Tuesday, June 17, 2014

NISFU SYA"BAN SIAPA ENGKAU?

                                                       
   ALS

Tradisi menyambut nisfu Sya"ban yang sudah mendunia tampaknya tak bisa dibendung karena didukung oleh keyakinan yang berlebihan dan kronis sehingga siapapun tidak akan mampu mencoba menghadangnya walaupun kemubaziran mendominasinya.
Disebut nisfu Sya"ban maksudnya separoh bulan Sya"ban berarti tanggal 15 Sya'ban 1434 H tepatnya tgl 13 Juni 2014 sedangkan malam nisfu Sya"ban artinya tgl 14 Sya"ban sesudah maghrib.
Ada apa sih sebenarnya malam nisfu Sya"ban?
Dalam perayaan nisfu Sya'ban agenda yang sering muncul kelihatan adalah sebagai berikut:
Merayakan malam nisfu Sya"ban dengan doa khusus nisfu Sya"ban contohnya:
Allahumma yaa dzal Manni wa laa Yumannu a"laika Yaa dzal Jalaali walikram,Yaa Dzath Thauli walinaam,Laa ilaaha illaa anta Dharullayiin wa jaarul mustajirin wa amanul khaaifin allahumma inkunta katabtanii indaka fii ummil kitaaba dan seterusnya.
Shalat Alfiyah 100 rakaat pada malamnya .tiap rakkat membaca surat al ikhlas sepuluh kali.berarti total seribu kali.dan sholat enam rakaat khusus menolak,bala,melapangkan rezeki dan mohon panjang umur dan berpuasa pada siangnya.
Membaca surat Yasin dan berziarah kekuburan, menghidupkan api disekitarnya dan memasak makanan disedekahkan kepada orang miskin pahalanya untuk kedua ortu yang telah meninggal.
Meyakini malam nisfu Sya"ban adalah malam qadar(lailatul qadar).
Dalam dunia mistik orang Jawa, diselingi upacara Lahilat al barabat untuk memohon keridhaan Allah 
karena pada nisfu Sya"ban Allah akan menentukan siapa yang akan terus hidup atau harus meninggal kedepan dengan melantunkan doa selamat serta membuat sesajian Ruwah untuk roh keluarga yang telah meninggal dimana mereka membayangkan ruh ruh yang telah mati ikut hadir oleh karena mereka berkeyakinan roh akan turun kebumi sementara sebelum upacara, dilakukan pembersihan pusara keluarga dan diberi wadiana atau sesajen berupa kembang.
Padusan atau mandi khusus untuk membersihkan dosa dosa,ikhtilat bergabungnya wanita dan pria yang bukan muhrimnya dalam acara padusan bersama bukanlah cara Islami.
Mencampurkan ibadah dengan mistik pasti dilarang dalam Islam namun memperingati malam nisfu Sya"ban itu sendiri para ulama berselisih pendapat.
Amalan ini berasal dari sekelompok ulama tabi"in khususnya para Fukaha Ahli Syam.
Jumhur ulama menyatakan tak ada dasarnya mengistimewakan malam nisfu sya"ban namun memperbanyak ibadah dibulan Sya"ban untuk mempersiapkan diri menghadapi Ramadhan itu yang dianjurkan berdasarkan hadist:Usamah bin Zaid ra bertanya kepada Rasul;Ya Rasul aku belum pernah melihat engkau berpuasa dibulan lain lebih banyak daripada dibulan Sya"ban.
Rasul bersabda:
Bulan Sya"ban adalah bulan dimana manusia mulai lalai yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan .
Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah,Rabb semesta alam.
Oleh karena itu aku amatlah suka berpuasa ketika amalanku dinaikkan.(HR:Ahmad &An Nasai).
Menurut Saikh Al Albani hadist ini Hasan.
Aisyah ra berkata:
Tidaklah aku melihat Rasul menyempurnakan puasa satu bulan kecuali bulan Ramadhan.Dan aku menyaksikan bulan yang paling banyak beliau berpuasa selain Ramadhan adalah Sya"ban.
Namun hadist yang menyangkut keutamaan nisfu Sya"ban semuanya dhaif ,contohnya:
Dari Aisyah ra:Satu malam Rasulullah saw shalat kemudian beliau bersujud lama sekali sehingga kusangka Rasulullah saw telah berpulang,karena curiga maka kugerakkan telunjuk beliau ternyata masih bergerak setelah usai shalat beliau bersabda:Ah Aisyah engkau tak dapat bagian?
