Sunday, November 30, 2014

OH GURU NGAJI,WAW USTADZ SELEB

 ALS

Keihlasanmu tanpa terdengar keluhanmu membuat tak perduli orang sekitarmu.
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa yang sebenarnya tetapi mereka tega melupakanmu.
Tak pernah dalam benakmu berharap gelar kehormatan apapun atas jasa yang engkau torehkan karena hanya ridha Allah yang kau impikan.yang boleh bersimpuh dalam sanubarimu.
Lebih calaka lagi sang murid yang pernah engkau didik tak pernah menghormatimu apalagi berbakti padamu walaupun tak tergores dihatimu secuilpun harapan seperti itu.
Engkau sangat bangga ketika mendengar muridmu telah berhasil mencapai prestasi hidup yang luar biasa tanpa engkau berharap harus bertemu dengannya.
Ah ilmu yang kuberikan tak seberapa dibandingkan guru guru besarnya yang mencurahkan keahliannya untuk jadi manusia super memimpin bangsa ini demikian bisikan hatimu.
Padahal Ali bin Abi Thalib berkata:Siapa yang pernah mengajarkan aku satu huruf saja maka aku siap menjadi budaknya.Perhatikanlah kisah Imam Syafei ketika memcium tangan dan memeluk seorang tua renta padahal masih banyak ulama yang lebih pantas diperlakukan demikian daripada situa itu.
Imam Syafei menerangkan bahwa aku pernah bertanya kepadanya bagaimana mengetahui seekor anjing sudah akil baligh.Orang tua itu menjawab:Jika engkau lihat anjing itu kencing dengan mengangkatkan kakinya sebelah.Untuk tahu demikian saja tak bisa Imam Syafei melupakannya.
Demikian juga Fakhrudin al Arsabandi seorang ulama terkenal yang berbakti kepada gurunya Abu Zaid ad Dabbusi memasakkan makanan gurunya selama 30 tahun tanpa sedikitpun mencicipi dulu makanan yang disajikannya takut mendahului sang guru.Alangkah mulianya tugas seorang guru yang pantas digugu dan ditiru apalagi guru ngaji yang membuka mata anak manusia mampu membaca dan memahami firman Allah sebagai obor menyuluh jalan hidupnya didunia dan akhirat.
Ingatlah kesuksesan kamu karena peran gurumu,maka Budhidharma berkata diantara seribu orang hanya satu yang bisa sukses tanpa guru.
Guru madrasah atau pesantren mengabdikan diri lebih banyak dari guru biasa hampir 24 jam waktunya dicurahkannya untuk mengajar dan sekaligus membentuk karakter santrinya.
Tetapi kesejahteraan mereka dengan honor yang tidak seimbang dengan kerja keras mereka bahkan ada yang tidak digaji sama sekali hanya mendapat beras dari wali siswa.
Sudahlah jauh dan sepi jarak yang ditempuh untuk mengajar alquran, pulangnya hanya dititipi Rp 10 ribu saja sebagai imbalan jasanya bahkan ada yang tak diberi apa apa.
Tetapi tak menyurutkan semangatnya sedikitpun karena dia ingin jadi orang terbaik disisi Allah.
Ingatlah Rasul bersabda:Sebaik baik kamu adalah orang yang mempelajari alqur"an dan mengajarkannya .(HR:Bukhari).Mereka berprinsip dibalik kesulitan pasti menunggu kemudahan.yang disebut dua kali berulang dalam surat insyirah ayat 5-6.yang menjamin kepastiannya.
Padahal guru ngajilah yang mampu jadi pioner revolusi mental sesuai kampanye Jokowi,bukankah guru ngaji yang membentuk masyarakat memaknai hidup yang baik membentuk mental anak bangsa.
Untuk membangun bangsa modal utama ketakwaan adalah satu keharusan.Ingatlah ketakwaan menyebabkan turunnya keberkahan dalam suatu negeri,
Allah berfirman dalam surat al Araf 96:Kalaulah penduduk negeri beriman dan bertakwa kepada Allah sungguh akan kami bukakan kepada mereka pintu pintu berkah dari langit dan bumi.
Kenapa guru ngaji kurang diperhatikan mungkin karena salah model pendidikan terkini dimana masaalah adab/akhlak dalam literatur pendidikan Islam yang harus dijadikan pelajaran pertama dan utama yaitu Adabu Mu"allim wa Muta"allim.sudah ditinggalkan.
Padahal Allah berfirman dalam surat al Qashas 77:
Berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.
Maka membalas kebaikan guru adalah merupakan kewajiban seorang murid akhlaqul qarimah.
Tak ada artinya agama bagi siapa saja yang tidak punya akhlak.
Tak mungkin guru akan terlantar andaikata murid muridnya memperhatikannya seperti Imam Syafei atau Ali bin Abi Thalib maupun Fakhrudin al Arsabandi yang cukup berbakti buat gurunya.
Apa jadinya kalau para guru ngaji meninggalkan professinya dimana membludaknya tuna alquran.
Banyaklah manusia berkecerdasan intelektual tetapi minimnya kecerdasan spritual sehingga gagallah revolusia mental yang digadangkan oleh pemerintahan Jokowi -Yusuf Kalla.
Insya Allah pemerintahan baru lebih memprioritaskan perbaikan nasib para guru ngaji dengan melaksanakan Undang Undang no 14 Tahun 2005.
Pernah ada bantuan pemerintah sebesar Rp7,5 juta untuk guru mengaji setiap tahunnya tetapi bantuan itu dibekukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan berdasarkan PMK 81 tahun 2012 karena bantuan tersebut dikatakan tidak beresiko sosial.Oh nasibmu guru mengaji sampai kapan?
