganya dan dirinya     juga syahid.(HR:Ahmad).
           
3.Syahid dunia dan akhirat:
  Yang terbunuh dijalan Allah dengan niat ikhlas mencari ridha Allah semata tidak ghulul(mencuri          harta rampasan perang) inilah syahid utama.
   Bagi seorang muslim sejati keridhaan Allah dan syurgaNya lebih utama dari pada sekedar gelar            pahlawan.

Apa saja keutamaan Syahid fi Sabilillah yang dijanjikan Allah?
1.Sakit yang dirasakan oleh para Syuhada saat terbunuh laksana tusukan duri atau cubitan saja.             (HR:Tirmidzi dan Ibnu Majah).
2.Para syuhada berkumpul ditepi sungai dekat pintu syurga dalam bangunan berkubah warna hijau.
   Rizki mereka mengalir dari syurga setiap pagi dan petang.(HR:Al Hakim dan Ahmad).
3.Sesorang yang mati syahid diberi enam perkara disaat tetesan darah pertama mengalir:
   Semua dosanya diampuni ,diperlihatkan tempatnya disyurga,
   dinikahkan dengan bidadari,diamankan dari semua kesulitan yang rumit
   pada hari kiamat,diselamatkan dari siksa kubur dan dihiasi dengan pakaian keimanan.(HR:Bukhari).
4.Berhak memberi syafaat untuk tujuh puluh orang keluarganya.dihari kiamat.(HR:Ahmad dan Abu        Daud).
 
   Bagi Rabiyatul Hadawiyah semua yang dijanjikan Allah termasuk syurga tidak
   ada artinya dibandingkan dengan menatap wajah Allah biar dineraka
    sekalipun membakarnya apalagi hanya gelar pahlawan.
    Para ex pejuang tidak perlu membanggakan diri dengan pengorbanannya karena akan merusak apa     yang telah dipersembahkannya apalagi menuduh generasi pewaris bersantai ria menikmatinya.
   Memang kewajiban negara melindungi,memelihara kesejahteraan para ex pejuang namun tak perlu      mengutuk generasi penerus yang buta sejarah membiarkan ex pejuang meratapi masa tuanya.
   Rasul bersabda:Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya kepundak musuhnya    tetapi pahlawan sebenarnya adalah yang sanggup menguasai dirinya tatkala ia marah.
   Rasul juga mengingatkan:Tiga sifat manusia yang merusak adalah kikir
   yang dituruti hawa nafsu atau emosi yang diikuti dan sifat yang mengagumi
   diri yang berlebih lebihan.
   Bangsa yang beradab haruslah mampu menghargai pahlawannya termasuk
   mempertahankan kemerdekaan yang sudah dicapai dengan menegakkan
   keadilan dihadapan penguasa zalim yang mengerogoti kekayaan negara,
   serta meningkatkan kecerdasan anak bangsa agar mampu mengelola sumber daya alam yang kaya        tanpa intervensi  neokapitalis.
   Dari Abu Sa"id al Khudry ::Nabi saw bersabda:Termasuk jihad yang paling
   agung adalah menegakkan keadilan dihadapan penguasa yang zalim.(HR:Tirmidzi).
   Kunci kepahlawanan itu adalah kecintaan kepada Allah seperti yang
   diungkapkan Imam al Gazali bahwa kecintaan kepada Allah melingkupi hati,
   kecintaan ini membimbing hati dan merambah kesegala hal,
   Dan ingat Hubbul wathan minal iman,cinta tanah air adalah bagian dari Iman.
   Rasa cinta menyingkirkan dengki karena dengki memakan amal kebaikan
   laksana api memakan kayu bakar demikian Rasul saw bersabda.
   Satu hal yang tidak boleh tidak ada pada diri seorang pahlawan adalah kejujuran merupakan salah        satu sifat Nabi saw.
   Ali bin Abi Thalib berucap: Orang yang suka berkata jujur akan mendapat
   tiga hal yaitu kepercayaan ,cinta dan rasa hormat.
   Dan inilah pemimpin yang didambakan rakyat kedepan.


  Dikutip dan disusun oleh ALS,Semarang 4 November 2014 dipublish jam 10.00 wib.

0 comments:

Post a Comment