Wednesday, June 11, 2014

ZIARAH KUBUR,RAHMAT ATAU LAKNAT


Ziarah kubur kemakam ulama atau kiai kondang atau Walisongo menjelang Likuran Ramadhan merupakan tradisi tahunan dengan niat mengalap berkah,kesembuhan penyakit atau kelapangan rizki. Ini latar belakang utama kenapa dahulu Rasul melarang ziarah kuburan sampai hasil evaluasi keimanan para pengikut Rasul dinilai cukup mapan barulah Rasul mengizinkan ziarah kubur buat ummatnya.

Hadist Buraidah bin Al Hushaib ra,Rasul saw bersabda:
Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur namun saat ini berziaralah kekuburan (HR:Muslim) Sebab ziarah kubur akan mengingatkan hari kiamat.(HR:Abu Dawud). Dahulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur sekarang berziarahlah agar ziarah kubur itu mengingatkan kalian berbuat kebajikan.(HR:Ahmad). Namun Rasul bersabda:Allah melaknat wanita yang sering berziarah kubur(HR:Tirmidzi).

Ummi Athiyah berkata :
Kami memang dilarang berziarah kubur tetapi beliau tidak melarang dengan keras.
Menurut Imam Maliki larangan itu hanya berlaku buat wanita muda,yang emosional meratap diatas kubur namun untuk wanita tua yang tidak tertarik lagi pada pria dihukumkan seperti pria.
Namun Syaikh Al Albani menyatakan dibolehkan wanita berziarah kekubur berdsarkan hadist:
Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Bustham bin Muslim dari Abi al-Tyah Yazid bin Humaid dari Abdullah bin bi Malikah:
Bahwasanya Aisyah suatu hari terlihat datang dari arah pekuburan aku bertanya padanya:Wahai ibunda kaum mukminin dari mana anda?Dia menjawab:Dari kuburan saudaraku Abdurrahman bin Abi Bakar.Aku ulang betanya padanya:Bukankah dahulu Rasul saw pernah melarang ziarah kubur?
Dia menjawab:Dulu beliau memamg pernah melarang tetapi kemudian membolehkan berziarah kubur.
Ibnu Taimiyah perintis aliran salafi mengatakan bahwa ziarah kemakam Rasul adalah perbuatan haram bahkan pergi ke Madinah dengan niat kemakam Rasul juga haram dan termasuk syirik.
Dalam Kitab Minjah al Sunnah beliau menyatakan semua hadist yang dinisbatkan kepada Rasul tentang ziarah kemakam Rasul saw semuanya dengan sanad yang lemah.
Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab dengan tegas menyerang kaum Syiah yang meyakini kemuliaan ziarah kemakam para Imam lebih baik dari haji ke Baitullah. 
Sikap Ibnu Taimiyah ditentang oleh sekelompok ulama yang menganjurkan ziarah kemakam Nabi.
Mengajukan argumentasi hadist Nabi saw,dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw bersabda:
Barang siapa yang berziarah kepadaku setelah kematianku sama dengan yang mengunjungi saat aku hidup dan aku akan bersaksi untuknya dihari kiamat.
Dari Anas bin Malik,Nabi bersabda:
Barang siapa dengan niat dan khusyuk datang ke Madinah untuk menziarahiku kelak aku akan memberinya syafaat dan bersaksi dihari kiamat.
Abu Hurairah berkata:Saat ziarah kemakam ibunya,Nabi saw menangis beliau lalu bersabda:
Ziarahilah kubur sebab akan mengingatkan kalian akan kematian.
Dari Anas bin Malik :Sesungguhnya ziarah itu akan melunakkan hati mengundang air mata dan mengingatkan hari kiamat.(HR:Al Hakim).
Al Qurtubi dalam menafsirkan surat al Takatsur 1-2:
Bermega mega telah melalaikan kamu,sampai kamu masuk kedalam kubur.
Ziarah kubur adalah obat penawar paling mujarab untuk hati yang beku oleh karena mengingatkan kematian dan akhirat justru memperpendek angan angan melahirkan kezuhudan akan dunia.
Namun haruslah diingat ada beberapa hal yang penting agar kita tidak dilaknat Allah dan Rasulnya.
Disunnahkan mengucapkan salam ketika melangkah masuk ke-area kuburan kemudian menghadap kekuburan sambil membaca Assalamu"alaikum dara qaumin Mu"minin wa insya Allah bikum lahiiqun keselamatan atas kalian ditempat orang mukmin dan kami insya Allah akan menyusul kalian juga.
Bisa juga dibaca,Assalamu"ala ahlad diyari minal mu"minin wal muslimin wa inna insya Allah ta"ala bikum laa hiqun As alullahu lana wa lakumul afiyah.(HR:Muslim).
Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin kami insya Allah akan menyusul kalian.Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian semua.
Hendaklah melepaskan alas kaki (Mazhab Hambali).
