Wednesday, April 16, 2014

GERHANA OH GERHANA



Besok ,Selasa tgl 15 April 2014 jam 14.42wib  kabarnya akan terjadi gerhana bulan total merupakan gerhana bulan ke 56 dari 75 gerhana dalam seri Saros 122 bertepatan dengan pertengahan 14 dan 15 Jumadil Akhir 1435H,berlangsung lebih kurang satu jam 18 menit, dan diprediksi akan terjadi gerhana matahari cincin juga pada hari Selasa  tanggal 29 April 2014,yang merupakan gerhana matahari ke 21 dari dari 75 gerhana dalam seri Saros 148  bertepatan dengan ijtima"akhir Jumadil Akhir 1435H
Sayangnya hanya bisa disaksikan dari sebagian kecil Indonesia Timur terutama di Kupang,Mataram dan Denpasar.Peristiwa gerhana bulan total diduga akan berulang lagi,Rabu tgl 8 oktober 2014 pertengahan Zulhijjah 1435H,pukul 17.51 wib,selama 59 menit,bisa disaksikan hampir seluruh Indonesia  kecuali Banda Aceh dan gerhana matahari sebagian(partial) akan hadir lagi Jumat tanggal 24 Oktober 2014 bertepatan dengan ijtima" akhir Zulhijjah jam 04.57 wib sayangnya tidak bisa disaksikan di Indonesia hanya diatas langit Amerika Serikat,Kanada,Alaska dan Rusia Timur .
Bukan sekedar peristiwa tertutupnya cahaya matahari yang luar biasa besar oleh bulan yang yang relatif kecil yang bisa membuat gelapnya bumi hanya beberapa menit ketika posisi bulan matahari dan bumi disatu garis lurus karena sirkulasi bumi demikian cepatnya tetapi adalah petunjuk luar biasa kekuasaan Allah dari peristiwa langit dan bumi.
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 190:
Innafi khalqissamawaati wal ardhi wakhtilafillayli wannahaari la ayaati liuulil albaabi.
Sesungguhnya peristiwa dilangit dan bumi dan pertukaran siang dan malam adalah bukti bukti kekuasaan Allah bagi orang yang berakal budi.
Menurut theori terjadinya gerhana matahari tatkala bulan yang jaraknya 384.400 km dari bumi berada diantara matahari dan bumi yang jaraknya 149.680.000 km mampu menutup cahaya matahari sepenuhnya ketika lingkaran bayangan bulan sama atau lebih besar daripada bundaran bayangan matahari disaat jarak bulan begitu dekatnya dari bumi dibandingkan jarak bumi dan matahari dikenal dengan gerhana matahari total.Bila bundaran bayangan bulan hanya menutupi sebagian bundaran bayangan matahari maka terjadilah gerhana matahari partial(sebagian) sementara bila bundaran bayangan bulan lebih kecil dari bundaran matahari dan berada ditengah bundaran matahari akan terlihat seperti cincin disebut gerhana matahari cincin.Bila pada lokasi2 tertentu dari bumi kelihatan gerhana matahari total dan dilokasi yang lain gerhana matahari cincin dikenal dengan gerhana matahari hibrida yang terlihat pada hari Minggu,3 November 2013 tapi tidak terlihat di Indonesia. karena sudah sore  menjelang senja yang sebelumnya tahun 2005 dan diperkirakan terjadi lagi 20 April 2023.Di Indonesia baru terlihat pada tanggal 25-11-2049 lebih kurang 36 tahun lagi.
Gerhana matahari hibrida terjadi oleh karena permukaan bumu yang melengkung dan orbit bulan yang ellips sehingga jarak bumi dan bulan berubah ubah bila jaraknya jauh akan terjadi gerhana matahari cincin dan bila jaraknya dekat akan jadi gerhana matahari total.
Sementara gerhana bulan dimana bumi terletak antara matahari dan bulan dalam satu garis lurus dan hanya terjadi saat bulan purnama.Bulan tertutup mulai sebelah kiri(timur) dan baru berakhir kekanan