Lalu kujawab: Tidak ya Rasul aku hanya berfikir jangan jangan Rasul telah tiada.
Lantas beliau bertanya:Tahukan engkau malam apa sekarang?
Rasul yang lebih tahu,jawabku.Beliau meneruskan;malam ini adalah malam nisfu Sya"ban ,Allah mengawasi hamba hambanya pada malam ini ia mengampuni dosa orang yang meminta ampun,memberi kasih sayang pada siapa yang mengharapkannya dan menyingkirkan orang orang yang dengki.(HR:Biahaqi).Hadist ini mursal (ada rawi yantg tidak nyambung kesahabat)..
Hadist Ali ra,Rasul juga bersabda:
Apabila  nisfu Sya"ban shalatlah pada malam harinya dan berpuasa disiang harinya.
Sesungguhnya Allah akan turun dimalam nisfu Sya"ban kemudian mengampuni semua makhluknya kecuali orang musyrik atau orang orang yang bermusuhan dengan saudaranya.(HR:Ibnu Majah).
Aisyah ra bercerita bahwa pada satu malam dia kehilangan Rasul ia keluar mencari dan akhirnya menemukan beliau dipekuburan Baqi sedang mendongakkan wajah kelangit.Beliau bersabda:Sesungguhnya Allah mengampuni dosa yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb (HR:Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Syaikh Athyah Saqar berpendapat walaupun hadist hadist itu munqathi,dhaif(lemah) namun bisa dipakai dalam hal keutamaan amal tetapi jangan dilaksanakan secara berjamaah.
Ibnu Taimiyah berkata:Malam nisfu sya"ban banyak keutamaan,orang orang salaf ada yang menghidupkannya dengan ibadah tetapi berjamaah adalah bid"ah.
Khalid bin Ma"dan dan Luqman bin Amir serta Ishaq bin Rohawaih menganjurkan menghidupkan malam nisfu Sya"ban dengan berjamaah namun sebaiknya tidak diniatkan untuk minta panjang umur,murah rizki tetapi semata mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Imam Syafii berkata:Sampai kepadaku bahwa doa dikabulkan pada lima malam yaitu malam Jum"at,malam dua Hari Raya,awal Rajab dan malam nisfu Sya"ban.
Ulama Tabi"in Atha" bin Yassar berucap:Tidak ada malam yang lebih utama setelah malam lailatulqadar kecuali malam nisfu Sya"ban.
Abu Hatim Bistiy berucap bahwa kiblat berpindah dari masjidil Aqsha ke masjidil Haram hari Selasa pertengahan Sya"ban.
Al Hafidz Ibnu Rajab mengatakan tidak dibolehkan menegakkan malam nisfu Sya"ban baik sendiri atau berjamaah ,sembunyi sembunyi atau terang terangan karena tak ada perintah Rasulullah saw.
Menurut Al Bidah Al Hauliyah sholat Alfiyah 100 rakaat setiap rakaat dibaca al ikhlas 10x adalah hadistnya palsu
Dalam kitab Al Majmu Imam Nawawi berkata:
Sholat yang sering kita kenal dengan sholat Rajab adalah berjumlah 12 rakaat dikerjakan antara maghrib dan isya pada malam Jum"at pertama bulan Rajab dan sholat 100 rakaat pada malam nisfu Sya'ban.Dua sholat itu adalah bid"ah dan mungkar.Tidak boleh seseorang terperdaya oleh kedua hadist itu hanya karena disebutkan dalam kitab Quutul Quluub dan Ihya" Ulumuddin ,sebab pada dasarnya hadist hadist tersebut bathil.(tak boleh diamalkan).Namun Syaikh Imam Abu Muhammad Abdurrahman ibnu Ismail al Muqadaasy menolak kalau kedua hadist itu batil.
Syaikh Mohammad bin Syaikh Al Utsaimin mengatakan:
Malam nisfu Sya"ban sebenarnya sama dengan malam lainnya maka janganlah malam tersebut dikhususkan dengan sholat tertentu dan jangan pula menkhususkan puasa tertentu.
Kecuali dia bangun untuk sholat malam seperti biasa dan puasa ayyamul biid tanggal 13,14,15 H.
Padahal Rasul bersabda:
Janganlah mengkhususkan malam Jum"at dari malam lainnya untuk sholat dan janganlah mengkhususkan hari Jum"at dari hari lainnya untuk berpuasa.(HR:Muslim).
Ingatlah Rasul juga bersabda:Sebaik baik terbitnya matahari adalah hari Jum"at.(HR:Muslim).
Hari Jum"at yang terbaik saja dilarang menkhususkan sholat dan puasa apalagi nisfu Sya"ban.