Hadist Busyair bin Al Kashahshah,Ketika aku mengiringi Rasul ternyata ada seseorang berjalan diarea kuburan dengan memakai sandalnya .
Rasul bersabda: Hai pemakai sandal tanggalkanlah sandalmu.Dia menoleh ternyata Rasul maka segera dilepaskan dan dilemparnya sandalnya keluar area kuburan.
Kecuali banyak duri,kerikil tajam atau penghalang lainnya.
Tidak menginjak atau duduk diatas kuburan,Rasul bersabda:
Sungguh jika seseorang duduk diatas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya itu lebih baik daripada duduk diatas kuburan.
Rasul saw bersabda:Janganlah kalian sholat dikuburan dan janganlah duduk diatasnya(HR:Muslim).
Kecuali tidak sempat menyolatkan dirumahnya.
Umar bin Khatab memeluk kuburan wanita tua yang pernah meminta tolong padanya dan sholat ghaib di kuburannya karena sepulang dari ibadah haji dia baru tahu bahwa wanita tua telah meninggal.
Berdoa dan bersedekah untuk simayat yang beriman karena pahalanya akan sampai kepadanya namun membaca alquran dikuburan menurut Imam Syafii dan Malik dan jumhur ulama tak akan sampai pahalanya kepada simayit hanya untuk yang membacanya
Bersedekah dianjurkan  berdasarkan pada saat Rasul saw ditanya sedekah apa yang terbaik yang dikirimkan kepada sang ibu yang telah meninggal lantas Rasul menjawab::Air!
Ini bukan berarti nenjiram kuburan dengan air atau air bunga melainkan membuat sumur atau sumber air buat kepentingan umum sehari hari atau saluran irigasi untuk pertanian desa.
Doa kepada saudara seiman yang telah meninggal dibenarkan berdasarkan firman Allah dalam surat Al Hasyr ayat 10:Dan orang orang yang datang sesudah mereka(Muhajirin dan Anshor) mereka berdoa,Ya Rabb kami,ampunilah kami dan saudara saudara kami yang beriman yang mendahului kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang orang yang beriman.Ya Rabb kami,sesungguhnya Engkau Maha Penyantun dan Maha Penyayang.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah bahwa Rasul saw mendatangi makam syuhada Uhud setiap awal tahun sambil bersabda:Keselamatan bagi kalian atas kesabaran kalian,sungguh tempat kalian sebaik baik tempat tinggal terakhir.
Namun tidak boleh mendoakan orang kafir yang meninggal dengan alasan toleransi seperti tahlilan dirumah non muslim yang sering ditemui dibeberapa tempat.
Saat Abu Thalib meninggal,Rasul sangat sedih karena pamannya meninggal dalam kemusyrikan beliau bersumpah mendoakan ampunan pamannya itu.Demi Allah aku akan mohonkan ampunan buatmu selama aku tidak dilarang.Allah langsung menegur beliau lewat surat Taubah 113.
Tidaklah sepatutnya bagi Nabi dan orang beriman meminta ampunkan (kepada Allah) untuk orang musyrik walaupun kaum kerabatnya sendiri sesudah jelas bagi mereka bahwa orang musyrik adalah penghuni neraka jahannam.
Dari Maqil bin Yasir dia berkata:Rasul saw bersabda:'
Iqra uw "alaa mautakum ,bacakan alquran atas orang yang hampir mati bukan orang yang sudah mati.
Laqqinu mautakum la ilaaha illallahu,talqinkanlah kalimat la ilaaha illallahu kepada orang yang hampir mati atau sakratul maut diantara kalian.bukan dikuburan.
Perbedaan penafsiran kata mautakum dengan sakrataul maut dan sudah jadi mayat membuat dua kubu yang bersikeras mempertahankan dibenarkan atau tidak dianjurkan membaca alquran untuk mayat baik yang belum atau sudah dikuburkan.
Hadist hadist yang menganjurkan membaca Alfateha,surat al Ikhlas dan al Takatsur kepada penghuni kuburan adalah dhaif.
Menurut Imam Malik makruh hukumnya makan,minum,tertawa,banyak bicara dikomplex kuburan padahal dibutuhkan keprihatinan yang mendalam disuasana belasungkawa.
Jangan mencium pintu masuk atau pagar kuburan dan peti mati diatas kuburan.
Tidak menabur bunga atau meletakkan karangan bunga dikuburan karena itu kebiasaan orang Nasrani,Budha dan Konghucu disamping mubadzir adalah saudaranya setan.
Dilarang membangun diatas kuburan,meninggikan dan menyemen kuburan atau menulis sesuatu dari alquran atau syair diatasnya seperti nama dan tanggal wafat, cungkup atau kelambu diatas kuburan Sunan Giri seperti kamar pengantin lebih bagus dari kamar tidurnya selagi masih hidup.
