Tuesday, December 3, 2013

JILBABKU SAYANG JILBABKU MALANG

Hasratku jadi Polwan bermula dari sekilas memandang dara manis lagi mengatur lalulintas dengan seragamnya yang rapi,senyum tersungging di bibir merahnya,menikmati tugasnya tanpa mengurangi keanggunannya. Kebetulan aku lewat jalan Pemuda menuju sekolahku beliau berdiri sambil menggerakkan tangannya dengan simpatik mengarahkan sepedaku kekiri. Bayangan polisi sangar yang terlukis dalam benakku terkubur dengan penampilannya yang empati.

Tiba tiba animoku jadi Polwan membuncah dalam hatiku,padahal sejak TK aku bercita cita jadi bidan. Dengan semangat belajar yang tinggi dan izin Allah aku berhasil lulus dengan ,meraih angka terbaik. Dengan modal posturku yang tinggi semampai dan kesehatan yang prima lagi lagi Allah membuka pintu masukku kependidikan bintara polisi. Dengan ketekunan dan kesabaran akhirnya mimpiku jadi kenyataan sebagai seorang Polwan.

Dalam perjalanan karirku aku bersyukur merasa cukup dengan apa yang diberikan Negara buatku. Aku merasa diriku sebagai Polwan Soleha,sholat fardu merupakan tugas rutin hidupku,puasa Ramadhan saat yang kutunggu tunggu,dua setengah persen hasil keringatku kutitipkan buat yatim piatu,namun haji masih dalam angan angan dalam hidupku karena terbatasnya penghasilanku. 

Tatkala aku menghadiri tausiah ustazah Nafsiah dimajelis taklim terkuaklah dosa yang selama ini belum kusadari. Bermula dari ceritera tradisi wanita Arab yang suka berfoya foya,acuh membiarkan kepala dan wajah mereka terbuka seperti budak budak wanita ,membuang hajat dipadang pasir terbuka. Sementara wanita beriman ikut ikutan meniru cara mereka,akhirnya diganggu oleh sekelompok laki laki iseng yang mengira mereka juga wanita murahan. 

Kemudian mereka mengadukan peristiwa itu kehadapan Nabi saw. Maka turuinlah surat al Ahzab ayat 59:
"Ya ayyuhan nabiyyu qul li azwaaika wabanatika wanisaa il mu"minina yudniina "alaihinna min jalaa biibihunna,zaalika adna adnaa ayyu"rafna falaa yu"zania wakaanallahuu ghofururrohiman. Wahai Nabi katakanlah kepada istri istrimu,anak anak perempuanmu,dan istri istri orang mukmin .Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali sehingga mereka tidak terganggu dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang. 

Dalam surat an Nur ayat 31 Allah berfirman:
Waqullil mu"minaati yaghdhudhna min abshorihinna wayahfadzna furujahunna walaa yubdiina zinnatahunna ilaa maa dzahara minhaa walyadhribna bikhumurihinna alaa juyuubihinna walau yubdiina ziinatahunna illaa libu "uulatihinna.... 
Dan katakanlah pada wanita yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah menampakkan perhiasan(aurat)nya,kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya kedadanya dan janganlah menampakkan auratnya kecuali kepada suami mereka.

Rasul bersabda: 
Wanita itu adalah aurat,maka apabila ia keluar dari rumahnya maka setanpun berdiri teguh. (HR.Turmudzi). Dua penyebab yang menghancurkan ummatku yaitu perhiasan dan pakaian yang tipis yang menampakkan tubuhnya. 

Menurut Al Qurtuby: Jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubah mulai dari kepala sampai kaki kecuali wajah dan telapak tangan sampai pergelangan tangan.

Hampir semua ulama sepakat menutupi aurat selain wajah dan telapak tangan adalah WAJIB bagi muslimah bila keluar rumah atau dalam rumah sendiri ada tamu selain muhrim. Menurut tafsir Ayatul Ahkam: Jilbab adalah ibadah sebanding dengan ibadah sholat fardu;barang siapa yang menolak jilbab sama dengan menolak sholat berarti kafir atau murtad. Tetapi kalau sekedar ikut ikutan sama dengan durhaka kepada Allah.

