Saturday, December 7, 2013

KUNCI SURGA ITU DI GENGGAMNYA


Perempuan gaek yang terlahir di tepi telaga biru 69 tahun yang lalu itu, masih mampu menapak bumi walaupun tidak selincah dulu. Dikala SMA gadis putih yang tinggi semampai dengan rambut panjang tergerai dibahunya itu, kelihatan seksi lebih lebih tatkala berjalan laksana pragawati diatas catwalk. Kini pemandangan seperti itu telah sirna oleh karena ditelan masa dan didera penyakit yang dua kali menyambar otaknya selama perjalanan hidupnya.Dia pernah koma yang dalam dan diprediksi tidak mungkin siluman kembali oleh paradokter ahli,berdasarkan statistik memang angka kematian penyakit ini sangat tinggi'

Kenyataan Allah mematahkan prediksi sidokter ahli dengan memberikan kesempatan baginya kembali berkiprah dibumi Allah secara utuh. Bersama suaminya dia berangkat ketanah suci sebagai ungkapan rasa bersyukur dan mentaati perintah Allah dalam surat Al Baqarah ayat 196: 

Wa atimmul hajja wal "umrata lillahi artinya Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah

Rasul bersabda: Bersegeralah kamu melakukan haji itu karena haji itu wajib, seseorang tidak tahu apa yang akan menimpa dirinya.(HR.Ahmad dan Baihaqi).

Umrah ke umrah merupakan kafarat dosa diantara keduanya sedangkan haji yang mabrur tidak ada balasannya yang tepat kecuali syurga,(HR.Bukhari dan Muslim). Suaminya waswas kalau kalau peristiwa lalu kambuh lagi karena cuaca dan kondisi yang tidak bersahabat buat istrinya tetapi realitanya justru dia yang merawat suaminya yang dilanda demam tinggi disaat melontar jamrah. 

Sejak berhaji jilbab tetap membalut dirinya karena dia baru sadar bahwa wajib bagi muslimah menutup auratnya didepan yang bukan muhrimya. Kalau ada wanita tidak bermoral dibalik jilbabnya bukan berarti jilbab tidak perlu kalau moral sudah tertata, karena jilbab adalah sunah AllahdanRasul yang wajib ditaati setiap muslimah. Dengan perkataan lain pemakai jilbab wajib bermoral dan beretika namun pemakai jilbab tanpa etika bukan berarti jilbab percuma dan sia sia. Keinginannya jadi wanita soleha semakin membuncah dibalik balutan jilbabnya. 

Sayang terhadap anak anaknya luar biasa,semuanya dikirim ke negeri asing dengan harapan anak anaknya tidak perlu kikuk menghadapi manusia dari seluruh penjuru dunia. Dengan pengertian dan kemauan dari anak anaknya yang sambil berkerja disamping kuliah biaya hidup seharusnya selangit dapat diredam lewat gaya hidup sederhana. Ia menghindarkan HUTANG karena Islam melarang berhutang kecuali terpaksa. Dengan pola hidup bersahaja,dan ketrampilan mengelola penghasilan suaminya yang tidak sehebat teman sejawatnya, yang memiliki beberapa mobil dan rumah mewah serta investasi tanah dimana mana,dia mampu mewujudkan impian anak anaknya.

Tiba tiba terbit dihatinya kalau hanya sayang dengan anak,BINATANG mana yang tidak sayang dengan anaknya,lantas apa bedanya kita dengan binatang.Diajukan idenya kepada suaminya untuk membuat dana abadi keluarga untuk membantu keponakan yang terganjal pendidikanya karena masaalah dana. Dua juta dikirim setiap bulannya untuk mengisi kas dana abadi berlangsung sampai detik ini insya Allah sudah satu orang yang menyelesaikan sarjana satu dan berkerja di salah satu bank.

Kepekaan sosial yang tinggi mendorong dia menggagas dibentuk dana abadi dalam organisasi professi suaminya mengingat beberapa anak yatim anggota, yang perlu diperhatikan masa depannya,hingga saat ini telah terwujud tiga orang telah menyelesaikan studi sarjana satu dan masih ada tiga orang dalam perjalanan. Sayangnya idea ini tidak menjadi perhatian ditingkat pusat masih terkungkung dalam sebatas propinsi,semoga kedepan bisa merambah ketingkat nasional.