Rasulullah saw melarang menembok kuburan,duduk dan mendirikan bangunan diatasnya.(HR.Muslim,Tirmidzi dan al Nasai).
Cukup dengan meletakkan batu setinggi sejengkal untuk menandai kuburan.seperti yang dicontohkan Rasul saw meletakkan batu diatas kuburan Ustman bin Mazh"um lantas beliau bersabda:
Seburuk buruk orang adalah yang menjadikan kuburan sebagai mesjid.
Orang Yahudi dan Nasrani mendirikan tempat ibadahnya diatas kuburan
Dari Aisyah ra,bahwa Rasulullah bersabda:Semoga Allah melaknat Yahudi dan Nasrani mereka menjadikan kuburan nabi nabinya sebagai mesjid.
Aisyah ra berkata:Seaandainya bukan karena itu niscaya mereka meninggikan kuburan Rasulullah hanya saja aku khawatir dijadikian mesjid(HR.Al Bukhari).
Mengkhususkan waktu tertentu berziarah kubur umpama hari Jum"at,hari ketujuh,ke40 hari kematian dan hari raya tak ada petunjuknya dari Nabi saw walaupun ada hadist berziaralah kamu dihari Jum"at tetapi hadistnya dhaif.
Memasang lampu diatas kuburan adalah tata cara Ahli kitab dan  Kaum Majusi.
Rasul saw melaknat orang orang yang memberi lampu dikuburan.(HR:Al Hakim).
Tidak boleh memberi sesaji apapun baik bunga,uang,masakan,beras,kemenyan dan menyembelih kurban di kuburan.
Tidak dibenarkan mengambil apapun dari kuburan baik kerikil,tanah,tali,pelepah,kain kafan untuk jadi jimat.Dahulu kebiasaan peziarah mengambil tanah pekuburan Sayyidana Hamzah dan Syuhada Uhud dijadikan tasbih.
Khaqani pujuangga besar abad ke6 Hijrah dalam salah satu syairnya mengimbau orang orang berziarah kemakam Salman al Farisi di Madain dan mengambil tanah kuburannya untuk dijadikan tasbih ,lucunya tidak ada ulama yang memprotesnya.
Jangan berthawaf mengelilingi kuburan dengan niat bertaqarrub ilallah karena thawaf hanya disekiling Ka"bah sesuai firman Allah dalam surat Al Haj 29:
Dan hendaklah mereka melakukan thawaf disekeliling rumah yang tua itu(Baitullah).
Yang terakhir tapi yang sangat menhancurkan akidah adalah meminta tolong kepada mayat walaupun dia seorang Nabi apalagi hanya seorang wali.
Perhatikan surat Yunus ayat 106 Allah berfirman:
Dan janganlah kamu menyembah apa yang yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudharat kepadamu selain Allah sebab jika berbuat demikian itu maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang orang yang zhalim(syirik).
Bertawasul yaitu berdoa lewat perantara dibenarkan kalau sesuai dengan syariat(masyruk) baik dengan perantara nama dan sifat Allah(asma"ul husna),atau amalan sholeh yang telah dilakukan yang berdoa atau orang orang shaleh yang masih hidup.
Perhatikan firman Allah dalam surat Al Araf ayat 180:
Hanya milik Allah asma"ul husna maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asma"ul husna.
Dalam surat Ali Imran 193 Allah berfirman:
Ya Rabb kami,sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman(yaitu),berimanlah kami pada Rabbmu maka kamipun beriman.Ya Rabb kami ampunilah bagi kami dosa dosa kami dan hapuskanlah kesalahan kesalahan kami dan wafatkanlah kami bersama orang yang wafat.
Dari Anas ra dia berkata:Ketika Rasul saw berkhutbah Jum"at seorang berdiri dan berkata:Wahai Rasul berdoalah kepada Allah agar Dia menurunkan hujan buat kami.Maka langitpun mendung kami mendapat hujan hampir laki laki tak bisa pulang kerumah karena hujan terus menerus sampai Jum"at berikutnya.Maka Rasulpun berdoa:Wahai Allah jadikanlah hujan disekitar kami jangan kepada kami.Maka mulailah awan bergeser dari kota Madinah dan hujan diluar kota Madinah.
Bertawasul masyruk kepada Nabi saw atau orang sholeh yang masih hidup bukan orang yang sudah meninggal walaupun kepada Nabi Muhammad saw disebut tawassul manuk(yang dilarang).
Berziarah pada prinsipnya untuk mengingatkan yang masih hidup pasti akan mati maka bersiaplah dengan perbekalan mati tidak perduli kapan mati dan cara bagaimana matinya dan mendoakan saudara yang mati tidak perlu harus ziarah kekuburan yang hanya sekali setahun,apalagi doa untuk almarhum kedua ortu kita sebaiknya setiap selesai sholat fardhu lima waktu itulah persembahan yang luar biasa dari seorang anak terhadap kedua ortu yang dicintainya./

Dikutip dan disusun oleh ALS,Semarang 11 Juni 2014  dipublish jam 21.15

0 comments:

Post a Comment