Allah turun kelangit dunia setiap malamnya tak perlu menunggu malam nisfu Sya"ban.
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
Tuhan kita Azza wjalla tiap malam turun kelangit dunia pada sepertiga malam terakhir,pada saat itu Allah berfirman:Barangsiapa berdoa kepadaKu pasti Kukabulkan,barangsiapa meminta pasti Kuberikan,dan barangsiapa meminta ampun kepadaKU pasti Kuampuni.(HR:Jamaah).
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz :(Ketua Majelis Fatwa Saudi Arabia) mengatakan:
Diantara bid"ah yang biasa dilakukan banyak orang ialah bid"ah mengadakan upacara peringatan nisfu Sya"ban dan mengkhususkan pada hari tersebut dengan puasa tertentu.Padahal tidak ada satupun dalil yang dapat dijadikan sandaran karena hadist yang jadi sandaran untuk fadhilah malam nisfu sya"ban semuanya dhaif sehingga tak bisa dijadikan landasan.
Adapun hadist hadist yang berkaitan dengan keutamaan sholat pada saat itu adalah maudhu"(palsu)
Sebaik baik perkara adalah yang telah dikerjakan oleh para salafi yang telah mendapat petunjuk.Dan sehina hina perkara(dalam agama) adalah perkara yang diada adakan berupa bid"ah..
Dalam kitab al Mausu"ah al Fikhiyah menyebutkan mayoritas ulama Hanafi dan Maliki menyatakan peringatan malam nisfu Sya"ban adalah bid"ah
Barangsiapa yang mengada adakan sesuatu perkara dalam agama (sepeninggalnya) yang sebelumnya belum pernah ada maka ia tertolak.
Huzaifah berucap:Setiap bid"ah adalah sesat meskipun oleh manusia dianggap kebaikan.
Rasul juga bersabda:
Semua bid"ah adalah sesat,dan setiap yang sesat tempatnya di naraka(HR:An Nasai,Ibnu Majah).
Padahal Allah berfirman dalam surat Al Maidah ayat 3:
Pada hari ini Aku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah kuridhakan Islam sebagai agamamu.
Apakah kamu kira apa yang diajarkan Rasulullah kurang sempurna padahal ajarannya bukanlah hasil olah pikirnya tetapi wahyu yang diwahyukan sehingga kamu menambah nambah sesuatu yang menurut pikiranmu baik padahal belum tentu baik disisi Allah.
Umar bin Abdul Azis berucap:
Barangsiapa beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka dia akan membuat lebih banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.
Untuk itu perhatikan sunnah di bulan Sya"ban bukan nisfu Sya"ban antara lain:
Memperbanyak puasa dibulan Sya"ban karena Rasul paling banyak berpuasa dibulan Sya"ban kecuali
puasa Ramadhan.dan besiaplah menghitung hari akan masuknya Ramadhan 
Janganlah salah seorang kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya kecuali telah rutin berpuasa pada hari itu(Muttafaq alaih).
Ketika tersisa separoh bulan Sya"ban janganlah kalian berpuasa (HR:Tirmidzi).
Setelah pertengahan Sya"ban sampai tanggal 28 Sya"ban makruh berpuasa sementara 1-2 hari sebelum Ramadhan  dan yaumil syak(hari hari meragukan) diharamkan berpuasa.
Barangsiapa berpuasa pada hari meragukan maka sesungguhnya ia telah bermaksiat kepada Abu Qosim(Rasul).(HR:tirmidzi dan Abu Dawud).
Menyambut bulan Ramadhan dengan padusan,mandi besar atau keramasan tak ada landasannya.
Satu hadist yang tak jelas sumbernya alias ngawur:
Ya Allah tolonglah abaikan puasa ummat Muhammad apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tak memohon maaf kepada kedua orang tuanya jika masih hidup,tak bermaafan suami istri,dan tak bermaafan dengan masyrakat sekitar Maka barangsiapa menyambut Ramadhan dengan bersukacita maka kulitnya diharamkan tersentuh api neraka.
Rasul bersabda:Barangsiapa berdusta dengan sengaja atas kami maka hendaknya dia mengambil tempat duduknya dari api neraka.(Muttafaq alaih).

Dikutip dan disusun oleh ALS,Semarang 18 Juni 2014  saat saat penutupan Dolly.

0 comments:

Post a Comment