Dia kaya hati bukan kaya harta,merasa cukup apa adanya karena pandangan hidupnya apa yang kita berikan itulah milik kita yang sebenarnya. Yang paling menggetar sanubarinya dari lima anaknya,dua anak gadisnya istiqomah berjilbab walau dikelilingi wanita wanita dengan budaya bangga memamerkan auratnya. 

Dia teringat sabda Rasul : 
Siapa saja yang membina dua anak perempuannya jadi manusia berakal dan bermoral akan bersamaku kelak disyurga,sambil merapatkan kedua jarinya. 

Tetapi dia teringat ucapan Imam Syafei: "Apakah pantas syurga menerima orang seperti aku?"

 Kalau Imam Syafei saja berpikir seperti itu,apalagi dirinya yang yang tidak ada artinya dibandingkan seorang Imam Besar yang mempunya pengikut yang banyak dinegeri ini. 

Tetapi tiba tiba dia teringat ucapan Rabiyatul Hadawiyah yang berkata : 
Bukan syurga yang jadi target akhirku,tetapi bisa menatap wajahmu ya Allah walaupun api nereka membalut tubuhku.

Bagiamana Allah bisa menatap hambanya kalau hambanya tidak mencintainya,bisik hatinya. Barang siapa mencintai Rasul,Allah pasti mencintainya. Jalan keluar satu satunya adalah ittiba,meneladani Rosul baik dalam ibadah maghdah maupun akhlaknya.Melaksanankan ibadah wajib ,wajar karena ada ancaman neraka buat siapaun yang menolaknya tetapi ibadah sunnah lebih memancarkan ketulusan tanpa tuntutan apapun. Sholat sunnah Tahajjud dan Dhuha ,qobliyah subuh hampir tidak pernah ditinggalkan Rasul, menjadi bahagian rutin dari ibadah hariannya.

LIma belas tahun kemudian penyakit mengerikan itu kembali menghempaskannya selesai keluar dari kamar mandi dia tersungkur tanpa tersandung apapun sambil menjerit menyebut nama suaminya kebetulan sedang berada dilantai dua. Pada saat bersamaan kebetulan putra dan menantunya bersama cucu perempuan yang mungil dan centil kesayangan mengetuk pintu belakang dan kaget melihat mamanya terbaring dilantai setengah sadar dipapah ayahnya.

Dibantunya ayahnya menggotong ibunya kekamar tidur dan akhirnya diboyong kerumah sakit. Entah mengapa saat peristiwa yang sama mendera mamanya beberapa tahun yang lalu ia kebetulan disisi
mamanya juga .Sebulan dirawat dirumah sakit dibolehkan dirawat dirumah dan suaminya yang merawatnya seratus persen mulai memandikan ,urusan buang hajat dan fisioterapi' Dengan menggunakan metode aku pressure yang dilakukan suaminya sendiri selama setahun insya Allah dia mampu berjalan dan mandi sendiri bahkan memasak didapur.

Keluhan berupa spasmo atau kram dilengan kirinya masih bertahan dan mengganggunya tetapi tidak pernah mengeluh berkat kesabaran yang dimilikinya. Sampai saat ini setiap hari selama lebih kurang 30 menit suaminya tidak pernah jemu melakukan pijat syaraf dan aku pressure. Bagi suaminya memijat istrinya merupakan ibadah dan bisa sebagai penebus dosa karena selama ini dia tidakperduli dengan keluhan istrinya. 
Suaminya bersikap berbuat kebaikan terhadap istri sama dengan berjihad fisabilillah.
Rasul pernah bersabda: Satu dinar engkau berikan buat keluarga lebih besar pahalanya daripada kau berikan fisabilillah.(HR.Muslim).

Setiap selesai sholat subuh langsung membaca al quran dan tafsirnya, sampai saat ini sudah berapa kali dia khatam quran tidak pernah dihitungnya. Bayangkan setiap huruf Quran dibaca dihitung satu pahala,alif laam mim berati tiga fahala. Sholat sunat wudhu merupakan tambahan ibadah tetapnya diumurnya yang renta ini karena dia baru mendengar tausiah,bahwa Rasul mendengar suara telapak kaki Bilal bin Rabah disurga, berkat sholat sunat wudhunya yang istiqamah.