(barat)) biasanya berlangsung kira kira 220 menit yaitu 2x60 menit untuk gerhana bulan partial dan 100 menit untuk gerhanan bulan total.
Prinsipnya bumi berputar pada sumbunya selama 24 jam sambil dikitari bulan selama sebulan bersama sama mengedari matahari selama 1 tahun (365 hari) dan 12x bulan mengitari bumi pada satu saat bulan dan bumi serta matahari berada pada satu garis lurus saling menutupi cahaya matahari kebumi maupun kebulan tergantung dimana posisi bulan dan bumi itulah gerhana .
Biasanya disertai pasang air laut yang maksimal karena gravitasi bumi menurun,suhu  dan tekanan udara turun dan angin bertiup kencang.
Melihat gerhana matahari langsung dengan mata atau teleskoppun akan merusak retina menyebabkan kebutaan haruslah memakai lensa penyaring cahaya  tetapi tak masaalah melihat langsung gerhana bulan.
Bagi mereka yang berkeyakinan dengan ceritra Jin Rahu yang dipotong lehernya oleh Wisnu dengan panahnya, karena sang Jin berusaha minum air Amarta agar bisa kekal hidupnya tetapi belum sempat tertelan, namun masih bisa hidup dengan terpisahnya leher dari badannya.
Makanannya bintang bintang,matahari dan bulan.Ketika bintang ditelan lepas  lewat lehernya jadilah meteor dan ketika menelan matahari dan bulan keliahatan bergerak gerak karena meronta ronta itulah gerhana matahari atau bulan yang akhirnya matahari atau bulan keluar lewat lehernya yang putus,berakhirlah gerhana matahari atau bulan.
Bagi ilmuwan yang berkerdasan intelektual mereka berpendapat bahwa peristiwa gerhana adalah fenomena biasa yang terjadi secara rutin bila posisi matahari ,bulan dan matahari dalam satu garis lurus dan tidak peduli siapa sih sang pengendali dibalik peristiwa itu semua.
Sebagai ummat Islam yang taat kepada Allah dan Rasulnya jangan menganggap enteng peristiwa gerhana matahari atau bulan sebagai peristiwa biasa  dilewatkan begitu saja.
Allah berfirman dalam surat Fushilat ayat 37:
Janganlah engkau bersujud pada matahari dan janganlah kepada bulan tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya.
Kenapa ada perintah sholat gerhana??
Bertepatan wafatnya Ibrahim putra Rasulullah saw terjadi gerhana matahari.
Manusia pada saat itu berseru:Telah terjadi gerhana oleh karena wafatnya Ibrahim.
Segera Rasul bersabda:
Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya menjadi pertanda dari adanya Allah dan kekuasaanya .
Kedua gerhana terjadi bukanlah karena kematian seseorang dan tidak pula karena kehidupan seseorang maka apabila kamu melihat kedua gerhana hendaklah kamu berdoa kepada Allah dan sholat gerhana sampai gerhana itu hilang.(HR:Bukhari dan Muslim).
Rasul juga bersabda:
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda diantara tanda tanda kekuasaan Allah,gerhana matahari dan bulan bukan oleh kematian seseoarng,akan tetapi Allah bermaksud menakuti hamba hambanya dengannya.(HR:Bukhari).
Didalam hadist Abu Burdah dari Abu Musa ra beliau berkata:
Ketika terjadi gerhana matahari,Nabi saw berdiri terkejut dan merasa ketakutan kiamat akan datang,
Beliau langsung pergi ke mesjid melakukan sholat yang lama berdiri,rukuk maupun sujudnya,aku melihat beliau begitu khusyuknya melakukannya.Gerhana ini bukan karena kematian seseorang atau kelahiran seseorang namun gerhana ini diutus agar menakuti hamba hambaNya.Apabila engkau melihat sesuatu dari gerhana maka takutlah dan bersegeralah berzikir kepada Allah,berdoalah dan memohon ampun kepadaNya.(HR:Muttafaq Alaih).