Dibalik kesuraman dunia guru ngaji terbentang dunia gemerlap para ustadz selebriti yang serba wah.
Kehidupan mereka tak kalah dengan para selebritis yang mudah meraup uang sekali tampil dilayar kaca bisa mencapai puluhan jutaan rupiah hanya dalam tempoh setengah jam.Mereka jadi rebutan stasiun televisi swasta untuk mengisi acara khusus ceramah menjelang maghrib atau subuh lebih lebih dibulan suci Ramaddhan dengan acara yang lebih meriah.Tak kala dengan para selebritis mereka juga memasang tarif tinggi terutama yang mampu dengan tampilan ceramahnya memukau apalagi diselingi gaya yang kocak bisa meledakkan tawa jamaah maupun pendengarnya.Meskipun ilmu Islamnya pas pasan tetapi penampilannya cukup menggugah itu lebih dibutuhkan daripada mereka yang ilmu agamanya dalam dan dapat dipertanggung jawabkan tapi kurang santai karena tak bisa meraup iklan yang banyak.dus menannguk rupiah yang lumayan.
Mereka juga punya manager khusus untuk mengurus siapa saja yang membutuhkannya dan menentukan tarifnya tanpa menghadap langsung dan tak jarang meminta uang muka sebagai ikatan dimana bila panitia menggagalkannya maka uang depan hangus.
Apalagi kalau diundang negara tetangga harus menyediakan tiket pesawat bukan hanya untuknya sendiri tetapi juga pendampingnya ,penginapan hotel berbintang disamping honor tersendiri
Malah menjelang hari dijanjikan sang ustadz meminta agar honornya dinaikkan 40% dan anehnya harus menyetor 50% dari uang jamaah yang terkumpul masuk sakunya membuat panitia menolak dan sgera mencari penggantinya walaupun tak sekondang dia.
Dia juga ikut memeriahkan acara infortainment bernyanyi,menari dan melawak bahkan tampil sebagai bintang iklan  makin memadatkan sakunya.yang tidak pernah cucup cukupnya.
Mesjid mesjid pinggiran kota tempat dia dulu berkiprah bertausiah dibayar seikhlas takmir mesjid dan dijemput dengan roda dua kini ceritera itu tak terdengar lagi,karena acaranya terlalu padat meriah.
Kehidupan gemerlap akan lebih nyata lagi bila isterinya lebih dari satu bahkan dari kalangan selebriti.
dimana rumah rumahnya laksana istana dan mobil mobil mewah bahkan moge alias motor gede yang harganya ratusan juta rupiah  jadi teman isengnya.
Ada cerita ustadz hampir kondang  menhentikan ceramahnya disatu lokasi dengan alasan kalau JUPE(Julia Peres) sang selebriti tampil hanya setengah jam dibayar Rp 30 juta kenapa saya tidak.
Al Minawi dalam Faydh al Qadr mengatakan:Bencana ummatku datang dari ulama su" yaitu ulama yang dengan ilmunya bertujuan mencari kenikmatan dunia,gengsi dan popularitas,Setiap orang dari mereka itu adalah tawanan setan.Masa Allah mereka berbisnis ria dalam berda"wah.
Rasul bersabda:Bacakanlah alqur"an dan niatkanlah hanya untuk Allah sebelum datang sekelompok orang yang membaca alqur"an lalu dia jadikan alqur"an sebagai alat untuk meraih harta.(HRAhmad).
Allah berfirman dalam surat Hud 29 dan 51,Asyu"ara 109).
Dan(dia berkata)Hai kaumku Aku tiada meminta harta benda kepada kamu sebagai upah bagi seruanku,upahku hanya dari Allah .(29)
Hai kaumku aku tak meminta upah,kepadamu bagi seruanku ini.Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku.Maka tidakkah kamu memikirkannya.(51).
Dan aku tak sekali kali minta upah kepadamu atas ajakanku itu upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.(Asyu"ara 109).
Janganlah kamu menukarkan ayat ayatku dengan harga yang rendah(Al Baqarah $).
Tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan janganlah tolong menolong kamu dalam berbuat dosa.(Al Maidah 2).
Telah datang zamannya da"i da"i berda"wah tanpa ilmu.Ia mengatakan sesuatu yang tidak dia ketahui oleh karena sombongnya dan membuat ummat fanatik mengikuti ucapan dan perbuatannya.
Islam mendasarkan segala sesuatu dengan ilmu dan menetapkan sesuatu baik dengan perkataan atau perbuatan haruslah dengan ilmu.
Allah berfirman dalam surat Al Isra" ayat 36:
Dan janganlah kamu mengikuti apa apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran,penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya.
Barangsiapa yang mengeluarkan fatwa padahal dia bukan seorang ahli ilmu atau ahli fatwa maka dia akan menanggung dosa sebanyak orang yang mengikuti fatwanya yang salah bvahkan yang sesat menyesatkan.Bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui.(an Nahl 43).
Oh guru ngaji keikhlasanmu membawamu kepintu syurga waw ustadz seleb silakan balapan dengan moge kebanggaanmu menuju neraka selama lamanya.


Dikutip dan disusun oleh ALS: Semarang Awal Desember 2014.

1 comments:

  1. Berbahagialah orang2 yg menjalani masa hidupnya demi meraih ridha Allah. Celakalah mereka yg menghabiskan wktnya hny utk mengejar kebahagiaan semu.

    ReplyDelete