Tidak pernah termenung dengan melewatkan waktu berlalu begitu saja kecuali bertasbih dan beristighfar karena setiap detik berlalu akan ditanyakan ngapai saja kamu waktu itu. Mereka yang konsisten beristighfar akan diberi Allah lebih banyak dari yang dimintanya. Setiap hendak beranjak tidur dia selalu berwudhu dengan harapan sekiranya Allah menjeputnya insya Allah dalam keadaan suci. 
Pada saat tidur roh meninggalkan tubuh dan akan kembali kesarangnya bila Allah mengizinkannya,dia tetap membaca surat surat al Ikhlas,al Falak dan an Nas dan Bismika Allhumma ahya wa amutu,dengan nama Engkau ya Allah yang menghidupkan dan mematikan disapunya kedua telapak tangannya kewajahnya direbahkan dirinya miring kekanan menghadap KIBLAT.Tatkala ruh kembali kejasadnya matanya membuka, dia duduk perlahan dan berdoa  Alhamdulillahi ahyaana ba"da ma amatama ,Segala puji bagimu ya Allah yang telah  menghidupkan aku kembali setelah matiku. 
Dia langsung berwudhu dan bertahajjud memohon ampun kepada Allah sambil menanti kehadiran AZAN SUBUH. Dia selalu berfikir bagaimana mungkin menggapai bahagia diakhirat kalau kebahagiaan dunia saja tidak tersentuhnya. Padahal kebahagiaan hanya mungkin dimiliki dengan sifat Qana"ah menerima keputusan Allah sebagai keputusan terbaik untuk dirinya. Bagi orang mukmin apapun yang terjadi dalam perjalanan hidupnya dia tetap berlapang dada,bersyukur tatkala nikmat mengucurinya dan bersabar ketika musibah menderanya. 
Ingatlah Nabi Ayub ketika terbaring sakit selama tujuh tahun, berkata pada istrinya yang sudah memuncak kejenuhannya merawatnya:Kenapa kita tidak bersyukur dengan nikmat yang melimpah ruah dikucurkan Allah selama 70 tahun dibandingkan baru tujuh tahun Allah menguji kita seperti ini? Tinggalkan aku sekarang juga daripada kau bawa SETAN ini yang minta pengakuanku bahwa dialah maha penyembuh. Biarlah jasadku hancur lebur karena penyakit ini daripada akidahku berkeping keping. Ungkapan Nabi Ayub itu mengencangkan gengamannya yang berisi kunci pintu syurga  selama lidahnya terpelihara dari perkataan yang sia sia apalagi  menoreh hati saudaranya terutama suaminya insya Allah kunci surga itu tidak akan lepas dari genggamannya.
Semoga Allah memelihara hatinya sehingga kunci yang dalam genggamannya mampu membuka pintu
surga untuk menatap wajah Allah.Amiin.

*Ditulis oleh: ALS
Semarang 8 Desember 2013.

3 comments:

  1. Terima kasih mama, daddy yg telah sabar membimbing dan membesarkan kami. Ya Allah berkahilah selalu kesehatan pada kedua orangtua kami.

    ReplyDelete
  2. َﻟﻬﹹﻢ ﺍﻏﹿﻔ ِ ﺮ َ ﻟ ِ ﻲ ْ ﻭ َ ﻟ ِ ﻮ َ ﺍﻟ ِ ﺪ َ ﻯ ﻭ ٰ َ ﺭ ْ ﺣ َ ﻤ ْ ﻬﹹﻤ َ ﺎ ﻛﹷﻤ َ ﺎﺭ َ ﺑ ﻴ َ ﺎﻧ ِ ﻲ ْ ﺻ َ ﻐ ِ ﻴ ْ ﺮ ً ﺍ
    Allahummaghfir lii wa liwaalidayya warhamhuma kamaa rabbayanii shaghiraa

    Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangi aku di waktu kecil.

    ReplyDelete
  3. َﻟﻬﹹﻢ ﺍﻏﹿﻔ ِ ﺮ َ ﻟ ِ ﻲ ْ ﻭ َ ﻟ ِ ﻮ َ ﺍﻟ ِ ﺪ َ ﻯ ﻭ ٰ َ ﺭ ْ ﺣ َ ﻤ ْ ﻬﹹﻤ َ ﺎ ﻛﹷﻤ َ ﺎﺭ َ ﺑ ﻴ َ ﺎﻧ ِ ﻲ ْ ﺻ َ ﻐ ِ ﻴ ْ ﺮ ً ﺍ
    Allahummaghfir lii wa liwaalidayya warhamhuma kamaa rabbayanii shaghiraa

    Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangi aku di waktu kecil.

    ReplyDelete