Islam mensyariatkan shalat gerhana disebut Kusufain ,untuk sholat gerhana matahari disebut Kusuf dan gerhana bulan disebut Khusuf.
Menurut Imam Nawawi para ulama sepakat hukum sholat gerhana adalah sunnah muakkad(sangat dianjurkan) baik bagi laki maupun perempuan.
Tetapi Al Allamah as Sa"id Rahmatullah ahli tafsir kontemporer mengatakan hukumnya fardhu.
Karena Rasululullah saw bersabda:Apabila kamu melihat gerhana maka sholatlah!
Ibnu Qoyyim berpendapat hukumnya wajib apalagi keluar rumah dalam keadaan takut dan hikmah sholat gerhana adalah untuk menakuti manusia.
Sebagian ulama mengatakan fardhu kifayah bila sebagian mengerjakannya maka lepaslah kewajiban yang lainnya seperti seperti shalat jenazah.
Bagaimana tata caranya?
Jumhur ulama mengatakan bahwa sholat gerhana dua rakaat dan setiap rakaat dua kali rukuk.
Dari Abdullah bin Abbas bahwa terjadi gerhana matahari lalu Rasul berdiri untuk mengerjakan sholat.
Beliau berdiri lama sekali kira sepanjang membaca surat Al Baqarah,kemudian rukuk yang sangat lama lalu berdiri lagi dalam waktu yang lama tetapi lebih pendek daripada waktu berdiri pertama,kemudian rukuk lagi tetapi waktunya lebih singkat dari rukuk yang pertama.Kemudian sujud lalu berdiri lagi hampir sama dengan berdiri yang pertama,kemudian rukuk hampir sama lamanya dengan rukuk rakaat pertama,lalu berdiri tetapi lebih pendek dari berdiri pertama,kemudian rukuk lagi lebih pendek dari rukuk sebelumnya,setelah itu beliau sujud setelah selesai beliau bersabda:
Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah.Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian atau kehidupan seseorang .maka jika engkau melihatnya ingatlah dan berzikirlah kepada Allah(HR:Bukhari Muslim).
Ibnu Abdil Barr mengatakan hadist ini adalah hadist yang paling shahih mengenai shalat gerhana.
Ibnu Qoyyim mengatakan :Hadist yang shahih dan dapat dipakai sebagai pegangan dalam masaalah shalat gerhana adalah mengulangi rukuk setiap rakaat berdasarkan hadist Aisyah,Ibnu Abbas,Jabir,Ubay bin Ka"ab,Abdullah bin Amr bin Ash dan Abu Musa Al Atsari.
Perawi yang meriwayatkan rukuk berulang lebih banyak jumlahnya,lebih dapat dipercaya dan lebih erat hubungannya dengan Rasul saw.Mazhab Maliki,Syafii dan Ahmad berpendapat yang sama.
Tetapi Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa shalat gerhana dua rakaat seperti shalat Jum"at dan Id.
Imam Ibnu al Qudamah berkata:
Disunahkan untuk menyerukan sholat gerhana dengan ash Sholah Jami"ah dan tidak disunahkan melantunkan azan atau iqamah.
Ringkasnya tata cara sholat gerhana adalah:
Dilakukan dimesjid berjamaah tanpa azan dan iqamah cukup mengucapkan As shalatu jamiah.
Pastikan ada gerhana bulan atau matahari. dan dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
Dua rakaat dan tiap rakaat dua kali rukuk jadi empat kali rukuk dan empat kali sujud.
Niat cukup dalam hati saja.
Setelah rukuk baca alfatihah dan surat, kembali bacaan surat dirakaat pertama lebih panjang dari yang kedua, masing masing rakaat. disunatkan membaca surat yang panjang seperti Yasin,al Waqiah,al Mulk atau ar Rahman.
Selesai sholat disunatkan berkhutbah intinya masaalah taqwa,surga dan nearaka.
Bacaan alfatihah dan surat dijaharkan waktu gerhana bulan dan di sirkan waktu gerhana matahari.
Semoga bermanfaat dan Allah lebih tahu dari segala galanya.

Dikutip dan disusun oleh :ALS ,Semarang 14 April 2014,


0 comments:

Post a Comment