Mendengar ungkapan ini dadaku gemuruh apakah aku pantas disebut wanita soleha? Dilema ini meronta dalam benakku bagaimana mungkin seorang Polwan boleh pakai jilbab. 

Ustazah melanjutkan tausiahnya: Ingatlah Ali bin Abi Thalib berucap:Aku menemui Rosulullah dan Rosul bersabda: Pada waktu mikraj aku melihat sejumlah wanita ummatku sedang dalam azab yang dahsyat. Salah satu wanita yang digantung rambut kepalanya dan dialah wanita yang tak mau menutup rambutnya didepan bukan muhrimnya ,demikian juga aku melihat seorang wanita yang memakan dagingnya sendiri,dia adalah wanita yang berhias mempercantik dirinya untuk orang lain bukan suaminya.

Banyak muslimah karena kebodohannya menganggap jilbab kampungan padahal wanita Yahudi dan Kristiani menganggap jilbab sebagai kehormatan. Menurut Rabby(pendeta Yahudi) Dr.Menachem M.Brayer Professor Literatur Injil University Yeshiva dalam bukunya The Jewish Woman in Rabbine Literature : Wanita Yahudi saat keluar rumah,menutup kepala bahkan hampir menutup seluruh wajahnya kecuali kedua matanya . Pernyataan beberapa Rabby terkenal :Bukankah layak anak anak perempuan Israel yang berjalan keluar rumah menutup kepala dan terkutuklah laki laki yang membiarkan rambut istrinya terbuka untuk berdandan. 

Bagaimana kalau seorang muslim yang membiarkan istrinya dengan rambut terbuka,pastilah terhadang kakinya ketika melangkah kedalam surga. Masyarakat Yahudi kuno tidak mengizinkan pelacur pelacur menutup kepalanya tetapi para pelacur sering menutup kepalanya agar lebih dihormati. Wanita Yahudi di Eropah terus memakai jilbab sampai abad ke 19 hingga mereka bergaul dengan budaya sekuler.

Mereka terpaksa melepaskan jilbabnya oleh karena tekanan lingkungan kehidupan mereka. Sementara jilbab menurut tradisi Kristen memerintahkan biarawati Katolik memakai jilbab sejak 400 tahun yang lalu.  Mereka menganggap wanita yang berdoa tidak pakai tutup kepala telah menhina kepalanya sebab dia sama dengan wanita yang mencukur rambutnya. 

Kepala yang bertudung simbol kepatuhan wanita kepada laki laki. Tudung dalam pandang Kristen menunjukkan martabat laki laki diatas wanita. Tudung dalam pandangan Yahudi merupakan tanda keagungan dan tanda pembeda bangsawan yang telah menikah. Jilbab dalam Islam menunjukan identitas muslimah untuk membedakan dengan non muslimah sehingga tidak menyerupai non muslimah'.

Rasul bersabda: Man tasyabbahu biqoumin fahuwa minhum (HR.Abu Daud). Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka mereka termasuk golongan mereka. Jilbab mengangkat martabat muslimah,perhatikanlah makanan yang terbuka yang dijual dipinggir jalan gampang terkontaminasi debu dan kuman serta nilai jualnya rendah dibandingkan makanan yang sama bahan dan rasanya tetapi dibungkus diletakkan dietalase tidak semua mampu membelinya. Jilbab bagi pemakainya sebagai pencegah perbuatan maksiat karena niat pemakainya lillahitaa'ala merasa diawasi oleh Allah dan mereka yang usil berpikir seribu kali untuk menggodanya.

Ustazah Nafsiah mengakhiri tausiahnya dengan doa. Kucium tangannya,seraya aku mohon doanya. Dengan doa bismillahi tawakkaltu alallahi walahaulawala quwwata billahil "aliyal adzim kulangkahkan kaki kiriku sambil terus beristighfar sepanjang jalan kerumahku. Dipertiga malam aku bangun bermunajad lewat sholat tahajud : Ya Allah lepaskanlah aku dari dilema hidupku ini aku mencintai karirku tetapi aku juga menjunjung tinngi sunnahMu. Dalam kegalauan batinku aku mohon ampun atas dosaku .

Dalam waktu tidak lama berselang,Allah mengabulkan doaku,tersiar berita pak Kapolri mengumumkan bahwa Polwan boleh berjilbab meskipun Perkap(peraturan Kapolri) belum terbit.Aku tersungkur sujud Syukur kuucapkan Alhamdulillah tepatnya tanngal 19 -11-2013. Segera kupersiapkan jilbab dinasku dan aku mencobanya didepan cermin oh betapa anngunnya aku,kutemukan jalan menebus dosaku.

Semoga rambutku yang indah ini tidak jadi digantung diatas neraka,amiin. Semangatku kembali menyala nyala dalam melaksanakan tugasku setelah sempat mendung kelabu disiram tausiah ustazah Nafsiaa. Aku yakin pak Kapolri tentu punya harapan khusus bukan untuk pencitraan pemilu 2014 tetapi agar jilbab dapat mendongkrak pembersihan dunia iinstitusi POLRI yang dipimpinnya yang sempat berantakan oleh issu rekening gendut jendral polisi. Dengan kehadiran jilbab diharapkan Polri kedepan,tidak lagi akrab dengan korupsi dan kolusi.

Jilbab jangan hanya sekadar gaya seorang mode yang berjalan diatas catwalk.atau tempat persembunyian wajah wanita koruptor dibalik lambang kesalehan. Ah,angan anganku mengembara kemana mana ditengah cuaca hatiku yang terang benderang tiba tiba awan gelap menutup matahariku,disusul suara petir dan kilat silih berganti,berupa telegram rahsia instruksi pemakaian jilbab Polwan ditunda dulu sampai ada ketentuan model dan anggaran pengadaan jilbab.tepatnya sembilan hari sempat berjilbab.

Apakah penundaan ini akan segera berlalu ataukah memang perjalanan jilbab harus berliku liku seperti dialami parapraja STPDN(Sekolah Tinngi Pemerintahan Dalam Negeri)pada akhir 1990. Reaksi dari berbagai kalangan muncul menyikapi penundaan ini,Polri harus berhati hati karena penundaan ini dinilai sebagai upaya pelecehan Muslimah,kalau soal model kan bisa mengacu jilbab polwan di Aceh ngapai harus keluar kengara lain menghabisi anggaran.Polwan akan kehilangan hak konstitusinalnya coba lihat fasal 2 UUD 45 baik sebelum maupun sesudah diamandemen bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agama atau kepercayaannya.
Pengabdian kepada negara lewat polwan,memang ibadah, tetapi tidak bisa menghapus kewajiban ibadah lainnya seperti sholat maupun kewajiban menutup aurat.
Jadi mayoritas dinegeri sendiri kok sulit memperoleh hak azazi memakai jilbab kenapa tidak berkiblat ke Inggris dimana polwan muslimat diizinkan berjilbab padahal muslimnya minoritas.
Apakah harus hijrah ke Aceh agar dapat merdeka memakai jilbabku untuk menutupi dosa auratku?
Insya Allah mendung dilema  cepat berlalu dihatiku,ya Allah ampunilah hambamu ini yang sempat mendurhakaimu .

OH JILBABKU SAYANG JILBABKU MALANG SAMPAI KAPAN ENGKAU TERHADANG.


*Disadur oleh : ALS
*Semarang 4 Desember 2013

 

2 comments:

  1. Jilbabku adalah wujud kepatuhanku pada hukum Allah.

    ReplyDelete
  2. Memilih untuk mengenakan Jilbab dan menutup aurat adalah hak asasi bagi wanita. Yaitu hak untuk menjalankan syariah agama mereka sendiri. Ketika wanita lain bebas untuk memakai pakaian dengan berbagai fashion dan style (bahkan tak jarang yang telanjang), kenapa pihak policy makers mengekang hak wanita Muslimah ini? Sungguh ironis

    ReplyDelete